Peran Penting Soundtrack Film
A
A
A
Musik dan film merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan untuk menghasilkan karya film berkualitas. Dua elemen ini seperti saling berkaitan satu sama lain. Musik bisa digambarkan lewat film dan film bisa digambarkan lewat musik.
Jadi, tak heran apabila dalam industri perfilman Tanah Air, musik bisa menjadi hal yang sangat penting karena musik juga bisa mendukung dan mengalirkan suasana, serta melarutkan emosi penonton saat menonton film. Dalam berbagai judul film, secara tidak langsung, soundtrackbisa menjadi media promosi.
Bagi penyanyi atau grup musik, soundtrackmerupakan cara untuk menggaet perhatian. Di sisi lain, musik juga untuk melarutkan suasana dan membawa penonton ke dalam cerita film itu. Dari sekian banyak lagu yang melatari sebuah film, band Nidji menjadi grup band atau musisi yang paling produktif dalam mengisi soundtrackfilm. Nidji dianggap band yang bisa “kawin” dengan skenario apa pun yang ditawarkan oleh produser film.
Mulai dari film bertema inspirasional, drama romantis-kolosal, sosial, religi, dan film aksi sci-fi, Giring dkk sanggup menemukan lagu yang pas untuk film itu semua. Tak salah, band yang beranggotakan Giring Ganesha (vokalis), Andro (bass), Run-D (keyboard), Rama (gitar), Ariel (gitar) dan Adri (drum) ini bahkan dijuluki King of Soundtrack.
Julukan ini didapat bermula dari kesuksesan mengarsiteki soundtrackfilm box officeIndonesia seperti Laskar Pelangi, Sang Pencerah, 5 cm, Heroes,dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Hal itu pun mendorong Nidji untuk merilis satu album yang diberi judul “King of Soundtrack” yang berisi 12 lagu soundtrackkarya Nidji. “Banyak kenangan menarik dari proses pembuatan soundtrack.
Bagi kami, album ini adalah warisan, ini adalah album yang spesial. Semoga bisa menjadi soundtrackhidup kita semua,” ujar Giring. Apabila Nidji dijuluki King of Soundtrack, maka pas rasanya apabila Melly Goeslaw mendapatkan julukan Queen of Soundtrack. Bagaimana tidak, selepas band bentukannya Potret vakum, Melly dan suami begitu produktif menelurkan karya soundtrackfenomenal.
Tak jarang menjadi film box officeketika film tersebut menggunakan soundtrackkarya mereka. Bermacam soundtrackdihasilkan bersama dengan suaminya, Anto Hoed. Soundtrackpertamanya, Ada Apa Dengan Cinta,mendapat sukses besar di Indonesia. Selepas itu, Melly dan suami seakan tak pernah kehabisan mendapatkan pesanan untuk membuatkan lagu sountrackdari berbagai rumah produksi.
Di antaranya, Eiffel ... I’m In Love, Tentang Dia, Apa Artinya Cinta, I’m Fallin’ In Love, My Heart, Pencinta Wanita, Let’s DanceTogether, Gantung, dan Risau. Belakangan ini, penyanyi Andien juga merasa bahagia karena album barunya yang berjudul “Let It Be My Way”, banyak dijadikan original soundtrack (Ost) film. Ia menyebutkan, sebelum album itu dirilis, sudah ada beberapa sutradara film yang melirik lagu-lagunya.
”Lagu yang berjudul Let It Be My Way menjadi Ostfilm Hijab. Awalnya Mas Hanung cuma minta satu lagu, ternyata pas dengar lagu lain, dia juga suka, jadi diborong deh 3 lagu yang ada di dalam album ini,” kata Andien. Tidak hanya itu, enam dari 10 lagu di album barunya juga dijadikan soundtrack film lain.
Andien mengaku ada tiga film lain yang menggunakan lagu yang dinyanyikan wanita berambut pendek tersebut. ”Lagu Kasih Putihjadi soundtrackfilm Mantan Terindah, lagu Siapadi film Doea Tanda Cinta, dan Sempurnalah Cintadi film Merry Riana,” kata Andien yang menjelaskan dalam album terbaru yang diproduseri langsung oleh penyanyi ini, juga terdapat empat lagu lain, seperti Rindu Ini, Astaga, Jadikan Aku Pacarmu, dan Masih Bebas.
