Tetap Sehat Selama Liburan

Selasa, 30 Desember 2014 - 10:45 WIB
Tetap Sehat Selama Liburan
Tetap Sehat Selama Liburan
A A A
LIBURAN akhir tahun yang cukup panjang bukan berarti Anda mengabaikan kesehatan. Waspadai gangguan pencernaan pascaliburan, seperti maag dan diare, serta kelelahan.

Waktu liburan telah tiba. Ini merupakan saat yang ditunggu, terutama bagi anak-anak dan anggota keluarga yang lain, terutama libur pada akhir tahun yang cukup panjang. Saat libur tersebut, biasanya digunakan untuk berwisata mengunjungi destinasi favorit, baik yang berada di dalam maupun di luar negeri.

Liburan adalah saatnya istirahat dari pekerjaan, menyegarkan kembali pikiran dari stres. Namun, yang perlu diperhatikan, liburan bukan berarti istirahat dari gaya hidup yang sehat. Meski menyenangkan dengan banyaknya aktivitas seru, Anda dan keluarga harus tetap memperhatikan kesehatan tubuh.

Jangan sampai Anda tidak bisa menikmati waktu berlibur dengan sempurna dan rencana liburan Anda dan keluarga jadi hancur berantakan, bahkan sakit dirasakan sampai waktu libur telah berakhir. Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB FINASIM FACP dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, mengatakan, liburan semestinya dimanfaatkan agar hidup lebih sehat, bukan sebaliknya, pascaliburan malah jatuh sakit.

Buat yang masih sekolah dan kuliah, dia menyebutkan, liburan merupakan waktu yang tepat untuk beristirahat dari beban sekolah atau kuliah yang banyak setiap harinya. Begitu juga beban kemacetan saat berangkat dan pulang sekolah. Karena itu, liburan mustinya membuat kita dapat rileks dan terhindar dari berbagai masalah sehari-hari sehingga tubuh tetap selalu sehat.

”Karena dengan rileks, tingkat stres berkurang, tubuh juga menjadi lebih sehat,” ujarnya di Jakarta, belum lama ini. Namun, kita juga harus mewaspadai aktivitas liburan dapat membuat kita menjadi tidak sehat. Kecapaian atau kelelahan saat berlibur menjadi alasan kenapa seseorang menemui dokter sepulang dari liburan. Atau tiba-tiba menderita gangguan pencernaan.

Gangguan pencernaan bisa terjadi pascaliburan, antara lain karena sakit maag yang kambuh atau mengalami diare. Selama liburan, kebanyakan orang tidak terlalu peduli dengan makanan atau minuman yang dikonsumsi. Pasien dengan diare umumnya karena setelah mengonsumsi makanan tertentu secara sembarangan. Selain faktor kebersihan makanan, kita juga harus memperhatikan kualitas makanan yang akan dikonsumsi.

”Pasien gangguan pencernaan ini umumnya bisa memastikan bahwa kenapa mereka menjadi diare. Karena biasanya, timbulnya diare setelah mengonsumsi makanan tertentu,” tutur Ari. Ari mengemukakan, makanan yang bisa mencetuskan diare, antara lain yang mengandung seafood atau makanan pedas. Seperti diketahui,seafood biasanya disimpan dalam ice box atau kulkas.

Masalahnya timbul jika makanan laut ini tidak tersimpan dalam kondisi dingin atau beku. Hal ini akan menyebabkan kondisi seafood tersebut mudah menjadi rusak. Diare biasanya terjadi dalam waktu enam sampai delapan jam setelah mengonsumsi seafood . Makanan yang pedas juga mencetuskan terjadi diare.

Misalnya rujak bebek atau rujak tumbuk yang pedas atau keripik dengan level kepedasan tertentu. Keripik superpedas bisa mencetuskan terjadinya gangguan pencernaan. ”Beberapa pasien yang datang pascamengonsumsi keripik pedas tersebut mengalami gangguan pencernaan. Mereka biasanya mengalami rasa perih dan panas di daerah ulu hati, setelah mengonsumsi keripik pedas dengan level tertentu tersebut,” katanya.

Pada pasien yang kebetulan sudah menderita ambeien, dia menyebutkan, akan merasakan duburnya terasa panas setelah mengonsumsi keripik pedas tersebut. Selain makanan pedas, makanan yang berlemak, kafein, dan cokelat jika dikonsumsi secara berlebihan juga bisa mencetuskan terjadinya refluks, baik refluks esofagus atau bile refluks .

Refluks adalah balik arahnya isi lambung kembali ke kerongkongan atau baliknya empedu dari usus dua belas jari ke lambung. Tidak hanya masalah pencernaan, selama liburan, jumlah kalori yang dikonsumsi juga harus diperhatikan. Anda musti berusaha agar selama liburan, berat badan tidak meningkat, apalagi bagi orang dewasa atau anak-anak yang sudah mengalami obesitas.

”Selama liburan, anak-anak cenderung berada di depan televisi, menonton televisi, atau bermain game online dan kadang kala disertai mengonsumsi camilan dengan kalori tinggi,” sebut Ari. Agar berat badan tidak bertambah selama liburan, Jill Ashbey-Pejoves, ahli diet di Northern Westchester Hospital di Mount Kisco, New York, Amerika Serikat, menyarankan Anda untuk tidak datang saat lapar ke sebuah acara pesta pada musim libur.

”Ini tampak logis untuk menyimpan kalori jika tahu Anda akan menghadiri pesta, tapi kekurangan mengakibatkan kelaparan, dan kelaparan menyebabkan makan berlebihan,” ujarnya seperti dilansir laman HealthDay. ”Lebih baik untuk makan sehat pada siang hari atau makan camilan sebelum datang ke pesta ketika Anda tahu Anda akan tergoda dan dimanjakan (makanan),” lanjutnya.

Pada saat pesta, pilihlah makan sayuran, buah-buahan dan protein, yang mengenyangkan, namun tetap rendah kalori. Untuk konsep prasmanan, perhatikan semua makanan dan buat pilihan sebelum Anda mulai mengisi piring. Jangan berdiri di samping meja makanan.

Meski begitu, jangan juga terlalu ketat dengan diri sendiri. Pilih sesuatu yang Anda nikmati ketika momen berkumpul bersama keluarga dan teman. Ambil piring yang kecil dan perhatikan porsi jika Anda memilih makanan berkalori tinggi.

Tidur cukup juga penting karena kurang tidur menyebabkan makan berlebihan. Anda juga perlu untuk menjaga rutinitas olahraga teratur atau setidaknya tetap berlatih. ”Latihan fisik dapat mengurangi stres dan membantu Anda tetap fokus pada kesehatan dan kebugaran,” kata Ashbey-Pejoves.

Rendra hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0810 seconds (0.1#10.140)