Penuh Tangis
A
A
A
BABAK Spekta 1 Indonesian Idol Junior dipenuhi kegembiraan dan isak tangis. Mereka yang lolos tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Sementara yang tereliminasi terus mengeluarkan air mata.
Fadly dan Glen harus mengubur impian mereka menjadi idola . Kedua Junior ini tidak bisa menutupi kesedihannya ketika namanya diumumkan tereliminasi. Air mata mereka tak henti-hentinya membasahi pipi. Nama Fadly menjadi yang pertama meninggalkan panggung Spekta.
Sementara Abby dan Glen yang berada di posisi terbawah dari kontestan lain, begitu tegang menunggu pengumuman. Bahkan Abby menangis tersedu-sedu. Beruntung, perempuan yang pandai bermain piano dan pernah mengikuti lomba nyanyi di Jayasuprana ini masih bisa bertahan. Sebetulnya, penampilan Fadly Zulfikar Ali tidak kalah dengan kontestan lain. Junior asal Jakarta ini kerap tampil penuh ekspresi. Percaya diri dan optimismenya juga baik.
Dia selalu mengejutkan penonton dengan lagu yang dibawakan. Bis Sekolah dinyanyikan dengan gaya riangnya. Dia mampu menguasai panggung. Namun dukunganya menjadi yang terendah. “Terima kasih untuk orang tua dan temanteman, maaf bagi yang sudah mendukung saya, tetapi saya harus berhenti sampai di sini,” kata Fadly pada akhir acara. Begitu juga dengan Glen.
Dia membuka panggung Spekta dengan memukau. Titi DJ mengaku penampilan Glen semakin matang. Nada yang hasilkan pas, tidak ada yang dilebih-lebihkan. Regina pun memuji Junior yang membawakan lagu Mengapa Kenapa milik CJR ini. “Kamu nyanyinya enggak datar dan pesan yang kamu katakan sampai,” kata Regina. Di panggung Spekta ini, hampir semua kontestan tampil memukau.
Namun, masyarakat yang menentukan siapa Junior yang layak menjadi idola. Glen pun bersyukur bisa sampai babak Spekta. Perjuangannya mengalahkan sekitar 40.000 peserta audisi dari berbagai daerah di Indonesia bukanlah hal yang mudah. “Terima kasih semuanya. Berkat Idol Junior saya bisa mengembangkan diri menjadi anak yang lebih terbuka,” kata pemilik nama Glen Thomas Taniady ini.
Sementara 12 Junior mampu membuktikan kemampuan bernyanyi mereka. Baila yang menyanyikan lagu Justin Bieber berjudul Never Say Never sukses menghidupkan panggung. Demikian dengan Jojo dan Andy, kakak beradik ini mendapat banyak pujian ketika menyanyikan lagu lama, yakni Negeri di Atas Awan dan Anak Jalanan. Titi mengaku senang dengan cara Jojo membawakan lagu itu.
Dia menyanyikannya dengan santai, seperti tidak ada beban. “Kamu nyanyinya santai, sangat menghayati. Tidak terburu-buru untuk menyelesaikan lagu dan setiap bagiannya diselesaikan dengan baik,” kata salah satu diva pop Indonesia ini. Toper dan Vitara juga tidak kalah memesona ketika menyanyikan lagu bertempo cepat.
Keduanya mampu membuat studio 3 MNCTV lebih meriah. Toper yang menyanyikan lagu milik Sheila on 7 berjudul Melompat Lebih Tinggi ini mengajak penonton untuk lebih bersemangat. “Kamu suka Harry Potter ya? Soalnya kamu berhasil menyihir kita semua,” kata Regina yang disambut tepukan penonton. Namun, Vitara yang tampil energik, dinilai Titi harus lebih lepas lagi saat menyanyi. Titi melihat Vitara seperti orang mikir. Padahal, dia di atas panggung harus menghibur dan harus fokus.
Demikian dengan Cyra. Titi merasa perempuan berusia 8 tahun ini tidak nyaman saat menyanyikan lagu milik Peterpan berjudul Aku dan Bintang. Melitha yang menyanyikan Dealova harus mendapat kritikan para juri. Lagu yang dipopulerkan Once itu memang sulit. Daniel melihat ada beberapa nada yang tidak pas dan penampilan pada minggu pertama Spekta ini dianggap bukan aksi terbaik Melitha.
Berbeda dengan Rian. Dia yang juga membawakan lagu berirama lambat, mampu membuat juri dan penonton puas. Tembang milik ST 12 berjudul Saat Terakhir dinyanyikan dengan penuh penjiwaan. Salah satu alasannya, lagu tersebut dipersembahkan untuk ayahnya yang sudah tiada.
Semua kritikan dan pujian juri ini menjadi pelajaran untuk memantapkan langkah mereka menjadi penyanyi berbakat. Mereka pun berharap menjadi idola masyarakat. Sebanyak 12 Junior sepakat untuk tampil lebih maksimal minggu depan.
