Sering Kencing Tanda Penyakit Serius
A
A
A
ANDA sering kencing pada malam hari? Penelitian terbaru menunjukkan, kondisi tersebut menjadi tanda jika terlalu banyak minum teh atau kopi pada malam hari atau sinyal adanya gangguan kesehatan yang serius.
Para peneliti menemukan bahwa sepertiga lebih dari 2.000 wanita berusia 40 tahun ke atas, secara rutin bangun setidaknya dua kali dalam semalam untuk pergi ke kamar mandi.
Istilah kedokterannya adalah nokturia, yang bisa menjadi tanda bahwa mereka terlalu banyak minum teh atau kopi di malam hari, atau sebuah sinyal dari kondisi kesehatan yang serius.
”Secara tradisional, nokturia dianggap sebagai bagian dari gangguan saluran kemih,” kata pemimpin penelitian, Dr Amy Hsu, dari San Francisco VA Medical Center di San Fransisco, California, Amerika Serikat, seperti dikutip laman HealthDay. Namun, dalam penelitian ini, sebanyak 40% wanita dengan nokturia dilaporkan tidak merasakan gejala gangguan saluran kemih lainnya, seperti kandung kemih terlalu aktif sepanjang hari atau kebocoran urine.
Hal itu menunjukkan kalau nokturia sering tidak dapat dikaitkan dengan kondisi tersebut, menurut Hsu, yang akan melaporkan temuannya dalam edisi Januari jurnal Obstetrics & Gynecology. Mary Townsend, seorang peneliti di Brigham and Women’s Hospital di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat mengemukakan, nokturia semakin diakui sebagai kondisi tersendiri.
”Dan, penelitian ini mendukung pandangan tersebut,” sebut Townsend, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. Bahkan, jika nokturia merupakan gejala yang menyerang para wanita, tanda itu masih signifikan. ”Kita tahu bahwa nokturia dapat menyebabkan kualitas tidur yang lebih rendah,” ujarnya.
”Kurang tidur secara negatif dapat memengaruhi suasana hati atau fungsi (organ tubuh) Anda sepanjang hari, termasuk produktivitas Anda di tempat kerja,” tutur Townsend. Dan, bagi wanita yang berusia lebih tua, dia mencatat, bangun pada malam hari dapat menyebabkan jatuh dan cedera serius. Nokturia lebih umum terjadi di kalangan wanita yang umurnya relatif lebih tua.
Untuk setiap kenaikan lima tahun usia, risiko seorang wanita naik 21%. Nokturia juga lebih sering terjadi pada wanita yang telah menjalani histerektomi atau operasi pengangkatan rahim, hot flashes(rasa panas hingga berkeringat tanda menuju menopause), atau menggunakan estrogen secara vaginal untuk mengobati gejala menopause.
Masalah kandung kemih umumnya memang dialami usai bedah histerektomi, dan penelitian lain telah menemukan hubungan keterkaitan dengan nokturia. “Adapun hot flashes, memang sering membuat wanita terjaga pada malam hari, yang bisa menjadi salah satu alasan hubungan ke nokturia,” sebut Hsu.
Di sisi lain, relatif sedikit wanita dalam penelitian ini yang benar-benar terganggu oleh perjalanan ke kamar mandi mereka pada malam hari. Hanya seperempat di antaranya yang mengaku setidaknya ”cukup” terganggu. Jadi, apakah masalah nokturia sudah ”mengganggu”? ”Itu pertanyaan yang bagus,” kata Hsu. ”Jika keadaan itu benar-benar tidak mengganggu dan Anda bisa langsung kembali ke tempat tidur, maka mungkin tidak menjadi masalah,” lanjutnya.
Hal itu terutama berlaku, dia mencatat, jika Anda mengetahui tandatanda nokturia yang tidak berbahaya, seperti minum banyak cairan dekat dengan waktu tidur. Namun, Townsend mengatakan, nokturia bisa menjadi gejala dari kondisi kesehatan tertentu yang meningkatkan produksi urine tubuh, seperti penyakit diabetes atau gagal jantung.
”Jadi, masih ada alasan untuk peduli dengan nokturia, bahkan jika seorang wanita tidak terganggu oleh hal itu,” imbuhnya. Nokturia, tutur dia, juga bisa memengaruhi orang-orang dengan kondisi tertentu yang mengganggu tidur, termasuk apnea tidur (sleep apnea) dan sindrom kegelisahan kaki (restless legs syndrome).
”Jadi, wanita dengan nokturia, terutama mereka yang gejalanya memengaruhi suasana hati atau kemampuan menjalankan fungsi tubuh pada siang hari, harus didorong untuk berbicara dengan petugas medis terdekat,” kata Townsend.
Perawatan untuk nokturia termasuk menangani penyebabnya, seperti diabetes yang tidak diobati, atau perubahan gaya hidup yang sederhana. Dan jika perlu, Hsu mengatakan, ada obat yang dapat membantu mengatur produksi urine atau menenangkan kandung kemih yang terlalu aktif.
”Saya pikir wanita harus menyadari bahwa kondisi ini adalah umum, dan bukan sesuatu yang membuat malu. Dan Anda tidak sendirian,” sebutnya. Dua peneliti dalam tim Hsu pada studi ini telah menerima dana penelitian dari perusahaan yang membuat obat untuk gangguan saluran kemih.
