Diet Karbohidrat agar Tubuh Langsing
A
A
A
MENGURANGI asupan karbohidrat dalam makanan terbukti bermanfaat dalam program diet untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan jantung. Sebuah studi terbaru menunjukkan, mengurangi karbohidrat bekerja lebih baik membentuk tubuh langsing daripada pemangkasan lemak.
Dalam sebuah percobaan klinis kecil pada orang dewasa dengan obesitas, peneliti menemukan bahwa partisipan yang ditugaskan untuk menjalankan diet rendah karbohidrat selama lebih dari satu tahun ternyata kehilangan lebih banyak berat badan daripada mereka yang mengikuti pola makan rendah lemak.
Dengan diet model ini, mereka juga bisa menjaga kadar kolesterol dan trigliserida. “Rata-rata, mereka kehilangan delapan pounds lebih banyak dan banyak massa lemak tubuh,” kata peneliti Dr Tian Hu, seorang doktor di Tulane University School of Public Health di New Orleans, Amerika Serikat, seperti dilansir laman HealthDay . Beberapa waktu lalu, beberapa ahli telah mengungkap bahwa diet rendah karbohidrat bisa mengurangi kesehatan jantung.
“Tapi temuan ini menunjukkan sebaliknya,” ujar Dr Lydia Bazzano, yang juga terlibat pada studi ini. Selama ini kebanyakan orang makan terlalu banyak karbohidrat. “Jadi, mengonsumsi karbohidrat lebih sedikit dan memilih yang berkualitas tinggi, seperti buahbuahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian, adalah ide yang bagus,” lanjut Angelone.
Namun, salah satu masalah dengan diet rendah karbohidrat, kata dia, orang-orang tidak akan mendapatkan cukup serat. Diet tinggi serat dapat membantu mencegah penyakit jantung dan studi telah menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut dapat membantu penurunan berat badan dengan membuat seseorang merasa lebih kenyang.
“Jadi, bukannya menurunkan karbohidrat yang banyak, mengapa tidak mengganti karbohidrat olahan seperti roti putih dan pasta dengan makanan kaya serat,” sebut Angelone. Penelitian ini melibatkan 148 orang dewasa yang obesitas, tetapi bebas dari penyakit diabetes dan masalah jantung. Sekitar setengah partisipan secara acak ditugaskan untuk menjalankan diet rendah karbohidrat, sedangkan sisanya ditempatkan pada rencana untuk mengurangi asupan lemak.
Para pengikut studi memiliki sesi konseling dengan ahli gizi. Kelompok rendah lemak diberi tahu untuk mendapatkan tidak lebih dari 30% dari kalori harian dari lemak, sedangkan kelompok rendah karbohidrat diberi batas 40 gram karbohidrat per harinya. Tepat pada akhir tahun pertama, kelompok rendah lemak rata-rata memiliki hampir 200 gram karbohidrat setiap harinya dibandingkan dengan sekitar 130 gram pada kelompok rendah karbohidrat, menurut penelitian ini.
Pada akhirnya, 82% dari kelompok rendah lemak terjebak dengan diet selama setahun penuh. Hal yang sama juga berlaku untuk 79% dari kelompok rendah karbohidrat. Dengan rentang waktu satu tahun, orang-orang dalam kelompok rendah karbohidrat kehilangan rata-rata hampir 12 pounds berat badan. Itu dibandingkan dengan hanya empat pounds untuk kelompok orang yang rendah lemak.
Menurut Hu, temuan ini tidak berarti rendah karbohidrat adalah diet yang “terbaik” untuk menurunkan berat badan. “Namun saya pikir, ini adalah pilihan yang baik,” imbuhnya.
Rendra hanggara
Dalam sebuah percobaan klinis kecil pada orang dewasa dengan obesitas, peneliti menemukan bahwa partisipan yang ditugaskan untuk menjalankan diet rendah karbohidrat selama lebih dari satu tahun ternyata kehilangan lebih banyak berat badan daripada mereka yang mengikuti pola makan rendah lemak.
Dengan diet model ini, mereka juga bisa menjaga kadar kolesterol dan trigliserida. “Rata-rata, mereka kehilangan delapan pounds lebih banyak dan banyak massa lemak tubuh,” kata peneliti Dr Tian Hu, seorang doktor di Tulane University School of Public Health di New Orleans, Amerika Serikat, seperti dilansir laman HealthDay . Beberapa waktu lalu, beberapa ahli telah mengungkap bahwa diet rendah karbohidrat bisa mengurangi kesehatan jantung.
“Tapi temuan ini menunjukkan sebaliknya,” ujar Dr Lydia Bazzano, yang juga terlibat pada studi ini. Selama ini kebanyakan orang makan terlalu banyak karbohidrat. “Jadi, mengonsumsi karbohidrat lebih sedikit dan memilih yang berkualitas tinggi, seperti buahbuahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian, adalah ide yang bagus,” lanjut Angelone.
Namun, salah satu masalah dengan diet rendah karbohidrat, kata dia, orang-orang tidak akan mendapatkan cukup serat. Diet tinggi serat dapat membantu mencegah penyakit jantung dan studi telah menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut dapat membantu penurunan berat badan dengan membuat seseorang merasa lebih kenyang.
“Jadi, bukannya menurunkan karbohidrat yang banyak, mengapa tidak mengganti karbohidrat olahan seperti roti putih dan pasta dengan makanan kaya serat,” sebut Angelone. Penelitian ini melibatkan 148 orang dewasa yang obesitas, tetapi bebas dari penyakit diabetes dan masalah jantung. Sekitar setengah partisipan secara acak ditugaskan untuk menjalankan diet rendah karbohidrat, sedangkan sisanya ditempatkan pada rencana untuk mengurangi asupan lemak.
Para pengikut studi memiliki sesi konseling dengan ahli gizi. Kelompok rendah lemak diberi tahu untuk mendapatkan tidak lebih dari 30% dari kalori harian dari lemak, sedangkan kelompok rendah karbohidrat diberi batas 40 gram karbohidrat per harinya. Tepat pada akhir tahun pertama, kelompok rendah lemak rata-rata memiliki hampir 200 gram karbohidrat setiap harinya dibandingkan dengan sekitar 130 gram pada kelompok rendah karbohidrat, menurut penelitian ini.
Pada akhirnya, 82% dari kelompok rendah lemak terjebak dengan diet selama setahun penuh. Hal yang sama juga berlaku untuk 79% dari kelompok rendah karbohidrat. Dengan rentang waktu satu tahun, orang-orang dalam kelompok rendah karbohidrat kehilangan rata-rata hampir 12 pounds berat badan. Itu dibandingkan dengan hanya empat pounds untuk kelompok orang yang rendah lemak.
Menurut Hu, temuan ini tidak berarti rendah karbohidrat adalah diet yang “terbaik” untuk menurunkan berat badan. “Namun saya pikir, ini adalah pilihan yang baik,” imbuhnya.
Rendra hanggara
(ars)