Masa Depan Mobil Hidrogen

Kamis, 11 Desember 2014 - 07:54 WIB
Masa Depan Mobil Hidrogen
Masa Depan Mobil Hidrogen
A A A
TOYOTA sepertinya ingin mengulang masa ketika mereka memopulerkan mobil hybriddengan cara menghadirkan Toyota Prius.

Sulit dibantah, hadirnya Prius membuat mobil-mobil berteknologi hybridjadi lebih diterima masyarakat. Romantika seperti inilah yang ingin diulang Toyota ketika menghadirkan sebuah mobil bernama Toyota Mirai. Mobil yang namanya diambil dari bahasa Jepang berarti ‘masa depan’ itu diharapkan mampu menggerakkan mata hati masyarakat untuk lebih terbuka pada mobil-mobil hidrogen atau fuel cell.

Toyota memang bukan produsen pertama yang mengembangkan teknologi fuell cell. Masih banyak nama besar lainnya, seperti Honda dan Mercedes-Benz, yang sudah mengembangkan teknologi ini ke mobil mereka. Namun, ketika 30 orang yang datang ke Los Angeles Auto Show 2014akhir November lalu membawa pulang mobil ini, Toyota bisa jadi adalah yang paling getol mengampanyekan berkendara bersih.

Semua itu terwujud berkat Toyota Mirai. Desain eksterior dan interior Toyota Mirai hadir dengan konsep mobil yang tidak terlalu radikal. Desain luar mobil ini sangat mirip dengan Toyota FCV yang hadir di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014. Sementara, tampilan dalamnya sangat generik layaknya mobil fuell cellyang sudah ada.

Desainnya futuristik dan sangat rapi. Masalah desain memang bukanlah faktor utama mobil hidrogen. Adapun yang menjadi pemikiran utama adalah tingkat kebersihan yang dihasilkan mobil tersebut. Pertanyaannya, seberapa bersih mobil tersebut? Tentu sudah sangat biasa jika dibilang mobil ini memiliki tingkat emisi 0%. Nah yang menarik jika Toyota mengklaim jika air yang keluar dari knalpot mobil ini justru bisa diminum.

Selain itu, percayakah Anda saking bersihnya air tersebut, air itu bisa lebih menyehatkan ketimbang susu. Kedengarannya sulit dipercaya, tapi begitulah yang diungkapkan Seiji Mizuno, desainer fuel stack power generatorToyota Mirai. Seperti dilaporkan Autonews, Toyota telah menguji dampak kesehatan air yang dihasilkan Mirai bila diminum dan hasilnya di luar dugaan.

Laboratorium khusus yang melakukan pengujian ini menyatakan air hasil pembuangan Mirai memiliki kotoran organik yang jauh lebih sedikit daripada susu. Meski begitu, Toyota tidak akan pernah mengizinkan siapa pun untuk meminum air hasil buangan mesin Mirai. Alasannya cukup masuk akal, karena itu semua adalah hasil dari mengisap oksigen dari udara sekitarnya dan mengikatnya ke hidrogen dari tangki bahan bakar.

“Anda tidak pernah tahu seperti apa kualitas intake udara,” komentar Mizuno. Buat apa susah-susah membeli mobil hidrogen karena saat ini sudah ada mobil listrik? Toyota memang menyadari hal ini. Namun, hingga saat ini mobil listrik masih terkendala masalah pengisian ulang baterai.

Butuh waktu yang cukup lama agar baterai di mobil bisa bekerja dalam kondisi baterai penuh. Sementara, mobil hidrogen justru hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk mencapai kondisi bahan bakar penuh. Dan, sekali terisi penuh, jarak tempuh yang dijangkau mobil ini mencapai 650 kilometer. Lebih jauh dari mobil listrik bisa. Prasarana dan infrastruktur mobil hidrogen juga masih belum banyak.

Mungkin itu argumen yang dilayangkan pendukung mobil listrik. Seperti pertanyaan pertama, Toyota juga mengerti masalah tersebut. Dan mereka memang menyiapkan mobil ini bukan untuk dalam waktu pendek.

Wahyu sibarani
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1709 seconds (0.1#10.140)