Cerdas Atasi Gangguan Kesuburan

Jum'at, 09 Januari 2015 - 10:55 WIB
Cerdas Atasi Gangguan Kesuburan
Cerdas Atasi Gangguan Kesuburan
A A A
ANDA sudah menikah dan belum kunjung dikasih momongan? Jangan kecil hati karena kini pilihan teknologi pengobatan gangguan kesuburan kini sudah canggih.

Memiliki keturunan dan menimang buah hati, tentu merupakan impian setiap calon orang tua. Namun, tidak semua pasangan suami istri (pasutri) mendapatkan berkah ini. Dengan satu atau berbagai alasan, kehadiran anak pun tak kunjung tiba.

Salah satunya akibat adanya gangguan kesuburan atau infertilitas Diketahui, besaran masalah gangguan kesuburan di Indonesia sampai saat ini masih cukup tinggi. Data Biro Pusat Statistik tahun 2008 mencatat, dari keseluruhan data populasi di Indonesia, jumlah wanita usia produktif adalah sekitar 39,8 juta orang dan sebesar 10% hingga 15% (sekitar 4 juta) di antaranya mengalami gangguan kesuburan.

Program bayi tabung menjadi salah satu pilihan bagi pasutri yang mengalami gangguan kesuburan dan ingin mempunyai keturunan tersebut. Terbatasnya jumlah klinik bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) yang ada di seluruh Indonesia, yaitu hanya 23 klinik dan biaya program yang bagi sebagian pasutri kurang terjangkau ditengarai menjadi alasan untuk tidak mengikuti program bayi tabung.

Padahal, Indonesia merupakan negara paling awal yang menjalankan program bayi tabung dibandingkan Thailand dan Malaysia, yaitu sejak 1987. Namun, perkembangannya tergolong lambat, dilihat dari jumlah peserta program bayi tabung yang masih sedikit dan jauh lebih kecil dibandingkan negara-negara Asia lainnya.

Dr dr Budi Wiweko SpOG (K), konsultan fertility FKUI-RSCM, mengatakan, gangguan kesuburan merupakan kegagalan satu pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual yang benar selama satu tahun tanpa memakai alat kontrasepsi. Faktor suami atau istri atau kombinasi keduanya dapat menyebabkan gangguan kesuburan.

”Yang termasuk dalam faktor istri adalah gangguan pematangan sel telur, sumbatan saluran telur atau gangguan pada rahim dan indung telur. Sedangkan yang termasuk dalam faktor pria adalah masalah sperma,” katanya dalam acara seminar media bertajuk ”Mengatasi Masalah Gangguan Kesuburan dengan Pilihan Cerdas: Not Simple, But Smart IVF” oleh Klinik dr Sander B, Daya Medika di Hotel Gran Melia, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Data terakhir menunjukkan, masalah gangguan kesuburan terjadi karena sumbatan saluran telur sebesar 35%, gangguan sperma sebesar 35%, gangguan pematangan telur sebesar 15%, dan unexplained sebesar 10%. Pemeriksaan masalah gangguan kesuburan pada istri akan melihat apakah ada masalah pematangan telur, kerusakan saluran telur, kista cokelat ataupun gangguan rahim.

Adapun pada pria akan dilakukan analisis sperma, yaitu jumlah sperma, bentuk sperma, dan gerak sperma. Budi menyebutkan, program bayi tabung merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kehamilan pada pasangan infertilitas atau mengalami gangguan kesuburan dengan cara mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia.

Kemudian setelah terjadi pembuahan, sejumlah dua sampai tiga embrio akan ditanam kembali ke rahim si calon ibu. Kini, telah hadir suatu program canggih, modern, terjangkau (affordable ), Reproductive dan Technology atau SMART IVF.

Smart IVF tidak sederhana (not simple ) prosesnya karena sama dengan proses program bayi tabung lainnya yang melewati delapan tahapan, yaitu pemeriksaan USG, hormon, saluran telur dan sperma, penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur, penyuntikan obat penekan hormon, pengambilan sel telur, pembuahan, pengembangan embrio, penanaman embrio, serta tahap menunggu hasil.

”Namun, dengan konsep ini, biaya yang diperlukan lebih terjangkau dan dengan demikian kami berharap banyak pasutri yang menginginkan keturunan melalui program bayi tabung dapat terbantu,” ujar Budi yang juga anggota tim IA-RC (Reproductive Clinic) dan IA-IVF (In Vitro Fertilization) Klinik dr Sander B, Daya Medika. Program SMART IVF diharapkan akan dapat membantu mereka yang membutuhkan.

Klinik dr Sander B, Daya Medika mengembangkan konsep ini dalam mengembangkan unit unggulannya. Dr Hasan MARS, Direktur Daya, mengatakan, pada tahun ketiga beroperasi, Daya Medika melihat peluang untuk mengembangkan unit-unit unggulan. Klinik dr Sander B yang berlokasi di kawasan Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kini telah dilengkapi dengan unit Pusat Layanan Gangguan Haid dan Kesuburan, serta Klinik Bayi Tabung IAIVF.

Selain untuk meningkatkan layanan yang sudah ada, klinik ini berkomitmen agar unit unggulan ini dapat memperluas akses masyarakat di bidang layanan kesehatan reproduksi.

Rendra hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3324 seconds (0.1#10.140)