Inovasi lewat Performa
A
A
A
Ketika dunia memilih mobil dengan efisiensi bahan bakar tinggi, Amerika enggan melupakan mobil-mobil bertenaga besar. Apa yang membuat mereka berani melakukannya?
Ketersediaan sumber bahan bakar semakin tipis memaksa produsen mobil berusaha membuat mobil yang mampu menghemat bahan bakar dengan baik. Hal sebaliknya, di sebuah kota bernama Detroit, Amerika Serikat, pengunjung North America International Auto Show (NAIAS) 2014 bertepuk riuh ketika Ford memperkenalkan mobil bertenaga super, Ford GT. Ford memang sudah begitu lama lupa dengan mobil beperforma tinggi.
Produsen mobil berlogo oval biru tersebut justru sibuk dengan mobil berefisiensi tinggi. Inilah mengapa mereka menghabiskan banyak dana untuk membuat mesin terbaik di dunia yang mampu menggabungkan efisiensi dan performa, EcoBoost . Kini di NAIAS 2014, Ford justru seperti hendak membuktikan kepada dunia bahwa mereka tidak lupa pada akar merek, yakni membuat mobil beperforma tinggi.
Tidak tanggungtanggung, mereka membuat Ford GT yang memiliki tenaga 1.500 daya kuda. Mobil ini pun tidak malu-malu untuk menendang pantat Ferrari. Selain Ford GT, mereka juga membawa truk bertenaga besar Ford F- 150 Raptor dan Shelby Mustang GT350R. Tahun ini Ford memang hanya membuat 3 mobil bertenaga super, namun pada 2020 Ford berjanji ada 12 mobil yang bisa berlari sangat kencang.
“Mobil sport kami mampu menarik perhatian generasi yang lebih muda dan kelompok-kelompok berpengaruh. Mereka mencari sesuatu yang berbeda,” ujar Raj Nair, Ford Chief Product. Hal yang sama juga dirasakan Toyota. Di Amerika, mereka sangat merasakan ketertarikan pada mobil performa tinggi sangat kuat. Dia mencontohkan saat dealer Lexus didatangi banyak orang usai meluncurkan Lexus RC Coupe untuk pasar Amerika.
Menurut Bob Carter, Vice President Toyota America, ketertarikan tersebut merupakan bukti di tengah konsumerisme yang tinggi, tampil beda jadi sebuah tuntutan. “Mereka bahkan memberikan masukan dan bersikap aspiratif pada produkproduk yang kami buat,” ujar Bob Carter. Di NAIAS 2015, Toyota membawa dua mobil baru, yakni Lexus GS F dan Lexus RC Coupe, yang memang memiliki performa tinggi.
Mobil ini berusaha mengimbangi mobil performa tinggi dari Acura yang juga mendapatkan respons positif di NAIAS 2014 , Acur NSX. Banjir mobil-mobil tenaga besar juga dihadirkan oleh produsen lain. Alfa Romeo menghadirkan mobil tanpa atap bertenaga besar Alfa Romeo 4C Spider. Mobil ini diyakini menjadi suksesor mobil balap yang pernah dibuat Alfa Romeo pada 1967, 33 Stradale.
Cadillac, yang ada dalam payung General Motors, juga membawa mobil sedan khusus Cadillac CTS-V. Mobil ini memang hadir kalem dengan tampang sedan biasa. Padahal, mesin yang disematkan di mobil tersebut adalah mesin dari Chevrolet Corvette Z06—mesin V8 dengan tenaga maksimal 640 daya kuda.
Meski terkesan mengeksploitasi tenaga, produsen mobil tersebut mengatakan upaya yang mereka lakukan bukan tanpa tujuan. Inovasi yang dilakukan dalam menciptakan mesin beperforma tinggi justru merupakan langkah awal untuk menciptakan mobil yang lebih baik lagi pada masa depan. Raj Nair mencontohkan material, teknologi, dan sistem aerodinamika yang telah ditemukan nantinya bisa digunakan di model-model lain. “Lewat performa, kami juga berinovasi,” sebutnya.
