Fasilitas Mewah untuk Penghuni Berkelas

Rabu, 21 Januari 2015 - 09:34 WIB
Fasilitas Mewah untuk...
Fasilitas Mewah untuk Penghuni Berkelas
A A A
Moratorium yang berlaku di Jakarta dalam beberapa tahun terakhir, berdampak signifikan terhadap pertumbuhan pusat belanja di kawasan pinggiran yaitu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

Menurut riset Colliers International Indonesia, hingga 2018, pusat belanja di kawasan Bodetabek bertambah 16 buah atau seluas 622.000 meter persegi.

Tujuh mal yang berlokasi di kawasan hunian itu di antaranya terkonsentrasi di Bekasi, yakni Bekasi Trade Center 2, Living World Jababeka, AEON Delta Mas, Plaza Indonesia Jababeka, Hollywood Central, Grand Dhika City Mall, dan Kota Harapan Indah Mall.

Sementara pusat belanja lainnya terdistribusi di Bogor lima mal yakni, Metropolitan Mall Cileungsi, Vivo Sentul Lifestyle, Vivo Sentul Trademall, AEON Mall Bogor, dan AEON Mall Sentul. Di Tangerang terdapat tiga pusat belanja yaitu AEON Mall BSD City, Embarcadero Mall Bintaro, dan Lippo Grand Mall. Sedangkan di Depok akan dibangun Sawangan Mall. Dengan demikian, secara kumulatif, total pasokan pusat belanja dalam tiga tahun ke depan akan mencapai 2.892.000 meter persegi.

Bertambahnya pasokan baru ini diprediksi akan menggerus tingkat hunian yang selama tahun 2014 lalu mencapai rerata 82%. Kendati begitu, tingkat kekosongan tidak akan terlalu besar. Kebutuhan akan terus meningkat seiring ekspansi para peritel. Bintaro Xchange dan Cinere Bellevue, contohnya. Sejauh ini kedua mal yang baru dibuka tahun lalu tersebut menunjukkan kinerja bagus dalam tingkat hunian.

Demikian halnya dengan Grand Dadap City yang sudah mendapat komitmen peritel macam Superindo, Pojok Busana, Bread Talk, J.co, dan tengah negosiasi dengan Blitz Megaplex sebagai peritel utama (major tenant ). Bertambahnya pusat belanja di Bodetabek, tak lantas membuat harga sewa dasar turun. Sebaliknya, justru meroket sebanyak 11,2% secara tahunan menjadi rerata Rp 308.259 per meter persegi per bulan. Dilihat dari trennya, pusat belanja pada 2015 akan serba terbuka.

Dalam arti, baik desain gedungnya, dan penyewa yang mengisinya, dirancang terbuka sehingga seluruh aktivitas yang terjadi selama jam kunjungan dapat terlihat secara kasatmata oleh para pengunjung. Associate Director Retail Service Colliers International Indonesia Steve Sudijanto mengemukakan, konsep aktivitas luar ruang akan dibawa ke dalam perspektif pusat belanja.

Konsep aktivitas luar ruang tersebut mencakup hobi, keluarga, olahraga, atraksi, hiburan, dan sebagainya. “To see and to be seen people adalah prinsip yang harus dipegang oleh pengembang maupun pengelola pusat belanja. Bahwa orang datang ke mal bukan sekadar untuk berbelanja, melainkan untuk eksistensi, sosialisasi, bisnis dan juga gaya hidup,” ucap Steve.

Salah satu mal yang akan segera dibuka adalah AEON Mall BSD City besutan Sinar Mas Land bekerja sama dengan AEON Mall. Ini mal suburban bergaya Jepang pertama di Indonesia, yang akan beroperasi awal tahun ini. Mal megah yang dirancang untuk mampu menampung 190 tenant tersebut dibangun di kawasan seluas 10 hektare yang terletak di BSD City.

