Film Anak Penuh Nyanyian
A
A
A
Annie adalah dongeng musikal klasik yang menyenangkan. Ceritanya tentang seorang anak asuh yang pintar dan menggemaskan, namun hidupnya memprihatinkan. Pertemuannya dengan seorang pengusaha yang juga calon wali kota lantas mengubah jalan hidupnya.
Annie (Quvenzhane Wallis) adalah anak yang tinggal dalam asuhan perempuan kejam Colleen Hannigan (Cameron Diaz). Meski bertahun-tahun tinggal bersama orang tua asuh, Annie yakin bahwa suatu saat nanti, orang tuanya akan datang kembali kepadanya. Annie pun rajin mengunjungi sebuah restoran tempat dia ditinggalkan oleh orang tuanya, dengan harapan mereka akan datang kembali dan membawa Annie pulang ke rumah.
Namun, harapan Annie tak kunjung terkabul. Suatu hari, saat hendak menolong seekor anjing, Annie nyaris tertabrak mobil. Untungnya, dia diselamatkan oleh Will Stacks (Jamie Foxx) seorang pengusaha pemilik perusahaan telekomunikasi yang juga tengah menjalankan kampanye sebagai calon wali kota New York.
Atas saran konsultan kampanye politiknya, Guy (Bobby Cannavale), Stacks pun diminta untuk bertemu dan memanfaatkan Annie untuk menaikkan popularitasnya sebagai calon wali kota. Annie bukanlah cerita baru. Kisah aslinya berasal komik Little Orphan Annie karya Harold Gray yang terbit pada 1924. Komik ini lantas diadaptasi ke atas panggung Broadway pada 1977 dan sempat dibuat versi layar lebarnya pada 1982.
Ada beberapa perubahan yang dibuat pada versi barunya ini, yaitu Annie yang tidak lagi menjadi anak yatim piatu dan pengusaha penolong Annie yang kini juga merangkap sebagai politikus. Namun, lagu-lagu yang dinyanyikan dalam film sama dengan film sebelumnya, termasuk lagu Tomorrow yang populer itu. Sebagai film untuk anak-anak dan remaja, Annie jelas film yang menyenangkan.
Ada banyak nyanyian dan tarian yang rancak, ada pula lagu yang sendu. Quvenzhane Wallis juga cukup berhasil memerankan sosok Annie yang cerdas, menggemaskan, dan sedikit punya sifat pemberontak. Karakter klasik pengasuh yang jahat, yang diperankan dengan terlalu komikal oleh Cameron Diaz, juga akan menjadi hiburan bagi penonton kecil.
Namun, Annie juga tidak berhenti di situ. Sutradara Will Gluck yang menulis skenarionya bersama Aline Brosh McKenna juga memperhatikan penonton dewasa yang kemungkinan menemani penonton kecil saat menonton Annie. Jadi, dibuatlah lelucon-lelucon seputar politik dan pencitraan, juga perihal penggunaan teknologi serta keamanan dan kerahasiaan para pengguna telepon seluler.
Melihat bagaimana Stacks yang jijik saat bertemu gelandangan, tapi terpaksa harus bersikap manis demi pencitraan, menjadi sesuatu yang lucu. Belum lagi saat ada insiden kecil yang menggelikan dan akhirnya tersebar di dunia maya dalam bentuk video parodi insiden tersebut.
Beberapa lelucon memang agak klise, tapi dengan permainan akting Foxx, Wallis, dan sekretaris Stacks, Grace (Rose Byrne) yang cukup apik, adegan menjadi tetap enak ditonton. Singkatnya, Annie adalah film keluarga yang sangat menghibur untuk ditonton. Begitu keluar bioskop, setidaknya kita akan tergoda untuk ikut bersenandung kecil, menggumamkan nada dalam film ini.
Herita endriana
Annie (Quvenzhane Wallis) adalah anak yang tinggal dalam asuhan perempuan kejam Colleen Hannigan (Cameron Diaz). Meski bertahun-tahun tinggal bersama orang tua asuh, Annie yakin bahwa suatu saat nanti, orang tuanya akan datang kembali kepadanya. Annie pun rajin mengunjungi sebuah restoran tempat dia ditinggalkan oleh orang tuanya, dengan harapan mereka akan datang kembali dan membawa Annie pulang ke rumah.
Namun, harapan Annie tak kunjung terkabul. Suatu hari, saat hendak menolong seekor anjing, Annie nyaris tertabrak mobil. Untungnya, dia diselamatkan oleh Will Stacks (Jamie Foxx) seorang pengusaha pemilik perusahaan telekomunikasi yang juga tengah menjalankan kampanye sebagai calon wali kota New York.
Atas saran konsultan kampanye politiknya, Guy (Bobby Cannavale), Stacks pun diminta untuk bertemu dan memanfaatkan Annie untuk menaikkan popularitasnya sebagai calon wali kota. Annie bukanlah cerita baru. Kisah aslinya berasal komik Little Orphan Annie karya Harold Gray yang terbit pada 1924. Komik ini lantas diadaptasi ke atas panggung Broadway pada 1977 dan sempat dibuat versi layar lebarnya pada 1982.
Ada beberapa perubahan yang dibuat pada versi barunya ini, yaitu Annie yang tidak lagi menjadi anak yatim piatu dan pengusaha penolong Annie yang kini juga merangkap sebagai politikus. Namun, lagu-lagu yang dinyanyikan dalam film sama dengan film sebelumnya, termasuk lagu Tomorrow yang populer itu. Sebagai film untuk anak-anak dan remaja, Annie jelas film yang menyenangkan.
Ada banyak nyanyian dan tarian yang rancak, ada pula lagu yang sendu. Quvenzhane Wallis juga cukup berhasil memerankan sosok Annie yang cerdas, menggemaskan, dan sedikit punya sifat pemberontak. Karakter klasik pengasuh yang jahat, yang diperankan dengan terlalu komikal oleh Cameron Diaz, juga akan menjadi hiburan bagi penonton kecil.
Namun, Annie juga tidak berhenti di situ. Sutradara Will Gluck yang menulis skenarionya bersama Aline Brosh McKenna juga memperhatikan penonton dewasa yang kemungkinan menemani penonton kecil saat menonton Annie. Jadi, dibuatlah lelucon-lelucon seputar politik dan pencitraan, juga perihal penggunaan teknologi serta keamanan dan kerahasiaan para pengguna telepon seluler.
Melihat bagaimana Stacks yang jijik saat bertemu gelandangan, tapi terpaksa harus bersikap manis demi pencitraan, menjadi sesuatu yang lucu. Belum lagi saat ada insiden kecil yang menggelikan dan akhirnya tersebar di dunia maya dalam bentuk video parodi insiden tersebut.
Beberapa lelucon memang agak klise, tapi dengan permainan akting Foxx, Wallis, dan sekretaris Stacks, Grace (Rose Byrne) yang cukup apik, adegan menjadi tetap enak ditonton. Singkatnya, Annie adalah film keluarga yang sangat menghibur untuk ditonton. Begitu keluar bioskop, setidaknya kita akan tergoda untuk ikut bersenandung kecil, menggumamkan nada dalam film ini.
Herita endriana
(bbg)