Wahyu sibarani
Ketersediaan sumber bahan bakar semakin tipis memaksa produsen mobil berusaha membuat mobil yang mampu menghemat bahan bakar dengan baik. Hal sebaliknya, di sebuah kota bernama Detroit, Amerika Serikat, pengunjung North America International Auto Show (NAIAS) 2014 bertepuk riuh ketika Ford memperkenalkan mobil bertenaga super, Ford GT. Ford memang sudah begitu lama lupa dengan mobil beperforma tinggi.
Produsen mobil berlogo oval biru tersebut justru sibuk dengan mobil berefisiensi tinggi. Inilah mengapa mereka menghabiskan banyak dana untuk membuat mesin terbaik di dunia yang mampu menggabungkan efisiensi dan performa, EcoBoost . Kini di NAIAS 2014, Ford justru seperti hendak membuktikan kepada dunia bahwa mereka tidak lupa pada akar merek, yakni membuat mobil beperforma tinggi.
Tidak tanggungtanggung, mereka membuat Ford GT yang memiliki tenaga 1.500 daya kuda. Mobil ini pun tidak malu-malu untuk menendang pantat Ferrari. Selain Ford GT, mereka juga membawa truk bertenaga besar Ford F- 150 Raptor dan Shelby Mustang GT350R. Tahun ini Ford memang hanya membuat 3 mobil bertenaga super, namun pada 2020 Ford berjanji ada 12 mobil yang bisa berlari sangat kencang.
“Mobil sport kami mampu menarik perhatian generasi yang lebih muda dan kelompok-kelompok berpengaruh. Mereka mencari sesuatu yang berbeda,” ujar Raj Nair, Ford Chief Product. Hal yang sama juga dirasakan Toyota. Di Amerika, mereka sangat merasakan ketertarikan pada mobil performa tinggi sangat kuat. Dia mencontohkan saat dealer Lexus didatangi banyak orang usai meluncurkan Lexus RC Coupe untuk pasar Amerika.
Menurut Bob Carter, Vice President Toyota America, ketertarikan tersebut merupakan bukti di tengah konsumerisme yang tinggi, tampil beda jadi sebuah tuntutan. “Mereka bahkan memberikan masukan dan bersikap aspiratif pada produkproduk yang kami buat,” ujar Bob Carter. Di NAIAS 2015, Toyota membawa dua mobil baru, yakni Lexus GS F dan Lexus RC Coupe, yang memang memiliki performa tinggi.
Mobil ini berusaha mengimbangi mobil performa tinggi dari Acura yang juga mendapatkan respons positif di NAIAS 2014 , Acur NSX. Banjir mobil-mobil tenaga besar juga dihadirkan oleh produsen lain. Alfa Romeo menghadirkan mobil tanpa atap bertenaga besar Alfa Romeo 4C Spider. Mobil ini diyakini menjadi suksesor mobil balap yang pernah dibuat Alfa Romeo pada 1967, 33 Stradale.
Cadillac, yang ada dalam payung General Motors, juga membawa mobil sedan khusus Cadillac CTS-V. Mobil ini memang hadir kalem dengan tampang sedan biasa. Padahal, mesin yang disematkan di mobil tersebut adalah mesin dari Chevrolet Corvette Z06—mesin V8 dengan tenaga maksimal 640 daya kuda.
Meski terkesan mengeksploitasi tenaga, produsen mobil tersebut mengatakan upaya yang mereka lakukan bukan tanpa tujuan. Inovasi yang dilakukan dalam menciptakan mesin beperforma tinggi justru merupakan langkah awal untuk menciptakan mobil yang lebih baik lagi pada masa depan. Raj Nair mencontohkan material, teknologi, dan sistem aerodinamika yang telah ditemukan nantinya bisa digunakan di model-model lain. “Lewat performa, kami juga berinovasi,” sebutnya.
Wahyu sibarani
(bbg)