Group CEO Sinar Mas Land, Michael Widjaja mengatakan, mal suburban tersebut akan ditempati sejumlah tenant terpilih dari Jepang seperti AEON General Merchandising Store (dahulu disebut JUSCO). “AEON General Merchandising Store akan menjadi tenant utama,” katanya. Menurut dia, mal ini akan dilengkapi tenant lainnya yang menjual barang kebutuhan sehari-hari seperti pakaian, sepatu, alat-alat olah raga, musik, hobi, salon, tempat kursus, pusat kebugaran dan area bermain anak-anak serta pusat hiburan dan tempat makan.

Pusat belanja tersebut akan terdiri atas empat lantai dengan area parkir atap dan bawah tanah. Lahan parkirnya bisa menampung lebih dari 2.700 unit mobil dan 2.300 unit sepeda motor. “AEON Mall BSD City akan menjadi salah satu pusat perbelanjaan yang unik sekaligus terbaik, untuk pertama kali di Indonesia ada mal bergaya Jepang yang menyediakan beragam fasilitas, serta berada di lokasi strategis karena dapat dijangkau dengan mudah dengan adanya dua pintu tol langsung yaitu Tol Pondok Indah dan Tol Kebon Jeruk,” tutur Michael.

Pusat belanja terbaru lainnya adalah Kota Harapan Indah Mal yang terdapat dalam lokasi perumahan Kota Harapan Indah (KHI) di Jl Sultan Hamengkubuwono, Bekasi. Peletakan batu pertama (groundbreaking ) pembangunan mal di township besutan Damai Putra Group itu telah dilakukan pada Oktober 2014. Mal setinggi empat lantai plus dua lantai basement itu luasnya sekitar 170.000 meter persegi (gross ). Leasable area (area disewakan)- nya kurang lebih 51.000 meter persegi.

Menurut Hyronimus Johanes, GM Marketing Kota Harapan Indah, pembangunannya memakan waktu sekitar tiga tahun. “Akhir tahun 2017 ditargetkan sudah soft opening ,” kata Hyronimus. Mal yang skematik desainnya dirancang AEDAS, Singapura, itu membidik segmen menengah atas.

Konsepnya mal keluarga, di dalamnya akan diisi beragam jenis tenant , antara lain department store , hiburan, food court , resto & kafe, tempat bermain, fashion . Lokasinya dekat waterpark Transera di kawasan CBD Kota Harapan Indah. Hyronimus mengutarakan, sudah ada beberapa calon penyewa utama (anchor tenant ) yang menyatakan minatnya. Namun, dia belum mau menyebutkan karena dalam proses pembicaraan.

“Salah satunya department store terkenal yang sudah mengisi mal-mal kelas atas di Jakarta,” imbuhnya. Pembangunan mal ini menempatkan KHI sebagai salah satu perumahan paling komplit fasilitasnya di Jabodetabek. Saat ini di KHI sudah dilengkapi waterpark , rumah sakit, hyper market , Hotel Santika, pusat otomotif, sekolah, pusat komersial, dan kuliner.

Oktober 2014 Courts Megastore, jaringan ritel elektronik, teknologi informasi, dan perabotan rumah tangga asal Inggris telah membuka gerainya di KHI. Hyronimus optimistis kehadiran sejumlah fasilitas itu akan menaikkan ekspektasi pasar dan mendongkrak harga properti di kawasan.

“Kita optimistis kalau malnya beroperasi harga tanah di KHI bisa mencapai Rp10 juta per meter persegi,” katanya. Adapun PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE) tengah mengembangkan sebuah pusat perbelanjaan Galleria Vivo Sentul di kawasan megablok terbesar dan terlengkap di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Saat ini baru mengembangkan tahap pertama dari proyek tersebut. Itu terdiri dari sebuah trade mall dan lifestyle mall,” kata Direktur Unit Bisnis EMDE Totonafo Lase.

Rendra
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0897 seconds (0.1#10.140)