Mantan Penderita Kanker Bermain Teater
A
A
A
JAKARTA - Mantan penderita kanker bermain teater, mereka mementaskan pergelaran teater antirokok yang berjudul "Nearly Death Experience" dan "Siapa Aku?" di ruang terbuka depan Perpustakaan HB Yassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat, 9 Januari lalu.
"Melalui teater ini kami tidak menyuruh orang berhenti merokok seketika setelah pertunjukan ini," kata penulis dan sutradara teater antirokok Laksmi Notokusumo.
Wanita yang juga terdiagnosa kanker payudara itu, berharap teaternya dapat menjadi perenungan tentang seluk-beluk dan bahaya rokok.
"Semoga dengan pertunjukan ini dapat menjadi perenungan bersama setelah kita pulang ke rumah," ujar wanita yang sudah belajar menari Jawa sejak kecil ini.
Menurutnya, selain sebagai seni, teater juga dapat dimanfaatkan sebagai terapi. Seni dapat menjadi saranya efektif untuk berdialog dengan masyarakat.
"Mantan penderita kanker dan relawan kanker dengan pengalaman yang dimiliki sebagai pasien yang pernah menderita kanker, dapat membantu memberikan penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat," tutur Laksmi.
Dalam pementasan teater "Siapa Aku?" banyak bercerita mengenai rokok yang sudah meracuni masyarakat. Teater "Siapa Aku?" juga menceritakan mengenai kerugian yang ditimbulkan dari rokok.
Sementara itu, teater "Nearly Death Experience" mengisahkan mengenai dua wanita penderita kanker mengenai sakitnya. Teater "Nearly Death Experience" lebih lanjut mengisahkan bagaimana perjuangan dua wanita saat melawan kanker serviks dan payudara sampai dapat dinyatakan sembuh.
"Melalui teater ini kami tidak menyuruh orang berhenti merokok seketika setelah pertunjukan ini," kata penulis dan sutradara teater antirokok Laksmi Notokusumo.
Wanita yang juga terdiagnosa kanker payudara itu, berharap teaternya dapat menjadi perenungan tentang seluk-beluk dan bahaya rokok.
"Semoga dengan pertunjukan ini dapat menjadi perenungan bersama setelah kita pulang ke rumah," ujar wanita yang sudah belajar menari Jawa sejak kecil ini.
Menurutnya, selain sebagai seni, teater juga dapat dimanfaatkan sebagai terapi. Seni dapat menjadi saranya efektif untuk berdialog dengan masyarakat.
"Mantan penderita kanker dan relawan kanker dengan pengalaman yang dimiliki sebagai pasien yang pernah menderita kanker, dapat membantu memberikan penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat," tutur Laksmi.
Dalam pementasan teater "Siapa Aku?" banyak bercerita mengenai rokok yang sudah meracuni masyarakat. Teater "Siapa Aku?" juga menceritakan mengenai kerugian yang ditimbulkan dari rokok.
Sementara itu, teater "Nearly Death Experience" mengisahkan mengenai dua wanita penderita kanker mengenai sakitnya. Teater "Nearly Death Experience" lebih lanjut mengisahkan bagaimana perjuangan dua wanita saat melawan kanker serviks dan payudara sampai dapat dinyatakan sembuh.
()