Saint Loco juga mendapat kesempatan untuk mengasah kemampuan menggarap soundtrackfilm berjudul Di Balik 98. Selain garang, lagu berjudul Di Balik Pintu Istanaini juga tampil berani. Tentu saja bukan tanpa sebab. Nomor ini memang sengaja dipasang untuk soundtrackfilm layar lebar karya Lukman Sardi yang menceritakan kepiluan tahun 1998. Saint Loco mengaku bangga dengan karya lagunya dipilih menjadi soundtrackfilm.
Lagu Di Balij Pintu Istanaadalah sebuah lagu pesanan yang diberikan kepada Saint Loco. Artinya, penggarapan lagu ini tidak lepas dari isi cerita film Di Balik 98yang mengangkat tema seputar tragedi 1998 hingga jatuhnya rezim Orde Baru. Menurut Joe, vokalis Saint Loco, produser film tersebut membutuhkan sentuhan rock dalam filmnya.
Demikian pula dengan band Maliq D’Essentials yang mengisi soundtrackmusik dari film terbarunya, Filosofi Kopi. Keterlibatan Maliq D’Essentials mengisi soundtrackfilm yang diadaptasi dari buku karya Dewi Dee Lestari ini lantaran merupakan pilihan langsung dari produser film yang juga musisi, Glenn Fredly, dan sutradara Angga Dwimas Sasongko.
”Jadi, sebelum aku kepikiran untuk memilih lagu SemestaMaliq D’essentials, aku kasih tahu dulu ke Angga sebagai sutradara. Dan ternyata dia sama Anggi suka, dan jatuh cinta banget sama lagu Semestayang dibawakan Maliq dan kayaknya memang sesuai dengan film terbaru kami berjudul Filosofi Kopi,” kata Glenn Fredly saat ditemui di Kuningan City Mall, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Senada dengan Glenn, Angga Dwimas Sasongko sebagai sutradara juga mengungkapkan hal sama. ”Saya sendiri ingin bisa melibatkan musisi yang memiliki signaturedi musik. Karena musik dan film enggak bisa terpisahkan. Saya memilih Maliq dengan lagunya Semestakarena lagunya menggambarkan film ini,” ucapnya. Mendapatkan kesempatan mengisi soundtrackfilm layar lebar merupakan kesempatan berharga dan sebuah kehormatan bagi Maliq & D’Essentials.
Thomasmanggalla
Jadi, tak heran apabila dalam industri perfilman Tanah Air, musik bisa menjadi hal yang sangat penting karena musik juga bisa mendukung dan mengalirkan suasana, serta melarutkan emosi penonton saat menonton film. Dalam berbagai judul film, secara tidak langsung, soundtrackbisa menjadi media promosi.
Bagi penyanyi atau grup musik, soundtrackmerupakan cara untuk menggaet perhatian. Di sisi lain, musik juga untuk melarutkan suasana dan membawa penonton ke dalam cerita film itu. Dari sekian banyak lagu yang melatari sebuah film, band Nidji menjadi grup band atau musisi yang paling produktif dalam mengisi soundtrackfilm. Nidji dianggap band yang bisa “kawin” dengan skenario apa pun yang ditawarkan oleh produser film.
Mulai dari film bertema inspirasional, drama romantis-kolosal, sosial, religi, dan film aksi sci-fi, Giring dkk sanggup menemukan lagu yang pas untuk film itu semua. Tak salah, band yang beranggotakan Giring Ganesha (vokalis), Andro (bass), Run-D (keyboard), Rama (gitar), Ariel (gitar) dan Adri (drum) ini bahkan dijuluki King of Soundtrack.
Julukan ini didapat bermula dari kesuksesan mengarsiteki soundtrackfilm box officeIndonesia seperti Laskar Pelangi, Sang Pencerah, 5 cm, Heroes,dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Hal itu pun mendorong Nidji untuk merilis satu album yang diberi judul “King of Soundtrack” yang berisi 12 lagu soundtrackkarya Nidji. “Banyak kenangan menarik dari proses pembuatan soundtrack.
Bagi kami, album ini adalah warisan, ini adalah album yang spesial. Semoga bisa menjadi soundtrackhidup kita semua,” ujar Giring. Apabila Nidji dijuluki King of Soundtrack, maka pas rasanya apabila Melly Goeslaw mendapatkan julukan Queen of Soundtrack. Bagaimana tidak, selepas band bentukannya Potret vakum, Melly dan suami begitu produktif menelurkan karya soundtrackfenomenal.
