Angkat Budaya Pesisir yang Cerminkan Kejujuran Identitas

Senin, 08 Desember 2014 - 14:49 WIB
Angkat Budaya Pesisir...
Angkat Budaya Pesisir yang Cerminkan Kejujuran Identitas
A A A
BANYUWANGI - Britama Banyuwangi Beach Jazz Festival yang digelar pada Sabtu malam (6/12/2014) lalu berlangsung meriah. Ribuan orang menyemut di Pantai Boom, Banyuwangi, untuk menyaksikan ajang tahunan tersebut.

Sebuah panggung diletakkan tepat di bibir pantai, sehingga pandangan penonton menghadap ke laut yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Bali tersebut. Beberapa kapal nelayan hilir-mudik di belakang panggung, menambah suasana pantai menjadi semakin kental.

Guyonan cerdas dari duet pembawa acara Cak Lontong dan Akbar ikut menyegarkan suasana.

Kolaborasi Kua Etnika pimpinan Djaduk Ferianto dan seni kuntulan Banyuwangi membuka acara. Sebanyak 70 pelaku seni tradisi kuntulan, sebuah kesenian khas Banyuwangi yang banyak menggunakan alat musik non-nada atau perkusi.

Tohpati and Friends kemudian muncul menghipnotis para penonton dengan menghadirkan sejumlah lagu andalannya, seperti Country, Gembala, No 1, It's a Beautiful Day, dan Mahabarata. Gitaris jazz terkemuka di Indonesia itu juga aktif berkomunikasi dengan penonton. "Ini pertama kali saya ke Banyuwangi. Luar biasa," tutur musisi kelahiran 25 Juli 1971 tersebut, dalam siaran pers yang diterima Sindonews.

Setelah Tohpati, Kua Etnika kembali hadir di panggung. Kali ini berkolaborasi dengan penyanyi Trie Utami. Beberapa lagu dihadirkan, termasuk Kupu Tarung, yang terinspirasi dari seni musik Banyuwangi.

Sebagai pemuncak acara, Kahitna tampil menghibur penonton. Kelompok musik yang dimotori pianis dan pencipta lagu Yovie Widianto ini menyanyikan sejumlah lagu, seperti Tentang Diriku, Cerita Cinta, Katakan Saja, Andai Dia Tahu, Mantan Terindah, dan Cantik.

Yovie Widianto mengapresiasi kemajuan pariwisata Banyuwangi yang sudah banyak didengarnya. "Kami bangga bisa main di festival ini," ujarnya.

Pentolan Kua Etnika, Djaduk Ferianto, mengatakan, perhelatan Jazz Pantai Banyuwangi patut diapresiasi. Mengambil tema pantai, Banyuwangi Beach Jazz ingin mengangkat budaya pesisir yang yang mencerminkan kejujuran identitas, hal yang juga selaras dengan budaya Jazz, di mana unsur-unsur keterbukaan, kejujuran berekspresi dan keberagaman selalu menjadi gairah baru bagi para musisi. "Keselarasan itulah yang menjadi latar belakang penampilan kami di ajang ini," kata Djaduk.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6746 seconds (0.1#10.140)