Rendra hanggara
Para peneliti menemukan bahwa sepertiga lebih dari 2.000 wanita berusia 40 tahun ke atas, secara rutin bangun setidaknya dua kali dalam semalam untuk pergi ke kamar mandi.
Istilah kedokterannya adalah nokturia, yang bisa menjadi tanda bahwa mereka terlalu banyak minum teh atau kopi di malam hari, atau sebuah sinyal dari kondisi kesehatan yang serius.
”Secara tradisional, nokturia dianggap sebagai bagian dari gangguan saluran kemih,” kata pemimpin penelitian, Dr Amy Hsu, dari San Francisco VA Medical Center di San Fransisco, California, Amerika Serikat, seperti dikutip laman HealthDay. Namun, dalam penelitian ini, sebanyak 40% wanita dengan nokturia dilaporkan tidak merasakan gejala gangguan saluran kemih lainnya, seperti kandung kemih terlalu aktif sepanjang hari atau kebocoran urine.
Hal itu menunjukkan kalau nokturia sering tidak dapat dikaitkan dengan kondisi tersebut, menurut Hsu, yang akan melaporkan temuannya dalam edisi Januari jurnal Obstetrics & Gynecology. Mary Townsend, seorang peneliti di Brigham and Women’s Hospital di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat mengemukakan, nokturia semakin diakui sebagai kondisi tersendiri.
”Dan, penelitian ini mendukung pandangan tersebut,” sebut Townsend, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. Bahkan, jika nokturia merupakan gejala yang menyerang para wanita, tanda itu masih signifikan. ”Kita tahu bahwa nokturia dapat menyebabkan kualitas tidur yang lebih rendah,” ujarnya.
”Kurang tidur secara negatif dapat memengaruhi suasana hati atau fungsi (organ tubuh) Anda sepanjang hari, termasuk produktivitas Anda di tempat kerja,” tutur Townsend. Dan, bagi wanita yang berusia lebih tua, dia mencatat, bangun pada malam hari dapat menyebabkan jatuh dan cedera serius. Nokturia lebih umum terjadi di kalangan wanita yang umurnya relatif lebih tua.
Untuk setiap kenaikan lima tahun usia, risiko seorang wanita naik 21%. Nokturia juga lebih sering terjadi pada wanita yang telah menjalani histerektomi atau operasi pengangkatan rahim, hot flashes(rasa panas hingga berkeringat tanda menuju menopause), atau menggunakan estrogen secara vaginal untuk mengobati gejala menopause.
Masalah kandung kemih umumnya memang dialami usai bedah histerektomi, dan penelitian lain telah menemukan hubungan keterkaitan dengan nokturia. “Adapun hot flashes, memang sering membuat wanita terjaga pada malam hari, yang bisa menjadi salah satu alasan hubungan ke nokturia,” sebut Hsu.
Di sisi lain, relatif sedikit wanita dalam penelitian ini yang benar-benar terganggu oleh perjalanan ke kamar mandi mereka pada malam hari. Hanya seperempat di antaranya yang mengaku setidaknya ”cukup” terganggu. Jadi, apakah masalah nokturia sudah ”mengganggu”? ”Itu pertanyaan yang bagus,” kata Hsu. ”Jika keadaan itu benar-benar tidak mengganggu dan Anda bisa langsung kembali ke tempat tidur, maka mungkin tidak menjadi masalah,” lanjutnya.
Hal itu terutama berlaku, dia mencatat, jika Anda mengetahui tandatanda nokturia yang tidak berbahaya, seperti minum banyak cairan dekat dengan waktu tidur. Namun, Townsend mengatakan, nokturia bisa menjadi gejala dari kondisi kesehatan tertentu yang meningkatkan produksi urine tubuh, seperti penyakit diabetes atau gagal jantung.
”Jadi, masih ada alasan untuk peduli dengan nokturia, bahkan jika seorang wanita tidak terganggu oleh hal itu,” imbuhnya. Nokturia, tutur dia, juga bisa memengaruhi orang-orang dengan kondisi tertentu yang mengganggu tidur, termasuk apnea tidur (sleep apnea) dan sindrom kegelisahan kaki (restless legs syndrome).
”Jadi, wanita dengan nokturia, terutama mereka yang gejalanya memengaruhi suasana hati atau kemampuan menjalankan fungsi tubuh pada siang hari, harus didorong untuk berbicara dengan petugas medis terdekat,” kata Townsend.
Perawatan untuk nokturia termasuk menangani penyebabnya, seperti diabetes yang tidak diobati, atau perubahan gaya hidup yang sederhana. Dan jika perlu, Hsu mengatakan, ada obat yang dapat membantu mengatur produksi urine atau menenangkan kandung kemih yang terlalu aktif.
”Saya pikir wanita harus menyadari bahwa kondisi ini adalah umum, dan bukan sesuatu yang membuat malu. Dan Anda tidak sendirian,” sebutnya. Dua peneliti dalam tim Hsu pada studi ini telah menerima dana penelitian dari perusahaan yang membuat obat untuk gangguan saluran kemih.
Rendra hanggara
(ars)