Tmmin Berkibar di Pentas Dunia

Kamis, 04 Desember 2014 - 10:06 WIB
Tmmin Berkibar di Pentas...
Tmmin Berkibar di Pentas Dunia
A A A
PT Toyota Manufacturing Indonesia (TMMIN) dipercaya sebagai produsen merek Toyota untuk pasar global. Saat ini lebih dari 70 negara di kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika, dan Kepulauan Karibia menjadi daerah tujuan ekspor TMMIN.

Bahkan, jumlah negara tujuan ekspor akan bertambah. Toyota optimistis bahwa dengan potensi saat ini, industri automotif nasional akan mampu meningkatkan perannya untuk mendukung pemerintah menghadapi tantangan perekonomian nasional ke depan. Pelabuhan baru di luar Tanjung Priok, Jakarta, perlu segera disiapkan dan dibangun untuk meningkatkan ekspor mobil.

Saat ini mobil yang diekspor, yakni Fortuner, Kijang Innova, Avanza Yaris, Agya, Rush, dan Town Ace. Direktur TMMIN I Made Dana Tangkas mengatakan, kinerja industri, terutama automotif, akan meningkat signifikan pada 2020 sesuai dengan proyeksi produksi dan permintaan kendaraan secara nasional.

“Pada 2020 penjualan mobil diperkirakan naik dua kali lipat, artinya kebutuhan infrastrukturnya, terutama fasilitas pelabuhan, juga naik. Harus ada upaya tambahan,” kata Made Dana. Selain penjualan mobil yang diperkirakan mencapai dua juta unit pada 2020, serta ekspor kendaraan yang juga meningkat, kebutuhan peningkatan kapasitas pelabuhan juga datang dari industri unggulan lainnya, termasuk elektronika, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, dan lainlain.

“Kebutuhan pelabuhan laut sangat besar untuk mengantisipasi pertumbuhan industri, di samping mengurangi kemacetan di Tanjung Priok, Jakarta,” kata Made Dana. Dia mencontohkan Thailand mulai membangun Pelabuhan Leam Chabang yang letaknya 110 km ke arah timur dari Bangkok untuk mengurangi kemacetan di ibu kota negeri itu.

Selain itu, seperti yang dikemukakan salah satu operator terminal Pelabuhan Leam Chabang, Wakil GM Terminal NYK Group Capt Wasurat Krachangmon, pemerintah Thailand membangun pelabuhan yang dibangun pada 1989 dan beroperasi mulai 1991 itu untuk mengantisipasi dan mendorong industri ke luar Bangkok.

“Infrastruktur berupa tol dan kawasan industri juga dibangun sehingga banyak perusahaan buka pabrik di sekitar pelabuhan,” katanya. Leam Chabang, lanjut dia, menjadi pelabuhan terbesar dengan 18 terminal dari lima pelabuhan yang ada di Thailand.

Made Dana berharap pemerintahan Presiden Joko Widodo segera menyiapkan pelabuhan baru di luar Jakarta guna menekan kemacetan, serta mengantisipasi pertumbuhan industri yang pesat. Nah yang penting, lanjutnya, kapasitas pelabuhan di sekitar Jabodetabek harus segera ditambah mengingat kebutuhan industri atas pelabuhan laut semakin meningkat, sementara banyak industri, termasuk automotif, telah membangun kluster dan rantai pemasok yang cukup lengkap di sekitar Bekasi dan Karawang (Jawa Barat).

Thailand Institute Automotive (TAI) mengajak Indonesia dan Malaysia berkolaborasi dalam memproduksi mobil di kawasan ASEAN. Ajakan tersebut ditanggapi pelaku automotif di dalam negeri. Ajakan Thailand yang ingin Indonesia dan Malaysia tak perlu bersaing dalam mengembangkan industri automotif ASEAN melalui klusterkluster di masing-masing negara masih menjadi pertimbangan.

Saat ini, komposisi produksi mobil di ASEAN masih dikuasai Thailand, jumlah produksi 2,47 juta unit dengan pertumbuhan 1%, komposisi produksi 57%. Adapun Indonesia dengan produksi 1,2 juta unit dengan pertumbuhan 13%, pangsa pasar 28%, dan Malaysia dengan produksi 600.000 pangsa pasar 14% dengan pertumbuhan 6%.

Specialist Public Affairs Departemen External Affairs Division Toyota Motor Asia Pacific PTE LTD Sim Yee Chiang mengatakan, Indonesia dan Thailand memiliki arti penting sebagai basis produksi di kawasan ASEAN. “Saya rasa Indonesia dan Thailand, keduanya negara yang penting untuk industri automotif di ASEAN,” katanya.

Anton c
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0880 seconds (0.1#10.140)