Vokalis Sex Pistols Siapkan Biografi
A
A
A
John Lydon, vokalis grup musik punk legendaris asal Inggris, Sex Pistols, berencana membuat buku biografi kedua. Buku tersebut nantinya berjudul Anger is An Energy: My Life Uncensored.
Bagi pria yang memiliki nama panggung Johnny Rotten tersebut, buku biografi tersebut merupakan buku biografi kedua. Sebelumnya dia pernah memiliki buku biografi dengan judul Rotten: No Irish, No Blacks, No Dogs yang diproduksi pada 1993. John Lydon saat ini sudah membuat grup musik baru, yakni PiL. Kepada NME,dia mengaku memiliki banyak inspirasi untuk proses pembuatan album baru.
Dia malah mengaku memiliki 2.000 catatan yang bisa digunakan untuk materi album tersebut. “Saya yakin setelah kami berkumpul semua proses kreatifnya akan berjalan dengan cepat,” ujar John Lydon. Soal Sex Pistols, dia mengatakan hingga saat ini banyak orang menganggap remeh album Sex Pistols paling fenomenal, “Never Mind The Bollocks”.
Dia mengatakan masih banyak orang salah mengartikan makna album tersebut. “Berkat album tersebut, kami menjadi grup musik yang paling banyak dibicarakan di parlemen Inggris karena tuduhan penghinaan,” kenangnya.
Wahyu sibarani
Bagi pria yang memiliki nama panggung Johnny Rotten tersebut, buku biografi tersebut merupakan buku biografi kedua. Sebelumnya dia pernah memiliki buku biografi dengan judul Rotten: No Irish, No Blacks, No Dogs yang diproduksi pada 1993. John Lydon saat ini sudah membuat grup musik baru, yakni PiL. Kepada NME,dia mengaku memiliki banyak inspirasi untuk proses pembuatan album baru.
Dia malah mengaku memiliki 2.000 catatan yang bisa digunakan untuk materi album tersebut. “Saya yakin setelah kami berkumpul semua proses kreatifnya akan berjalan dengan cepat,” ujar John Lydon. Soal Sex Pistols, dia mengatakan hingga saat ini banyak orang menganggap remeh album Sex Pistols paling fenomenal, “Never Mind The Bollocks”.
Dia mengatakan masih banyak orang salah mengartikan makna album tersebut. “Berkat album tersebut, kami menjadi grup musik yang paling banyak dibicarakan di parlemen Inggris karena tuduhan penghinaan,” kenangnya.
Wahyu sibarani
(bbg)