Praktis, Fleksibel, dan Tumbuh
A
A
A
Bukan hanya rumah yang bisa “ditumbuhkan”, furnitur pun bisa. Konsep ini cocok untuk penyuka furnitur praktis dan fleksibel.
Anda ingat dengan istilah rumah tumbuh? Istilah tersebut menggambarkan konsep rumah yang pembangunannya bertahap, sesuai keadaan dan kebutuhan sang pemilik.
Nah, selain rumah, furnitur ternyata juga bisa ditumbuhkan sesuai kebutuhan. Konsep furnitur seperti ini disebut dengan istilah furnitur modular. Sesuai namanya, furnitur modular tersedia dalam bentuk modul atau bagian yang terpisah, yang dapat ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan.
“Jenis furnitur seperti ini cocok untuk memenuhi gaya hidup masa kini yang serbapraktis, serbacerdas, dan serbahemat,” tutur desainer interior Rina Renvil. Konsep yang mulai banyak dikembangkan oleh sejumlah produsen furnitur ini juga dapat diterapkan di berbagai jenis furnitur penyimpanan, mulai rak buku, lemari pakaian, hingga kitchen set. Anda tertarik?
Sebelum memilih furnitur modular yang tepat untuk mengisi rumah, yuk kita tengok dulu beberapa kelebihan dan kekurangannya. Salah satu kelebihan furnitur modular adalah hemat waktu dan biaya. Kita tidak perlu repot mencari tukang, mengukur dan memilih bahan, hingga mengontrol pembuatan furnitur. Itu karena furnitur modular umumnya produk pabrikasi yang telah memiliki standar ukuran tersendiri.
“Kelebihan furnitur ini karena telah tersedia atau ready stock. Furnitur modular akan menghemat waktu dan biaya yang kita keluarkan dibandingkan jika membeli sesuai pesanan,” kata desainer interior Susan Octari Yawhan. Namun, di sisi lain, furnitur ini bisa terlalu pasaran dan kurang mengadopsi sentuhan personal. Kita dapat mengakalinya dengan berbagai ide kreatif, misalnya menempelkan wallpaper di beberapa sisi furnitur yang mudah terlihat.
Rina menyebutkan, saat ini sudah ada banyak produsen yang menyediakan ukuran furnitur modular. Tinggal kita yang menyesuaikannya dengan ukuran ruangan. Ambil contoh, jika lemari buku modular memiliki tiga ukuran lebar 30 cm, 60 cm, dan 90 cm, kita tinggal menyesuaikannya dengan lebar ruangan.
Ruangan selebar 150 cm bisa menggunakan dua lemari berukuran masing-masing 60 cm dan 90 cm, atau bisa juga menggunakan lima buah lemari berukuran 30 cm. Anda tinggal menyesuaikannya dengan jenis barang yang ingin disimpan atau bentuk tampilan akhirnya. Keuntungannya, menurut Rina, Anda dapat memindahkan furnitur tersebut ke mana saja, termasuk area yang lebih sempit daripada sebelumnya dengan cara memisahkan bagiannya.
Ikea, salah satu produsen furnitur, memiliki produk rak buku modular yang dudukan rak dan daun pintunya dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen sehingga bisa menambahkan rak atau daun pintu pada kemudian hari. Selain itu, karena setiap bagiannya dijual terpisah, kita juga dapat berkreasi sendiri untuk menjadikan tampilan furnitur ini lebih unik.
Misalnya dengan memadukan dua warna pelapis pada satu furnitur. Ini cocok bagi Anda yang belum memutuskan model furnitur ideal, seperti yang berdaun pintu atau tidak, atau yang anggarannya terbatas, dan sebagainya.
“Saya tertarik dengan furnitur modular karena selalu memiliki daya pikat tersendiri dan desainnya tidak pernah lekang oleh zaman. Jadi, selalu bisa menghias sudut di rumah,” ujar Rani Syahfitri, salah seorang pengunjung Ikea dan penggemar furnitur modular.
