Kiat Orangtua & Tenaga Medis Atasi Anak Kelelahan Akibat Kanker

Kamis, 15 Januari 2015 - 09:27 WIB
Kiat Orangtua & Tenaga...
Kiat Orangtua & Tenaga Medis Atasi Anak Kelelahan Akibat Kanker
A A A
DEPOK - Orangtua merupakan orang terdekat yang dapat membantu anak selama menjalani pengobatan kanker dan merawat gejala yang ditimbulkan diantaranya kelelahan (fatigue). Hal ini dianggap gejala paling mengganggu selama pasien menjalani program terapi antikanker.

Manajemen kelelahan (fatigue) sangat perlu dilakukan oleh tim kesehatan dan orangtua. Hal ini untuk mencegah dampak negatif dari kelelahan (fatigue) yaitu mengganggu pertumbuhan fisik dan psikis anak yang secara umum akan menurunkan kualitas hidup anak.

Secara kultural, orangtua yang memiliki peran merawat adalah ibu. Keberhasilan ibu memberikan perawatan atau manajemen kelelahan (fatigue) selama di rumah pada anak dengan kanker diprediksi dipengaruhi oleh stres dan efikasi diri ibu. Penelitian tentang hubungan stres dan efikasi diri orangtua yang memiliki anak kanker masih terbatas, khususnya di Indonesia.

"Terdapat urgensi terhadap keberadaan model manajemen kelelahan (fatigue) untuk memahami hubungan berbagai faktor dari anak kanker dan faktor ibu serta faktor intervensi keperawatan dalam bentuk dukungan dan edukasi manajemen kelelahan dalam meningkatkan efikasi diri ibu serta luaran dari intervensi manajemen fatigue berupa status kesehatan anak kanker," kata Doktor Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) Allenidekania, beberapa.

Oleh karena itu, dia memandang perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara stres, efikasi diri ibu dengan manajemen kelelahan (fatigue), sehingga perlu dikembangkan sebuah model pendekatan intervensi untuk membantu orangtua mengurangi kelelahan (fatigue) pada anaknya.

Jumlah kasus kanker anak di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, rumah sakit pemerintah maupun swasta menambah unit layanan terapi kanker untuk anak.

Dukungan infrastruktur alat pemeriksaan diagnostik yang semakin canggih dan tidak membutuhkan waktu lama untuk penegakan diagnose merupakan upaya untuk mendeteksi penyakit dan mempercepat tegaknya diagnosa kanker.

"Selain itu akses pasien pada asuransi kesehatan dari pemerintah sebagai solusi financial atas biaya pengobatan kanker yang tinggi, dapat mengurangi angka dop out pengobatan, karena alasan biaya. Semua upaya disediakan guna memberikan pelayanan kanker yang berkualitas, bertujuan untuk meningkatkan umur harapan hidup pasien kanker anak," ujarnya.

Allen mengklaim pelayanan berkualitas juga membutuhkan perangkat berbasis ilmiah yang telah dibuktikan efektif berdasarkan penelitian. Salah satu prangkat tersebut adalah Model manajemen fatigue berfokus efikasi diri ibu yang memiliki anak dengan kanker.

Model tersebut terbukti efektif dapat meningkatkan efikasi diri ibu, menurunkan stres dan meningkatkan kualitas hidup anak dengan kanker.

"Menyarankan model manajemen fatigue berfokus efikasi diri ibu dari anak dengan kanker, kuesioner efikasi diri khusus manajemen fatigue (K-EDIMF) dan buku saku edukasi manajemen fatigue sebagai salah satu model untuk mendukung pelayanan dan asuhan keperawatan onkologi pada anak guna meningkatkan kualitas hidup anak dengan kanker. Bisa juga dengan menetapkan persyaratan sertifikasi bidang keahlian manajemen kelelahan (fatigue) bagi perawat anak yang bekerja di unit pelayanan onkologi," tutup Allen.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0935 seconds (0.1#10.140)