Jika si Kesehatan Kecil Alergi Makanan

Kamis, 01 Januari 2015 - 10:15 WIB
Jika si Kesehatan  Kecil Alergi Makanan
Jika si Kesehatan Kecil Alergi Makanan
A A A
BILA buah hati mual, muncul kemerahan di kulit hingga sesak napas usai menyantap suatu makanan, mungkin pertanda alergi.

Jangan pandang remeh karena dapat berakibat fatal. Hampir sebagian besar alergi terhadap makanan bereaksi hanya dalam hitungan menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi makanan pencetus alergi.

Gejalanya beragam, antara lain sakit perut, kolik, muntah, diare, hingga gangguan pernapasan. Alergi tidak boleh dipandang sebelah mata.

Di Amerika, satu dari 12 batita mengidap alergi makanan, serta sekitar 150 batita meninggal dunia setiap tahun. Di seluruh dunia, kasus alergi makanan pada anak meningkat sampai dua kali lipat selama 10 tahun belakangan ini. Untuk mencegah datangnya reaksi alergi, orang tua seharusnya memberi perhatian ekstra kepada si buah hati yang mengidap penyakit ini. Nah yang pasti alergi makanan akan mengubah kebiasaan makan keluarga.

“Mencari pilihan makanan yang aman dikonsumsi dan anak sukai bisa menjadi suatu tantangan,” kata Marion Groetch RD, ahli gizi dari Jaffe Food Allergy Institute di Mount Sinai School of Medicine, Amerika Serikat. Keluarga harus belajar untuk menyiapkan makanan dan camilan yang aman serta memilih bahan makanan yang bebas alergi. Biasakan membaca label kemasan.

Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat telah menginstruksikan agar delapan bahan penyebab alergi harus ditulis di label produk dan komposisi makanan. Meski begitu, Anda juga masih harus waspada terhadap komposisi bahan yang tidak tertulis dan memungkinkan reaksi alergi.

Karena itu, menyiapkan makanan sendiri, termasuk kudapan untuk si kecil, jauh lebih aman. Anda bisa mengontrol bahan apa saja yang ada di dalam makanannya. Banyak buku resep masakan dan situs yang menampilkan resep-resep ramah alergi. Dokter anak Anne Miranowski MD menyarankan orang tua untuk melatih anaknya mandiri.

“Orang tua sebaiknya mengajari anak bagaimana membaca label makanan, memilih produk makanan yang aman, memilih restoran, mengenali gejala, dan kapan harus menghubungi nomor kontak darurat,” kata pakar alergi ini. Sementara itu, jika si kecil diundang ulang tahun, beri tahu orang tuanya, alergi makanan buah hati Anda, dan minta anak untuk tidak menyentuh makanan yang dilarang.

Bila mengajak anak makan di luar, Marion menyarankan agar jangan hanya bertanya, apakah menu yang dipilih bebas dari pemicu alerginya. Anda bisa minta bertemu manajer atau juru masaknya langsung untuk memastikan bahan masakan yang digunakan. “Mintalah agar masakan tersebut diperlakukan khusus, yakni dalam menyiapkannya menggunakan peralatan makan yang bersih,” kata Marion.

Sebab, bisa saja hamburger pesanan anak Anda yang alergi terhadap susu, disajikan di panggangan yang sama, yang sebelumnya untuk memanggang burger keju. Pikirkan pula restoran yang dituju. Misalnya jika anak alergi kacang, sebaiknya hindari restoran yang memasak menggunakan kacang atau saus kacang.

Perlu diingat, alergi makanan bisa berakibat fatal bila sampai menyebabkan reaksi yang disebut dengan anaphylaxis (sulit bernapas). Pengobatan secepatnya dilakukan dengan pemberian obatepinephrine . Kalau anak memiliki alergi yang hebat terhadap makanan, dokter mungkin akan meresepkan “pena” berisi epinephrine untuk disuntikkan sendiri.

Dokter akan menjelaskan kapan dan bagaimana “pena” tersebut digunakan dan bawa selalu “pena” ini. Penderita yang menunjukkan reaksi alergi, sebaiknya di bawa ke instalasi gawat darurat (IGD) karena gejala-gejalanya bisa saja muncul kembali berjam-jam kemudian setelah pemberian epinephrine .

Sri noviarni
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5048 seconds (0.1#10.140)