Ajang IFDC Awards Memilih Sutradara Terbaik
A
A
A
Tiga sutradara film Indonesia terpilih di ajang Malam Penghargaan IFDC (Indonesian Film Directors Club) Awards, minggu lalu. Mereka ini mempunyai karya terbaik dari tiga kategori penghargaan yang berbeda.
Tiga kategori itu, yaitu Pencapaian Terbaik Sutradara Film Panjang, Pencapaian Terbaik Sutradara Film Pertama, dan Pencapaian Terbaik Sutradara Film Pendek. Tiga nama terpilih dari masing-masing kategori adalah Lucky Kuswandi (Selamat Pagi Malam), Daniel Ziv (Jalanan), dan Aditya Ahmad (Sepatu Baru).
“Masuknya Sutradara Film Pertama Terbaik sebagai salah satu kategori Award kita salah satunya berfungsi agar para produser dan investor tidak sembarangan memilih sutradara untuk membuat film, sehingga dapat memiliki referensi sutradara terutama bagi sutradara dengan film perdana,” tutur Lasja.
Lucky Kuswandi berhasil keluar sebagai pemenang mengalahkan lima nominasi lainnya, yaitu Yosep Anggi Noen (Vakansi Yang Janggal Dan Penyakit Lainnya), Angga Sasongko (Cahaya Dari Timur), Gareth Evans (The Raid 2 : Berandal), Daniel Ziv (Jalanan), dan Rako Prijanto (3 Nafas Likas). Lucky mengatakan kemenangannya didedikasikan bagi kota Jakarta yang menjadi insiprasi film Selamat Pagi Malam. “Jakarta adalah kota yang indah dan kompleks, yang terlihat glamour di permukaan tapi sebenarnya memiliki banyak wajah.
Berkat kota ini akan bisa membuat film ini,” tutur Lucky. Lucky membocorkan sedikit rahasia, bahwa ke depannya Ia ingin kembali berkarya dengan membuat film oma-oma kepo mengenai neneknenek detektif komedi, karena ingin membawa penonton yang lebih tua ke bioskop dan dapat melihat diri mereka di situ dengan melibatkan artis-artis yang dulu tenar. Ajang IFDC merupakan asosiasi sutradara film layar lebar Indonesia yang didirikan oleh Lasja Susatyo sebagai payung untuk para sutradara berkumpul, saling berbagi info, dan pengalaman, serta memberikan dukungan satu sama lain agar dapat berkarya lebih baik.
Tedy
Tiga kategori itu, yaitu Pencapaian Terbaik Sutradara Film Panjang, Pencapaian Terbaik Sutradara Film Pertama, dan Pencapaian Terbaik Sutradara Film Pendek. Tiga nama terpilih dari masing-masing kategori adalah Lucky Kuswandi (Selamat Pagi Malam), Daniel Ziv (Jalanan), dan Aditya Ahmad (Sepatu Baru).
“Masuknya Sutradara Film Pertama Terbaik sebagai salah satu kategori Award kita salah satunya berfungsi agar para produser dan investor tidak sembarangan memilih sutradara untuk membuat film, sehingga dapat memiliki referensi sutradara terutama bagi sutradara dengan film perdana,” tutur Lasja.
Lucky Kuswandi berhasil keluar sebagai pemenang mengalahkan lima nominasi lainnya, yaitu Yosep Anggi Noen (Vakansi Yang Janggal Dan Penyakit Lainnya), Angga Sasongko (Cahaya Dari Timur), Gareth Evans (The Raid 2 : Berandal), Daniel Ziv (Jalanan), dan Rako Prijanto (3 Nafas Likas). Lucky mengatakan kemenangannya didedikasikan bagi kota Jakarta yang menjadi insiprasi film Selamat Pagi Malam. “Jakarta adalah kota yang indah dan kompleks, yang terlihat glamour di permukaan tapi sebenarnya memiliki banyak wajah.
Berkat kota ini akan bisa membuat film ini,” tutur Lucky. Lucky membocorkan sedikit rahasia, bahwa ke depannya Ia ingin kembali berkarya dengan membuat film oma-oma kepo mengenai neneknenek detektif komedi, karena ingin membawa penonton yang lebih tua ke bioskop dan dapat melihat diri mereka di situ dengan melibatkan artis-artis yang dulu tenar. Ajang IFDC merupakan asosiasi sutradara film layar lebar Indonesia yang didirikan oleh Lasja Susatyo sebagai payung untuk para sutradara berkumpul, saling berbagi info, dan pengalaman, serta memberikan dukungan satu sama lain agar dapat berkarya lebih baik.
Tedy
(bhr)