Menyaksikan Burung Cenderawasih Merah Liar dari Desa Sawinggrai

Selasa, 13 Januari 2015 - 12:30 WIB
Menyaksikan Burung Cenderawasih...
Menyaksikan Burung Cenderawasih Merah Liar dari Desa Sawinggrai
A A A
JAKARTA - Burung cendrawasih merah senantiasa identik dengan Papua. Burung cantik ini memang berasal dari pulau di kawasan timur Indonesia ini. Sayang, keberadaannya di alam liar kian sulit dicari akibat perburuan.

Menikmati keindahan burung ini di alam liar memang menciptakan nuansa sendiri. Nah, bagi Anda yang ingin melakukan kegiatan ini, Anda bisa datang ke Desa Sawinggrai. Karena di desa kecil di Kepulauan Raja Ampat inilah burung cendrawasih merah masih dibiarkan berkeliaran di alam bebas tanpa takut diburu.

Sesa Sawinggrai menyuguhkan lokasi untuk menyaksikan atraksi Red Bird of Paradise dari burung cenderawasih merah yang masuk kategori langka. Desa ini juga menjadi salah satu desa yang paling populer setelah Arborek yang juga berada di kawasan distrik yang sama.

Di sekitar Desa Sawinggrai, terdapat setidaknya empat spesies cenderawasih yang bisa ditemui. Di antaranya adalah Seperti satunya cenderawasih merah (Paradisaea rubra), cenderawasih belah rotan (Cicinnurus magnificus), cenderawasih kecil (Paradisaea minor), dan cenderawasih besar (Paradisaea apoda). Cenderawasih merah merupakan ikon khas dari Desa Sawinggrai.

Bagi Anda yang ingin menyaksikan burung-burung cenderawasih unjuk kebolehan, Anda harus mendaki bukit di belakang desa selama kurang lebih 30 menit. Akan ada pemandu yang membawa Anda ke lokasi pertunjukkan sekira 30 menit sebelum atraksi menari dimulai. Pada waktu tersebut, sekelompok burung jantan akan terlihat lincah melakukan gerakan-gerakan di atas-atas pohon, terlebih apabila terdapat cenderawasih betina di dekat mereka.

Untuk menyaksikan atraksi burung cenderawasih menari ini, sebaiknya Anda datang pada waktu selain Desember dan Februari. Bulan-bulan tersebut adalah musim bertelur bagi burung cenderawasih betina, karenanya atraksi menari tak akan dapat disaksikan pada bulan-bulan itu.

Selain menyaksikan burung yang terkenal dengan keindahan bulunya ini, keunikan lain dari desa tepi pantai ini adalah memberi makan ikan di dermaga-dermaga kayu kecil. Ikan-ikan, tak akan segan-segan mendekati Anda dan menyantap remah roti atau makanan lain yang Anda lempar ke air laut atau bahkan dari telapak tangan Anda.

Desa Sawinggrai saat ini dihuni oleh sekitar 36 kepala keluarga dan sebagian mereka memiliki keahlian membuat kerajinan khas pahatan patung.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1306 seconds (0.1#10.140)