Ananda nararya
Fadly dan Glen harus mengubur impian mereka menjadi idola . Kedua Junior ini tidak bisa menutupi kesedihannya ketika namanya diumumkan tereliminasi. Air mata mereka tak henti-hentinya membasahi pipi. Nama Fadly menjadi yang pertama meninggalkan panggung Spekta.
Sementara Abby dan Glen yang berada di posisi terbawah dari kontestan lain, begitu tegang menunggu pengumuman. Bahkan Abby menangis tersedu-sedu. Beruntung, perempuan yang pandai bermain piano dan pernah mengikuti lomba nyanyi di Jayasuprana ini masih bisa bertahan. Sebetulnya, penampilan Fadly Zulfikar Ali tidak kalah dengan kontestan lain. Junior asal Jakarta ini kerap tampil penuh ekspresi. Percaya diri dan optimismenya juga baik.
Dia selalu mengejutkan penonton dengan lagu yang dibawakan. Bis Sekolah dinyanyikan dengan gaya riangnya. Dia mampu menguasai panggung. Namun dukunganya menjadi yang terendah. “Terima kasih untuk orang tua dan temanteman, maaf bagi yang sudah mendukung saya, tetapi saya harus berhenti sampai di sini,” kata Fadly pada akhir acara. Begitu juga dengan Glen.
Dia membuka panggung Spekta dengan memukau. Titi DJ mengaku penampilan Glen semakin matang. Nada yang hasilkan pas, tidak ada yang dilebih-lebihkan. Regina pun memuji Junior yang membawakan lagu Mengapa Kenapa milik CJR ini. “Kamu nyanyinya enggak datar dan pesan yang kamu katakan sampai,” kata Regina. Di panggung Spekta ini, hampir semua kontestan tampil memukau.
Namun, masyarakat yang menentukan siapa Junior yang layak menjadi idola. Glen pun bersyukur bisa sampai babak Spekta. Perjuangannya mengalahkan sekitar 40.000 peserta audisi dari berbagai daerah di Indonesia bukanlah hal yang mudah. “Terima kasih semuanya. Berkat Idol Junior saya bisa mengembangkan diri menjadi anak yang lebih terbuka,” kata pemilik nama Glen Thomas Taniady ini.
Sementara 12 Junior mampu membuktikan kemampuan bernyanyi mereka. Baila yang menyanyikan lagu Justin Bieber berjudul Never Say Never sukses menghidupkan panggung. Demikian dengan Jojo dan Andy, kakak beradik ini mendapat banyak pujian ketika menyanyikan lagu lama, yakni Negeri di Atas Awan dan Anak Jalanan. Titi mengaku senang dengan cara Jojo membawakan lagu itu.
Dia menyanyikannya dengan santai, seperti tidak ada beban. “Kamu nyanyinya santai, sangat menghayati. Tidak terburu-buru untuk menyelesaikan lagu dan setiap bagiannya diselesaikan dengan baik,” kata salah satu diva pop Indonesia ini. Toper dan Vitara juga tidak kalah memesona ketika menyanyikan lagu bertempo cepat.
Keduanya mampu membuat studio 3 MNCTV lebih meriah. Toper yang menyanyikan lagu milik Sheila on 7 berjudul Melompat Lebih Tinggi ini mengajak penonton untuk lebih bersemangat. “Kamu suka Harry Potter ya? Soalnya kamu berhasil menyihir kita semua,” kata Regina yang disambut tepukan penonton. Namun, Vitara yang tampil energik, dinilai Titi harus lebih lepas lagi saat menyanyi. Titi melihat Vitara seperti orang mikir. Padahal, dia di atas panggung harus menghibur dan harus fokus.
Demikian dengan Cyra. Titi merasa perempuan berusia 8 tahun ini tidak nyaman saat menyanyikan lagu milik Peterpan berjudul Aku dan Bintang. Melitha yang menyanyikan Dealova harus mendapat kritikan para juri. Lagu yang dipopulerkan Once itu memang sulit. Daniel melihat ada beberapa nada yang tidak pas dan penampilan pada minggu pertama Spekta ini dianggap bukan aksi terbaik Melitha.
Berbeda dengan Rian. Dia yang juga membawakan lagu berirama lambat, mampu membuat juri dan penonton puas. Tembang milik ST 12 berjudul Saat Terakhir dinyanyikan dengan penuh penjiwaan. Salah satu alasannya, lagu tersebut dipersembahkan untuk ayahnya yang sudah tiada.
Semua kritikan dan pujian juri ini menjadi pelajaran untuk memantapkan langkah mereka menjadi penyanyi berbakat. Mereka pun berharap menjadi idola masyarakat. Sebanyak 12 Junior sepakat untuk tampil lebih maksimal minggu depan.
Ananda nararya
(ars)