Waktu Tidur yang Ideal untuk Lansia 6 Jam
A
A
A
DEPOK - Semakin tua usia seseorang, maka semakin sedikit pula jumlah waktu tidur mereka. Hal itu lantaran dalam Genetic Clock Theory menyebutkan setiap manusia mengalami penurunan jam tidur, sehingga secara genetik dalam saat tertentu pada suatu saat akan habis baterainya begitupun pada manusia khususnya lansia.
Doktor Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) Joni Haryanto mengatakan, setiap lansia memiliki waktu tidur ideal yakni selama 6 jam. Lamanya waktu tersebut untuk siang maupun malam.
"Kalau hanya 4 jam harus dinaikan, malam dan siang. Yang terpenting adalah tidur malam hari," jelasnya, di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Namun, menurutnya, lansia pada umumnya selalu terbangun setiap malam. "Karena pada saat malam harus buang air kecil, kandung kemih tua selalu ada residu, dampaknya selalu keluar buang air kecil," terangnya.
Lebih lanjut Jono mengatakan, jika lansia mengalami kegagalan tidur selama 6 jam, dengan begitu lansia tersebut mengalami insomnia. Dia merinci, lansia terbagi menjadi tiga kategori, yakni tak bisa tidur awal, terbangun di tengah tidur malam, dan ada pula yang bersifat terminasi insomnia pada akhir sekira pukul 03.00 hingga pagi.
"Gangguan tidur kualitas tidur yag kurang menyebabkan pagi hari badan tidak enak, emosi labil, mudah jatuh, teriris," tuturnya.
Ia menambahkan, banyak lansia yang tak bisa tidur mengonsumsi minuman untuk membangkitkan serotonin. "Ada kandungan nonfarmakologi yang membuat orang tidur itu, misalnya dengan minum teh chamomile atau susu, karena mengandung serotonin sebagai neurohormonal digunakan
awal tidur, supaya awal bisa tidur," tutupnya.
Doktor Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) Joni Haryanto mengatakan, setiap lansia memiliki waktu tidur ideal yakni selama 6 jam. Lamanya waktu tersebut untuk siang maupun malam.
"Kalau hanya 4 jam harus dinaikan, malam dan siang. Yang terpenting adalah tidur malam hari," jelasnya, di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Namun, menurutnya, lansia pada umumnya selalu terbangun setiap malam. "Karena pada saat malam harus buang air kecil, kandung kemih tua selalu ada residu, dampaknya selalu keluar buang air kecil," terangnya.
Lebih lanjut Jono mengatakan, jika lansia mengalami kegagalan tidur selama 6 jam, dengan begitu lansia tersebut mengalami insomnia. Dia merinci, lansia terbagi menjadi tiga kategori, yakni tak bisa tidur awal, terbangun di tengah tidur malam, dan ada pula yang bersifat terminasi insomnia pada akhir sekira pukul 03.00 hingga pagi.
"Gangguan tidur kualitas tidur yag kurang menyebabkan pagi hari badan tidak enak, emosi labil, mudah jatuh, teriris," tuturnya.
Ia menambahkan, banyak lansia yang tak bisa tidur mengonsumsi minuman untuk membangkitkan serotonin. "Ada kandungan nonfarmakologi yang membuat orang tidur itu, misalnya dengan minum teh chamomile atau susu, karena mengandung serotonin sebagai neurohormonal digunakan
awal tidur, supaya awal bisa tidur," tutupnya.
(nfl)