Mengatasi Rumah Bocor

Jum'at, 09 Januari 2015 - 10:54 WIB
Mengatasi Rumah Bocor
Mengatasi Rumah Bocor
A A A
HAMPIR semua orang pernah mengalami kondisi rumah yang bocor. Apalagi saat musim hujan, rumah bocor menempati urutan tertinggi di jajaran masalah paling menyebalkan di rumah.

Siapa yang tidak kesal jika saat bersantai di kamar sambil berselimut kain tebal karena dinginnya cuaca akibat hujan, lalu tiba-tiba ada air yang menetes dari atap. Terlebih, jika air yang jatuh tidak hanya dalam bentuk tetesan kecil, tetapi deras seperti air kran yang terbuka.

Pastinya akan menjadi pengalaman paling menyebalkan di rumah. Masalah bocor tergolong unik. Misalnya bocor di titik A, sumbernya belum tentu di titik A, tapi ada kemungkinan di titik B. Masih bersyukur bisa langsung ditemukan sumbernya, kadang untuk menemukan sumbernya saja seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Sulitnya minta ampun.

“Mencari sumber bocor memang gampang-gampang susah. Namun, untuk memperbaiki masalah ini secara tuntas, ya kita harus menemukan sumber bocornya terlebih dahulu,” ucap Yosep Haryanto, Central Area Distributor Channel Manager PT Sika Indonesia, salah satu merek waterproofing . Yosep menyebutkan, idealnya mencegah kebocoran ini dilakukan sejak awal pembuatan rumah.

Artinya, saat proses pembangunan, kita tidak bisa pasrah begitu saja dengan tukang atau pengembang. “Pastikan bahan material yang digunakan berkualitas dan tukang yang dipakai mengerti cara membuat rumah,” ujar Yosep. Salah satu masalah kebocoran adalah genteng yang melorot. Masalah ini disebabkan banyak hal.

Pertama, kemiringan atap yang terlalu tajam sekitar di atas 40 derajat sehingga menyebabkan genteng terlepas dari dudukan reng. Kedua, pemasangan genteng yang dilakukan secara asalasalan sehingga saat ada getaran (misalnya karena ada angin kencang dan hujan deras) menyebabkan genteng melorot dari dudukan reng. Ketiga, rangka atap keropos karena dimakan usia atau dimakan rayap sehingga menyebabkan reng tempat dudukan genteng patah.

“Untuk pencegahan permasalahan di atas, lakukan pengecekan genteng secara rutin menjelang awal musim hujan. Pengecekan ini berupa pengecekan semua hal di atap. Kita juga harus mengecek kondisi struktur atap secara rutin, terutama untuk rumah yang sudah berdiri di atas 3 tahun,” kata Yosep.

Idealnya, pencegahan awal ini dilakukan saat setelah pemasangan genteng selesai. Ini untuk memastikan bahwa semua genteng terpasang sempurna di dudukannya sehingga kemungkinan untuk melorot kecil. Jika volume air yang masuk ke dalam rumah terbilang besar, Anda harus segera menutup atap dengan terpal agar air tidak mengalir masuk ke dalam rumah.

Jika langkah ini tidak bisa Anda lakukan, segera jebol plafon Anda searah titik jatuhnya air agar air langsung turun ke dalam ruangan, lalu tadahi dengan ember. Penjebolan ini memang merusak sebagian plafon, tapi ini langkah terbaik agar air tidak merembes ke plafon lainnya. Jika volume air yang masuk masih kecil, Anda bisa memperbaikinya setelah hujan reda.

Jangan lupa untuk mengelap bagian atas plafon agar tak ada genangan air di plafon yang membuat plafon rusak. Inilah solusi ideal yang bisa Anda lakukan. Jika konstruksi atap Anda tidak ideal, Anda dapat menata ulang konstruksi kemiringan atap alias bongkar total sehingga kemiringan ideal sesuai dengan jenis penutup atap yang Anda pakai.

Aprilia s andyna
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7499 seconds (0.1#10.140)