UKM Melek Internet Masih Rendah
A
A
A
UKM di Indonesia harus lebih memahami manfaat membangun identitas serta kehadiran secara online.
Demikian diungkapkan Managing Director RumahWeb Yusuf Nurrachman. Menurut Yusuf, manfaat internet sangat besar dalam membantu usaha kecil. ”Tidak hanya untuk memulai bisnis, namun juga untuk bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” katanya. Lebih dari 100 peserta mengambil bagian di seminar ”Saatnya Membuka Mata dan Menjadi Bagian dari Dunia” di Yogyakarta, Rabu (10/12) silam, termasuk diantaranya asosiasi bisnis lokal, pemilik UKM, anggota komunitas online, serta pelanggan RumahWeb dan JogjaCamp.
Menurut studi dari Verisign, 91% dari konsumen saat ini mencari informasi mengenai produk atau layanan lokal secara online. Artinya, mayoritas konsumen Indonesia sudah menggunakan internet sebagai langkah efisien dan cepat untuk mendapat informasi. Karena itu, evolusi interaksi konsumen melalui platform online ini menawarkan ranah lebih luas bagi bisnis untuk membangun kredibilitas dan meningkatkan jangkauan mereka terhadap pelanggan potensial.
Tidak hanya melalui website,tapi juga branded email, sosial media, serta listing online. “Membangun identitas online yang kuat butuh lebih dari sekedar website. Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan. Misalnya memilih nama domain yang tepat,” ujar Herlin Dwi, Managing Director JogjaCamp. Penetrasi internet di Indonesia sendiri terus meningkat.
Sampai akhir 2013, menurut survei APJII dan BPS, pengguna internet di Indonesia mencapai 71,19 juta, mewakili 28% tingkat penetrasi internet dari total populasi. Pada 2015 mendatang pengguna internet di Indonesia diperkirakan tubuh melebihi 139 juta orang.
Meski pertumbuhan pengguna internet terbilang cukup tinggi, di sisi lain, namun UKM yang telah go onlineterbilang rendah. Dari 17 juta UKM di Indonesia (menurut BPS), hanya 75 ribu yang memiliki website.
Danang arradian
Demikian diungkapkan Managing Director RumahWeb Yusuf Nurrachman. Menurut Yusuf, manfaat internet sangat besar dalam membantu usaha kecil. ”Tidak hanya untuk memulai bisnis, namun juga untuk bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” katanya. Lebih dari 100 peserta mengambil bagian di seminar ”Saatnya Membuka Mata dan Menjadi Bagian dari Dunia” di Yogyakarta, Rabu (10/12) silam, termasuk diantaranya asosiasi bisnis lokal, pemilik UKM, anggota komunitas online, serta pelanggan RumahWeb dan JogjaCamp.
Menurut studi dari Verisign, 91% dari konsumen saat ini mencari informasi mengenai produk atau layanan lokal secara online. Artinya, mayoritas konsumen Indonesia sudah menggunakan internet sebagai langkah efisien dan cepat untuk mendapat informasi. Karena itu, evolusi interaksi konsumen melalui platform online ini menawarkan ranah lebih luas bagi bisnis untuk membangun kredibilitas dan meningkatkan jangkauan mereka terhadap pelanggan potensial.
Tidak hanya melalui website,tapi juga branded email, sosial media, serta listing online. “Membangun identitas online yang kuat butuh lebih dari sekedar website. Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan. Misalnya memilih nama domain yang tepat,” ujar Herlin Dwi, Managing Director JogjaCamp. Penetrasi internet di Indonesia sendiri terus meningkat.
Sampai akhir 2013, menurut survei APJII dan BPS, pengguna internet di Indonesia mencapai 71,19 juta, mewakili 28% tingkat penetrasi internet dari total populasi. Pada 2015 mendatang pengguna internet di Indonesia diperkirakan tubuh melebihi 139 juta orang.
Meski pertumbuhan pengguna internet terbilang cukup tinggi, di sisi lain, namun UKM yang telah go onlineterbilang rendah. Dari 17 juta UKM di Indonesia (menurut BPS), hanya 75 ribu yang memiliki website.
Danang arradian
(ars)