Mengatasi Sindrom Kelelahan Kronis

Jum'at, 16 Januari 2015 - 09:21 WIB
Mengatasi Sindrom Kelelahan Kronis
Mengatasi Sindrom Kelelahan Kronis
A A A
Beraktivitas dan bekerja sepanjang hari bisa membuat Anda mengalami sindrom kelelahan kronis (fatigue ). Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Idealnya, tubuh dan otak selalu dalam keadaan segar setiap hari demi menunjang performa dalam beraktivitas.

Namun, adakalanya tubuh merasa benarbenar lelah. Keadaan ini semakin buruk ketika Anda merasa sangat keletihan dan terjadinya lebih sering daripada biasanya. Kondisi ini umumnya disebut sebagai chronic fatigue syndrome (CFS), myalgic encephalopathy (ME), atau disebut dengan sindrom kelelahan kronis.

Setelah salah diartikan sebagai “Yuppie Flu”, sindrom kelelahan kronis disebut-sebut memengaruhi sekitar 250.000 orang di Inggris. Lalu, apa bedanya CFS dengan rasa lelah biasa? Seperti dilansir Telegraph, gejala utama dari CFS adalah kelelahan fisik dan mental terus-menerus (sangat capai). Kondisi ini tidak bisa diatasi dengan tidur, istirahat, dan membatasi kegiatan yang biasa Anda lakukan.

Kebanyakan orang dengan CFS menggambarkan kelelahan ini sebagai letih yang luar biasa, lebih berat dari pada yang pernah dirasakan sebelumnya. Orang dengan CFS parah tidak dapat melakukan kegiatan apapun atau hanya dapat melaksan akan tugas sehari-hari yang sederhana, seperti menyikat gigi.

Aktivitas mereka kadang hanya terbatas ditempat tidur dan sering tidak meninggalkan rumah. Gejala lain selain kelelahan, di antaranya nyeriotot, nyerisendi, dansakit kepalaparah, kehilangan memori jangka pendekdankonsentrasi, sertakesulitan mengatur pikiran dan menemukan kata yang tepat saat berkomunikasi.

Selain itu, rasa sakit pada kelenjar getah bening, sakit perut, dan masalah pencernaan lainnya seperti kembung, sembelit, diare, dan mual. Juga mengalami radang tenggorokan, masalah tidur seperti insomnia dan tidak merasa segar saat bangun tidur, sensitivitas atau intoleransi terhadap cahaya, suara keras, alkohol dan makanan tertentu, serta gangguan psikologis, seperti depresi, mudah tersinggung, dan serangan panik.

Hingga kini, kalangan medis belum mengetahui secara pasti penyebab sindrom kelelahan kronis. Sebuah penelitian oleh Kings College di London, Inggris, menunjukkan, untuk mengatasi keadaan ini adalah dengan segera bangkit dari tempat tidur dan berlatih fisik hingga kondisi ini berangsur membaik.

Peneliti menemukan bahwa terapi yang mendorong pasien melakukan kegiatan rutin merupakan cara terbaik mengatasi sindrom kelelahan kronis. Namun, banyak penderita yang merasa takut hal itu akan membuat mereka lebih lelah atau pegal. Pada studi ini peneliti menempatkan lebih dari 600 pasien di berbagai rencana perawatan selama satu tahun, termasuk terapi perilaku kognitif, perawatan medis khusus dan olahraga.

Mereka menemukan bahwa banyak pasien sindrom kelelahan kronis mengalami “ketakutan berolahraga”, tetapi setelah didorong untuk lebih aktif melalui terapi perilaku, penderita penyakit ini mulai membaik. ProfesorTrudie Chalder dari Kings College mengatakan, CFS adalah kondisi kronis yang ditandai dengan kelelahan yang sangat parah.

“Orang-orang mungkin mengalami gangguan tidur serta nyeri otot dan sendi. Keadaan ini membuat mereka berhenti menjalankan aktivitas normal sehari-hari seperti berkumpul dengan teman atau belanja ke toko,” tuturnya. “Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapis dapat mendorong kegiatan fisik, seperti berjalan kaki.

Kami tidak menyarankan memberitahukan seseorang untuk hanya naik sepeda mereka. Ini harus dilakukan secara bertahap dan hati-hati,” lanjut Chalder. “Beberapa orang tidak bisa bangun dari tempat tidur sehingga mungkin awalnya menyuruh mereka untuk duduk, atau setidaknya duduk di tempat tidur selama beberapa menit,” sebutnya.

Ketika ditanya apakah penyakit ini murni akibat psikologis, Chalder mengutarakan, “Saya pikir semuanya di otak. Beberapa orang akan mengatakan itu, tapi kami yakin bahwa perilaku seseorang itu terlepas dari sifat penyakit,” katanya.

Namun, banyak yang merasa laporan penelitian ini tidak membantu karena menyindir penderita sindrom kelelahan kronis yang hanya malas bergerak. Dr Charles Shepherd, penasihat medis di Asosiasi ME, mengemukakan, terkait masalah ini lebih dibutuhkan bagaimana menemukan rencana perawatan individu yang bergantung pada gejalanya.

Rendra hanggara
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1694 seconds (0.1#10.140)