Mau Lihat? Ada Museum Khusus Ayam di Seoul
A
A
A
SEOUL - Mungkin sangat banyak orang-orang yang menyukai kucing ataupun anjing. Bahkan beberapa diantaranya justru punya hobi memelihara hewan yang bisa dibilang tidak umum, seperti ular bahkan kalajengking.
Tapi pernahkah Anda menemui seseorang yang fanatik dengan ayam? Untuk dimakan mungkin iya. Tapi bagaimana untuk dinikmati keindahannya? Khusus yang terakhir ini bisa dibilang cukup jarang. Siapa yang tidak suka ayam, yang identik dengan makanan lezat dan murah.
Anda akan merubah paradigma Anda mengenai ayam setelah berkunjung ke Seoul Chicken Art Museum. Museum ini adalah pusatnya segala benda yang memiliki dekorasi ayam. Hewan yang biasanya kurang menjadi favorit untuk hiasan ini, ternyata bisa menjadi karya yang demikian menggemaskan bila berada di tangan seniman yang tepat.
Tidak heran memang bila museum unik ini Anda temui di Seoul. Seoul memang seolah mejadi kutub bagi museum-museum yang unik. Meskipun kebanyakan museum yang ada memang museum milik pribadi alias bukan museum milik pemerintah, seperti museum Ayam ini.
Ayam yang biasanya hanya hadir di atas piring setelah digoreng, bisa berwujud cantik dan memiliki nilai seni tinggi. Museum ini memang bukan didedikasikan untuk mengabadikan siklus hidup ayam, tapi lebih ke arah museum seni bertemakan ayam.
Yang seru, bukan sekedar seninya yang diangkat, melainkan juga aspek budaya dan peranan dekorasi ayam di beberapa kepercayaan. Makin lengkap pula karena di sini, Anda juga akan banyak menyerap ide-ide brilian mengenai penggunaan dekorasi ayam. Bila Anda kreatif, Anda bisa mengolahnya lagi menjadi PR kreasi di rumah.
Museum yang buka dari pukul 10.00 hingga 18.00 ini, bisa alternatif wisata murah meriah tapi tetap seru. Jangan menganggap remeh, meskipun terbilang murah, tapi Seoul Chicken Art Museum dikelola dengan profesional.
Koleksinya pun juga lengkap dari berbagai aspek benda yang biasa digunakan sehari-hari tentunya dengan sentuhan ayam.
Yang pasti di sana terdapat adalah lukisan. Hampir seluruh dinding di dalam Seoul Chicken Art Museum dihiasi lukisan dengan ayam sebagai modelnya. Lukisan ini pun berasal dari berbagai tema. Mulai dari klasik, hingga modern minimalis. Patung-patung ayam dengan berbagai bahan pun ikut pula menghiasi Seoul Chicken Art Museum.
Walaupun kebanyakan patung-patung ayam ini berbentuk selayaknya ayam dengan stilasi dan berbagai distorsi, tapi ada pula patung-patung ayam yang bertingkah lucu selayaknya manusia. Lengkap dengan kaca mata dan membawa payung.
Selain itu, tentunya adalah barang-barang sehari-hari. Tempat sampah, cangkir teh, lampu, hingga perangko. Untuk beberapa koleksi yang memang memiliki peranan penting, diberikan pula pengantar berupa keterangan penggunaannya dan mengapa ayam yang dipilih sebagai penghias, bukan hewan yang lain.
Tidak main-main, Seoul Chicken Art Museum mendatangkan koleksi museumnya dari berbagai belahan dunia, bukan cuma berasal dari Korea atau pun Asia saja.
Tidak heran memang, karena koleksi Seoul Chicken Art Museum sendiri mencapai 3.000 item. Dan yang uniknya, koleksi yang dipajang di museum ini dirotasi setiap empat bulan sekali.
Seperti pergantian musim, setiap empat bulan, koleksi yang dipajang akan berbeda tergantung pada tema yang sedang diangkat. Beberapa koleksi memang masih tetap dipajang, khususnya koleksi-koleksi yang memiliki nilai seni tinggi dan berharga mahal.
Meskipun kebanyakan koleksi di Seoul Chicken Art Museum memang berasal dari manca negara, tetap disediakan satu ruangan khusus yang menyimpan ayam dan berbagai wujudnya. Di ruangan khusus ini, koleksi yang disimpan mencapai 1.000 buah.
Karya-karya yang dipajang merupakan seni yang dihasilkan oleh seniman kenamaan Korea, termasuk Lee Eung-ro, salah satu seniman terbaik Korea di jamannya. Lee Eung-ro menyumbang lukisan yang terbuat dari tinta dan perspektif yang sangat unik. Terang saja, lukisan Lee Eung-ro menjadi favorit banyak pengunjung Seoul Chicken Art Museum.
Tidak perlu menunggu lama. Anda bisa menggunakan Subway yang menuju ke Anguk Station dengan Line 3 dan kemudian dilanjut dengan menggunakan Shuttle Bus no. 2 dan turun di Anguk Sunwon dengan Exit 2. Anda akan dengan mudah menemukan Seoul Chicken Art Museum melalui dinding yang bergambar ayam cukup besar.
Rasanya tidak mungkin Anda akan melewatkan bangunannya, karena memang gambar sang ayam lumayan mencuri fokus.
Sebelum berkunjung, pastikan Anda tidak berkunjung pada hari Senin, Tahun Baru, Tahun Baru China, dan Chuseok. Pada ketiga tanggal dan hari tersebut, Seoul Chicken Art Museum memang ditutup untuk umum.
