Kalsium Tak Hanya untuk Tulang

Selasa, 13 Januari 2015 - 13:48 WIB
Kalsium Tak Hanya untuk Tulang
Kalsium Tak Hanya untuk Tulang
A A A
KALSIUM bukan hanya menjaga kepadatan tulang, juga berguna menyehatkan organ lain. Dr Nanny Djaja MS Sp GK, pengajar ilmu gizi di Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya Jakarta menjelaskan, kalsium merupakan major mineral , yaitu mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Kalsium, lanjut dia, bermanfaat tidak hanya untuk mempertahankan kepadatan tulang, juga menjaga irama jantung, transmisi impuls syaraf, kontraksi otot, kontrol tekanan darah, dan berperan dalam proses pembekuan darah. Jadi, defisiensi atau kekurangan kalsium selain berakibat osteoporosis tetapi juga membuat gigi mudah rusak, kram otot, palpitasi, hipertensi, rickets , penurunan kognitif dan depresi.

Nanny menuturkan, penelitian menunjukkan bahwa pada usia 35 tahun, tubuh akan mulai mengalami kekurangan kalsium sebanyak 1% per tahun. Sementara memasuki usia 50 tahun, jumlah kalsium akan berkurang sebanyak 30%. Pada usia 70 tahun kehilangan kalsium akan mencapai 50%. Agar penyerapan kalsium dapat maksimal dalam tubuh, kata Nanny, maka dibutuhkan vitamin D dan magnesium.

Tanpa vitamin D, usus manusia hanya dapat menyerap 10%- 15% kalsium makanan, sementara dengan vitamin D yang cukup, maka kalsium akan dapat terserap hingga 30%. ”Rekomendasi asupan vitamin D adalah 400-800 IU per harinya dari sumber utamanya adalah sinar matahari,” ujarnya. Selain sinar matahari, tutur dia, sumber tambahan dari vitamin D dapat berasal dari minyak ikan ataupun daging, telur dan sereal, serta suplemen tambahan.

Nanny menyebutkan, seperti halnya kalsium, produksi vitamin D juga berkurang dikarenakan kapasitas penyerapan kulit semakin berkurang terhadap sinar matahari walaupun paparan terhadap sinar matahari tinggi. ”Ini disebabkan oleh proses degenerasi kulit dan menurunnya proses konversi atau menurunnya transporter vitamin D dan enzim di hati dan ginjal,” ujarnya.

Kalsium juga bermanfaat bagi otak dan suasana, berperan pada fungsi kardiovaskular dan regulasi tekanan darah. Nanny yang juga anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Utara ini menyampaikan, hasil penelitian terakhir menunjukkan, ada hubungan langsung antara kekurangan vitamin D dan hipertensi yang meningkatkan risiko serangan stroke dan jantung.

Pada konferensi tahunan European Society of Human Genetics di Paris misalnya, dipaparkan bahwa setiap 10% peningkatan konsentrasi vitamin D dapat menurunkan 8,1% tekanan darah, tentunya selain vitamin D juga tetap harus mengurangi makan garam dan lebih banyak buah dan sayuran serta rutin berolahraga.

Sementara hasil penelitian di Amerika tentang efek suplemen kalsium dan vitamin D terhadap massa tulang laki-laki dan wanita yang diberikan suplementasi 500 mg kalsium dan 700 IU vitamin D selama tiga tahun menunjukkan bahwa kalsium dan vitamin D mengurangi risiko fraktur.

Nanny menyebutkan, wanita memiliki risiko mengalami penurunan kepadatan dan kekuatan tulang yang lebih besar dibandingkan pria.

Rendra hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7095 seconds (0.1#10.140)