Nyaman Kenakan Hijab Zoya

Jum'at, 23 Januari 2015 - 11:46 WIB
Nyaman Kenakan Hijab Zoya
Nyaman Kenakan Hijab Zoya
A A A
Untuk kesekian kalinya Revalina S Temat memerankan wanita yang memakai pakaian muslim (hijab) untuk sebuah film layar lebar.

Aktris kelahiran Jakarta, 26 November 1985 ini, merasa mengenakan balutan busana muslim itu sangatlah nyaman. Meski begitu, kenyataannya, artis yang akrab disapa Reva ini mengaku belum siap untuk berhijab.

“Aku secara mental dan spiritual belum siap untuk berhijab. Butuh waktu untuk memutuskan berhijab karena enggak sembarangan dan asal-asalan. Ketika kita mengenakan hijab, pasti ada konsekuensinya dan saat ini lebih baik enggak dulu karena masih banyak hal yang membuat aku belum pantas untuk mengenakan hijab,” ujar Revalina kepada KORAN SINDO di sela-sela gala premier film AssalaamuAssalaamualaikum Beijing di XXI Epicentrum, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, Revalina tak mau menutup kemungkinan untuk mengenakan hijab suatu saat nanti. Apalagi ketika berakting dengan mengenakan hijab, Reva merasa nyaman dan terlihat lebih trendi , terutama saat mengenakan wardrobe dari Zoya. “Aku merasa nyaman dan terlihat trendi . Jadi saat mengenakan hijab merek Zoya ini, meskipun berhijab, aku masih bisa terlihat trendi sebagai anak muda,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Reva sempat menceritakan pengalaman menarik saat melakukan proses pengambilan gambar untuk film ini di Beijing, China. Sayang, ketika mengunjungi negara tersebut, Reva tidak bisa memanfaatkan waktu 10 hari yang tersedia untuk belanja ataupun jalan-jalan lantaran lokasi syuting filmnya jauh dari tempat wisata. “Jauh, enggak bisa liburan kecuali syuting. Kalau yang lain sehari syuting, sehari liburan,” kata Reva.

“Jadi, saya jalan-jalan di set saja. Di situ ada restoran yang paling saya suka, tempat belanja juga ada. Jadi, sambil syuting sambil belanja oleh-oleh juga untuk keluarga besar di Jakarta,” lanjutnya. Menurut Reva, liburan ke Tiongkok membutuhkan bantuan seseorang yang memang mengerti bahasa setempat. Sebab, di sana tidak banyak orang yang mengerti bahasa Inggris. Namun, hal itu tidak membuatnya kapok. Reva bertekad akan kembali ke sana suatu hari nanti dengan mengajak keluarganya.

“Kepengin ajak keluarga, tapi bingung mendampinginya bagaimana. Kemarin ada orang KBRI dan orang lokasi, jadi ada yang bisa bahasa Indonesia. Kalau enggak, susah kan karena di sana enggak ada yang bisa bahasa Inggris. Jadi ngomongnya pakai bahasa tubuh,” tutur Reva.

Thomasmanggalla
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6631 seconds (0.1#10.140)