Saat berkunjung, selamat menikmati uniknya ayam dalam perspektif yang berbeda. Dan jangan heran bila sepulangnya dari Seoul Chicken Art Museum, Anda akan menjadi penggemar baru ayam.
Tapi pernahkah Anda menemui seseorang yang fanatik dengan ayam? Untuk dimakan mungkin iya. Tapi bagaimana untuk dinikmati keindahannya? Khusus yang terakhir ini bisa dibilang cukup jarang. Siapa yang tidak suka ayam, yang identik dengan makanan lezat dan murah.
Anda akan merubah paradigma Anda mengenai ayam setelah berkunjung ke Seoul Chicken Art Museum. Museum ini adalah pusatnya segala benda yang memiliki dekorasi ayam. Hewan yang biasanya kurang menjadi favorit untuk hiasan ini, ternyata bisa menjadi karya yang demikian menggemaskan bila berada di tangan seniman yang tepat.
Tidak heran memang bila museum unik ini Anda temui di Seoul. Seoul memang seolah mejadi kutub bagi museum-museum yang unik. Meskipun kebanyakan museum yang ada memang museum milik pribadi alias bukan museum milik pemerintah, seperti museum Ayam ini.
Ayam yang biasanya hanya hadir di atas piring setelah digoreng, bisa berwujud cantik dan memiliki nilai seni tinggi. Museum ini memang bukan didedikasikan untuk mengabadikan siklus hidup ayam, tapi lebih ke arah museum seni bertemakan ayam.
Yang seru, bukan sekedar seninya yang diangkat, melainkan juga aspek budaya dan peranan dekorasi ayam di beberapa kepercayaan. Makin lengkap pula karena di sini, Anda juga akan banyak menyerap ide-ide brilian mengenai penggunaan dekorasi ayam. Bila Anda kreatif, Anda bisa mengolahnya lagi menjadi PR kreasi di rumah.
Museum yang buka dari pukul 10.00 hingga 18.00 ini, bisa alternatif wisata murah meriah tapi tetap seru. Jangan menganggap remeh, meskipun terbilang murah, tapi Seoul Chicken Art Museum dikelola dengan profesional.
Koleksinya pun juga lengkap dari berbagai aspek benda yang biasa digunakan sehari-hari tentunya dengan sentuhan ayam.
Yang pasti di sana terdapat adalah lukisan. Hampir seluruh dinding di dalam Seoul Chicken Art Museum dihiasi lukisan dengan ayam sebagai modelnya. Lukisan ini pun berasal dari berbagai tema. Mulai dari klasik, hingga modern minimalis. Patung-patung ayam dengan berbagai bahan pun ikut pula menghiasi Seoul Chicken Art Museum.
Walaupun kebanyakan patung-patung ayam ini berbentuk selayaknya ayam dengan stilasi dan berbagai distorsi, tapi ada pula patung-patung ayam yang bertingkah lucu selayaknya manusia. Lengkap dengan kaca mata dan membawa payung.
Selain itu, tentunya adalah barang-barang sehari-hari. Tempat sampah, cangkir teh, lampu, hingga perangko. Untuk beberapa koleksi yang memang memiliki peranan penting, diberikan pula pengantar berupa keterangan penggunaannya dan mengapa ayam yang dipilih sebagai penghias, bukan hewan yang lain.
Tidak main-main, Seoul Chicken Art Museum mendatangkan koleksi museumnya dari berbagai belahan dunia, bukan cuma berasal dari Korea atau pun Asia saja.
Tidak heran memang, karena koleksi Seoul Chicken Art Museum sendiri mencapai 3.000 item. Dan yang uniknya, koleksi yang dipajang di museum ini dirotasi setiap empat bulan sekali.
Seperti pergantian musim, setiap empat bulan, koleksi yang dipajang akan berbeda tergantung pada tema yang sedang diangkat. Beberapa koleksi memang masih tetap dipajang, khususnya koleksi-koleksi yang memiliki nilai seni tinggi dan berharga mahal.
Meskipun kebanyakan koleksi di Seoul Chicken Art Museum memang berasal dari manca negara, tetap disediakan satu ruangan khusus yang menyimpan ayam dan berbagai wujudnya. Di ruangan khusus ini, koleksi yang disimpan mencapai 1.000 buah.
Karya-karya yang dipajang merupakan seni yang dihasilkan oleh seniman kenamaan Korea, termasuk Lee Eung-ro, salah satu seniman terbaik Korea di jamannya. Lee Eung-ro menyumbang lukisan yang terbuat dari tinta dan perspektif yang sangat unik. Terang saja, lukisan Lee Eung-ro menjadi favorit banyak pengunjung Seoul Chicken Art Museum.
Tidak perlu menunggu lama. Anda bisa menggunakan Subway yang menuju ke Anguk Station dengan Line 3 dan kemudian dilanjut dengan menggunakan Shuttle Bus no. 2 dan turun di Anguk Sunwon dengan Exit 2. Anda akan dengan mudah menemukan Seoul Chicken Art Museum melalui dinding yang bergambar ayam cukup besar.
Rasanya tidak mungkin Anda akan melewatkan bangunannya, karena memang gambar sang ayam lumayan mencuri fokus.
Sebelum berkunjung, pastikan Anda tidak berkunjung pada hari Senin, Tahun Baru, Tahun Baru China, dan Chuseok. Pada ketiga tanggal dan hari tersebut, Seoul Chicken Art Museum memang ditutup untuk umum.
Saat berkunjung, selamat menikmati uniknya ayam dalam perspektif yang berbeda. Dan jangan heran bila sepulangnya dari Seoul Chicken Art Museum, Anda akan menjadi penggemar baru ayam.
(nfl)