Tak jarang menjadi film box officeketika film tersebut menggunakan soundtrackkarya mereka. Bermacam soundtrackdihasilkan bersama dengan suaminya, Anto Hoed. Soundtrackpertamanya, Ada Apa Dengan Cinta,mendapat sukses besar di Indonesia. Selepas itu, Melly dan suami seakan tak pernah kehabisan mendapatkan pesanan untuk membuatkan lagu sountrackdari berbagai rumah produksi.
Di antaranya, Eiffel ... I’m In Love, Tentang Dia, Apa Artinya Cinta, I’m Fallin’ In Love, My Heart, Pencinta Wanita, Let’s DanceTogether, Gantung, dan Risau. Belakangan ini, penyanyi Andien juga merasa bahagia karena album barunya yang berjudul “Let It Be My Way”, banyak dijadikan original soundtrack (Ost) film. Ia menyebutkan, sebelum album itu dirilis, sudah ada beberapa sutradara film yang melirik lagu-lagunya.
”Lagu yang berjudul Let It Be My Way menjadi Ostfilm Hijab. Awalnya Mas Hanung cuma minta satu lagu, ternyata pas dengar lagu lain, dia juga suka, jadi diborong deh 3 lagu yang ada di dalam album ini,” kata Andien. Tidak hanya itu, enam dari 10 lagu di album barunya juga dijadikan soundtrack film lain.
Andien mengaku ada tiga film lain yang menggunakan lagu yang dinyanyikan wanita berambut pendek tersebut. ”Lagu Kasih Putihjadi soundtrackfilm Mantan Terindah, lagu Siapadi film Doea Tanda Cinta, dan Sempurnalah Cintadi film Merry Riana,” kata Andien yang menjelaskan dalam album terbaru yang diproduseri langsung oleh penyanyi ini, juga terdapat empat lagu lain, seperti Rindu Ini, Astaga, Jadikan Aku Pacarmu, dan Masih Bebas.
Saint Loco juga mendapat kesempatan untuk mengasah kemampuan menggarap soundtrackfilm berjudul Di Balik 98. Selain garang, lagu berjudul Di Balik Pintu Istanaini juga tampil berani. Tentu saja bukan tanpa sebab. Nomor ini memang sengaja dipasang untuk soundtrackfilm layar lebar karya Lukman Sardi yang menceritakan kepiluan tahun 1998. Saint Loco mengaku bangga dengan karya lagunya dipilih menjadi soundtrackfilm.
Lagu Di Balij Pintu Istanaadalah sebuah lagu pesanan yang diberikan kepada Saint Loco. Artinya, penggarapan lagu ini tidak lepas dari isi cerita film Di Balik 98yang mengangkat tema seputar tragedi 1998 hingga jatuhnya rezim Orde Baru. Menurut Joe, vokalis Saint Loco, produser film tersebut membutuhkan sentuhan rock dalam filmnya.
Demikian pula dengan band Maliq D’Essentials yang mengisi soundtrackmusik dari film terbarunya, Filosofi Kopi. Keterlibatan Maliq D’Essentials mengisi soundtrackfilm yang diadaptasi dari buku karya Dewi Dee Lestari ini lantaran merupakan pilihan langsung dari produser film yang juga musisi, Glenn Fredly, dan sutradara Angga Dwimas Sasongko.
”Jadi, sebelum aku kepikiran untuk memilih lagu SemestaMaliq D’essentials, aku kasih tahu dulu ke Angga sebagai sutradara. Dan ternyata dia sama Anggi suka, dan jatuh cinta banget sama lagu Semestayang dibawakan Maliq dan kayaknya memang sesuai dengan film terbaru kami berjudul Filosofi Kopi,” kata Glenn Fredly saat ditemui di Kuningan City Mall, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Senada dengan Glenn, Angga Dwimas Sasongko sebagai sutradara juga mengungkapkan hal sama. ”Saya sendiri ingin bisa melibatkan musisi yang memiliki signaturedi musik. Karena musik dan film enggak bisa terpisahkan. Saya memilih Maliq dengan lagunya Semestakarena lagunya menggambarkan film ini,” ucapnya. Mendapatkan kesempatan mengisi soundtrackfilm layar lebar merupakan kesempatan berharga dan sebuah kehormatan bagi Maliq & D’Essentials.
Thomasmanggalla
(bbg)