Film di Balik 98 Menginspirasi

Jum'at, 09 Januari 2015 - 11:02 WIB
Film di Balik 98 Menginspirasi
Film di Balik 98 Menginspirasi
A A A
AKTRIS cantik Chelsea Islan bangga berperan sebagai aktivis 98 dalam film garapan Lukman Sardi berjudul Di Balik 98. Film itu dinilai bisa menginspirasi.

Dia pun berharap film produksi MNC Pictures yang mengambil latar belakang tragedi 1998 dengan balutan drama keluarga dan percintaan ini mampu membuat anak muda peduli sejarah bangsa Indonesia.

“Semoga film ini bisa menjadi materi pelajaran bagi anak yang bersekolah,” kata Chelsea seusai jumpa pers film Di Balik 98 di Djakarta Theater, Rabu (7/1). Aktris cantik yang juga sukses memerankan Merry Riana dalam film Mimpi Sejuta Dolar itu mengaku, tidak ragu menerima tawaran bermain film yang mengangkat sejarah. Pasalnya, hal itu akan memberi nilai positif bagi banyak orang, meski dia harus bersusah payah untuk mendalami karakter.

Untuk tampil di film yang menggambarkan tragedi 98, Chelsea yang berperan sebagai Diana ini harus banyak belajar, melakukan riset, mencari tahu soal sejarah yang terjadi di Indonesia ketika itu. Maklum, saat kejadian dia baru berusia tiga tahun.

“Waktu persiapan film memang dikasih tahu bahwa Diana ini kulitnya agak hitam. Jadi, saya harus menghitamkan kulit. Caranya, saya seringsering naik bajaj, naik ojek, bus, dan lari keliling GBK supaya kulit makin hitam,” katanya dengan senyum. Diana sendiri merupakan aktivis mahasiswa yang ikut berdemonstrasi di gedung MPR/DPR pada 1998 yang menuntut reformasi.

Diana memiliki karakter dan kepribadian yang tomboi, gagah, berdeterminasi tinggi, dan keras kepala. Ironinya, kakak ipar Diana, Bagus (Doni Alamsyah) merupakan tentara yang ikut mengamankan jalannya demonstrasi mahasiswa. “Film ini jadi film yang paling sulit. Saya casting sampai 3 kali dan waktu casting ditanyakan mengenai sejarah orde baru dan reformasi. Ini PR bagi saya untuk mendalami karakter dan situasi pada zaman itu,” ujarnya.

“Saya sering ke Trisakti ketemu mantan-mantan demonstran untuk bertukar pikiran. Kita lihat museum sejarah reformasi yang ada di kampus, di situ kita lihat gerak-gerik anak 98. Bahkan di sana ada benda-benda bersejarah, seperti jaket yang terkena darah, ada foto-foto yang menggambarkan perjuangan mahasiswa saat itu, bahkan mawar yang mereka kasih ke tentara itu masih ada.

Saya juga tanya narasumbernya langsung. Saya melakukan semua itu karena saya tahu, ini bukan film main-main,” tambah pemilik nama lengkap Chelsea Elisabeth Islan ini. Aktris kelahiran Amerika Serikat, 2 Juni 1995, ini merasa mendapat banyak pelajaran dari film tersebut sehingga sedikit demi sedikit dia mengetahui tragedi yang terjadi dan mampu memerankan karakter Diana dengan cukup baik.

“Peristiwa 1998 itu sejarah Indonesia yang fenomenal. Anakanak (zaman sekarang) harus tahu. Film itu bisa menginspirasi untuk belajar. Kita harus berdamai satu sama lain, harus menghargai semua. Jadi, belajarlah dari sejarah,” katanya.

Namun, film Di Balik 98 bukan politik. Film yang mulai tayang di Cinema XXI pada Kamis (15/1) menjadi film drama keluarga yang dibumbui kisah romantisme dan dikemas dengan latar belakang tragedi 98. Film Di Balik 98 berlatarkan kejadian Mei 1998 saat reformasi terjadi, di mana memperlihatkan kejatuhan Presiden Soeharto dan kerusuhan.

Diana (Chelsea Islan), salah seorang mahasiswi yang berasal dari keluarga tentara, memutuskan menjadi salah satu aktivis 98, meski dia mendapatkan tentangan dari keluarganya.

Thomasmanggalla
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6743 seconds (0.1#10.140)