Aprilia s andyna
Anda ingat dengan istilah rumah tumbuh? Istilah tersebut menggambarkan konsep rumah yang pembangunannya bertahap, sesuai keadaan dan kebutuhan sang pemilik.
Nah, selain rumah, furnitur ternyata juga bisa ditumbuhkan sesuai kebutuhan. Konsep furnitur seperti ini disebut dengan istilah furnitur modular. Sesuai namanya, furnitur modular tersedia dalam bentuk modul atau bagian yang terpisah, yang dapat ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan.
“Jenis furnitur seperti ini cocok untuk memenuhi gaya hidup masa kini yang serbapraktis, serbacerdas, dan serbahemat,” tutur desainer interior Rina Renvil. Konsep yang mulai banyak dikembangkan oleh sejumlah produsen furnitur ini juga dapat diterapkan di berbagai jenis furnitur penyimpanan, mulai rak buku, lemari pakaian, hingga kitchen set. Anda tertarik?
Sebelum memilih furnitur modular yang tepat untuk mengisi rumah, yuk kita tengok dulu beberapa kelebihan dan kekurangannya. Salah satu kelebihan furnitur modular adalah hemat waktu dan biaya. Kita tidak perlu repot mencari tukang, mengukur dan memilih bahan, hingga mengontrol pembuatan furnitur. Itu karena furnitur modular umumnya produk pabrikasi yang telah memiliki standar ukuran tersendiri.
“Kelebihan furnitur ini karena telah tersedia atau ready stock. Furnitur modular akan menghemat waktu dan biaya yang kita keluarkan dibandingkan jika membeli sesuai pesanan,” kata desainer interior Susan Octari Yawhan. Namun, di sisi lain, furnitur ini bisa terlalu pasaran dan kurang mengadopsi sentuhan personal. Kita dapat mengakalinya dengan berbagai ide kreatif, misalnya menempelkan wallpaper di beberapa sisi furnitur yang mudah terlihat.
Rina menyebutkan, saat ini sudah ada banyak produsen yang menyediakan ukuran furnitur modular. Tinggal kita yang menyesuaikannya dengan ukuran ruangan. Ambil contoh, jika lemari buku modular memiliki tiga ukuran lebar 30 cm, 60 cm, dan 90 cm, kita tinggal menyesuaikannya dengan lebar ruangan.
Ruangan selebar 150 cm bisa menggunakan dua lemari berukuran masing-masing 60 cm dan 90 cm, atau bisa juga menggunakan lima buah lemari berukuran 30 cm. Anda tinggal menyesuaikannya dengan jenis barang yang ingin disimpan atau bentuk tampilan akhirnya. Keuntungannya, menurut Rina, Anda dapat memindahkan furnitur tersebut ke mana saja, termasuk area yang lebih sempit daripada sebelumnya dengan cara memisahkan bagiannya.
Ikea, salah satu produsen furnitur, memiliki produk rak buku modular yang dudukan rak dan daun pintunya dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen sehingga bisa menambahkan rak atau daun pintu pada kemudian hari. Selain itu, karena setiap bagiannya dijual terpisah, kita juga dapat berkreasi sendiri untuk menjadikan tampilan furnitur ini lebih unik.
Misalnya dengan memadukan dua warna pelapis pada satu furnitur. Ini cocok bagi Anda yang belum memutuskan model furnitur ideal, seperti yang berdaun pintu atau tidak, atau yang anggarannya terbatas, dan sebagainya.
“Saya tertarik dengan furnitur modular karena selalu memiliki daya pikat tersendiri dan desainnya tidak pernah lekang oleh zaman. Jadi, selalu bisa menghias sudut di rumah,” ujar Rani Syahfitri, salah seorang pengunjung Ikea dan penggemar furnitur modular.
Aprilia s andyna
(ars)