Bergaya Tropis Lebih Nyaman
A
A
A
Faktor iklim penting diperhatikan saat mendesain rumah. Karena itu, ciptakan desain rumah yang tanggap terhadap iklim tropis. “Prinsip utama dari arsitektur tropis adalah mengubah kondisi iklim luar yang tidak nyaman, menjadi kondisi yang nyaman di dalam rumah.
Kriteria arsitektur tropis tidak hanya terpaku pada bentuk dan estetika, juga lebih pada suhu ruang yang rendah, kelembapan yang relatif tidak terlalu tinggi, dan pencahayaan yang cukup,” kata arsitek Rizky Artando. Kisi-kisi kayu vertikal di rumah tropis hendaknya dipasang di jendela kaca.
Selain sebagai aksen dan elemen estetis, juga untuk meredam panas sinar matahari dan elemen desain bukaan lebar. Suhu udara yang cenderung tinggi di daerah beriklim tropis, ditanggapi dengan penempatan bukaan jendela dan pintu yang lebar, sirkulasi udara yang lapang, dan plafon tinggi.
“Jika memungkinkan kita bisa menyisakan ruang terbuka yang mengelilingi bangunan rumah. Namun, jika tidak mungkin, berikan ruang terbuka di halaman depan dan belakang sehingga ruang-ruang di dalam bangunan menjadi terang dan dapat langsung terhubung dengan ruang luar,” kata Rizky.
Dari segi bentuk, arsitektur tropis tidak terpaku pada gaya tertentu. Arsitektur tropis dapat berwarna atau mengambil gaya apa pun asalkan bangunan tersebut dapat mengubah kondisi iklim luar yang tidak nyaman menjadi lebih sejuk di dalamnya. “Yang harus diingat, arsitektur tropis hendaknya tidak dicampuradukkan dengan pengertian arsitektur tradisional Indonesia, yang memang sangat mempertimbangkan faktor iklim,” sebut Rizky.
Jadi, bagi para penggemar gaya etnik, klasik, Mediteranian atau modern, tetap bisa menerapkan prinsip-prinsip arsitektur tropis. Hal utama yang harus mendapatkan perhatian khusus adalah atap karena fungsinya tidak hanya menahan panas, juga untuk menghindari tempias hujan.
“Atap dengan kemiringan antara 30 derajat sampai 45 derajat lebih efektif untuk mencegah jatuhnya air hujan di dalam rumah. Buatlah teritisan dan kanopi topi pada bukaan yang bisa dibuat dari genteng, polycarbonate , kain, atau beton. Selain meredam panas matahari secara langsung masuk ke rumah, juga bisa untuk menahan panas,” kata Rizky.
Jika Anda ingin meniadakan plafon, sebaiknya buat atapnya lebih tinggi sehingga udara panas tidak turun ke bawah. Selain itu, lengkapi dengan ventilasi di sebelah atas untuk mengalirkan udara. Anda juga bisa menciptakan skylight yang materialnya bisa terbuat dari genteng kaca, polycarbonate atau dari kisi-kisi bambu, beton atau besi.
Pilih material yang dapat meredam panasnya sinar matahari masuk ke dalam rumah, seperti batu bata atau lapisan tambahan berupa batu alam. Hindari pemakaian material kaca blok yang terlalu luas, terutama di sisi barat. Itu karena sinar matahari pada sore hari yang masuk ke dalam ruang akan mengakibatkan panas. Gunakan pelindung tambahan, seperti tirai, vertical blind atau kerai.
Aprilia s andyna
Kriteria arsitektur tropis tidak hanya terpaku pada bentuk dan estetika, juga lebih pada suhu ruang yang rendah, kelembapan yang relatif tidak terlalu tinggi, dan pencahayaan yang cukup,” kata arsitek Rizky Artando. Kisi-kisi kayu vertikal di rumah tropis hendaknya dipasang di jendela kaca.
Selain sebagai aksen dan elemen estetis, juga untuk meredam panas sinar matahari dan elemen desain bukaan lebar. Suhu udara yang cenderung tinggi di daerah beriklim tropis, ditanggapi dengan penempatan bukaan jendela dan pintu yang lebar, sirkulasi udara yang lapang, dan plafon tinggi.
“Jika memungkinkan kita bisa menyisakan ruang terbuka yang mengelilingi bangunan rumah. Namun, jika tidak mungkin, berikan ruang terbuka di halaman depan dan belakang sehingga ruang-ruang di dalam bangunan menjadi terang dan dapat langsung terhubung dengan ruang luar,” kata Rizky.
Dari segi bentuk, arsitektur tropis tidak terpaku pada gaya tertentu. Arsitektur tropis dapat berwarna atau mengambil gaya apa pun asalkan bangunan tersebut dapat mengubah kondisi iklim luar yang tidak nyaman menjadi lebih sejuk di dalamnya. “Yang harus diingat, arsitektur tropis hendaknya tidak dicampuradukkan dengan pengertian arsitektur tradisional Indonesia, yang memang sangat mempertimbangkan faktor iklim,” sebut Rizky.
Jadi, bagi para penggemar gaya etnik, klasik, Mediteranian atau modern, tetap bisa menerapkan prinsip-prinsip arsitektur tropis. Hal utama yang harus mendapatkan perhatian khusus adalah atap karena fungsinya tidak hanya menahan panas, juga untuk menghindari tempias hujan.
“Atap dengan kemiringan antara 30 derajat sampai 45 derajat lebih efektif untuk mencegah jatuhnya air hujan di dalam rumah. Buatlah teritisan dan kanopi topi pada bukaan yang bisa dibuat dari genteng, polycarbonate , kain, atau beton. Selain meredam panas matahari secara langsung masuk ke rumah, juga bisa untuk menahan panas,” kata Rizky.
Jika Anda ingin meniadakan plafon, sebaiknya buat atapnya lebih tinggi sehingga udara panas tidak turun ke bawah. Selain itu, lengkapi dengan ventilasi di sebelah atas untuk mengalirkan udara. Anda juga bisa menciptakan skylight yang materialnya bisa terbuat dari genteng kaca, polycarbonate atau dari kisi-kisi bambu, beton atau besi.
Pilih material yang dapat meredam panasnya sinar matahari masuk ke dalam rumah, seperti batu bata atau lapisan tambahan berupa batu alam. Hindari pemakaian material kaca blok yang terlalu luas, terutama di sisi barat. Itu karena sinar matahari pada sore hari yang masuk ke dalam ruang akan mengakibatkan panas. Gunakan pelindung tambahan, seperti tirai, vertical blind atau kerai.
Aprilia s andyna
(bbg)