Asyiknya Ngobrol Bareng Alat Elektronik
A
A
A
Chatting di ponsel pintar dengan teman, rekan kerja, tentu sudah lumrah. Tapi apa jadinya kalau Anda bisa chatting dengan perangkat alat rumah tangga yang ada di rumah?
Ide nyeleneh ini diwujudkan oleh LG Electronics. Tujuannya satu, membuat hidup Anda dan keluarga makin mudah dan nyaman. Memanfaatkan teknologi LG HomeChat, pabrikan asal Korea Selatan ini sukses menjembatani komunikasi antara perangkat elektronik dengan pemiliknya.
“Teknologi ini akan membantu masyarakat modern yang kian sibuk dengan aktivitasnya. Misalnya, saat ingin ruangan kamar atau tamu sudah dingin ketika sampai rumah, pemilik AC yang masih di kantor atau di jalan, tinggal memerintahkan melalui ponsel pintarnya agar si ‘AC’ menyala,” tutur Public Relations Department, LG Electronics Indonesia Dhita Ayuningtyas saat mengunjungi LG Best Shop, Namdong-gu, Incheon, Korea Selatan, belum lama ini.
LG HomeChat merupakan layanan pesan yang memungkinkan Anda “mengobrol” dengan perangkat elektronik di rumah. Melalui obrolan itu, pengguna bisa menanyakan status si perangkat elektronik. “Apakah yang sedang dilakukannya. Kita juga bisa memberikan perintah pengaktifan atau sebaliknya,” ujarnya lagi.
Sementara ini baru empat perangkat elektronik yang bisa chatting dengan penggunanya. Masing-masing mesin cuci, microwave, air conditioner atau AC dan kulkas. “Syaratnya cuma satu, perangkat-perangkat ini terhubung dengan jaringan internet, WiFi. Bagaimana cara memanfaatkan layanan ini? Caranya sangat mudah mudah.
Menurut Manager LG Home Appliances User Expert Team, Yong-joon Kim, pemilik perangkat cukup meregistrasinya ke LG ThinQ Server. Anda diharuskan membuat akun tersendiri. “Dari satu akun tersebut, kita dapat meregistrasi beberapa produk sekaligus. Asalkan kategori produk yang berbeda. Misalnya, mesin cuci, lemari es, microwave,” ucapnya.
Ditanya apakah tiap perangkat punya ID sendiri, dia menjawab, tidak. Namun untuk menghindari conflict users disarankan untuk menggunakan satu akun saja dalam mengoperasikan seluruh produk smart home appliance yang ada di rumah dengan berteknologi LG HomeChat.
“Untuk media chat-nya menggunakan Line dan Kakao Talks. Sedangkan bahasa yang digunakan sementara ini hanya bahasa Korea. Bahasa Inggris sendiri baru teraplikasi pada tahun ini,” papar Yongjoon Kim seraya menambahkan jaringan WiFi-nya diharapkan yang stabil tanpa menyaratkan minimal kecepatannya.
Yong-joon Kim mengutarakan dengan LG HomeChat, pengguna dapat berinteraksi aktif dengan mesin cuci, microwave, AC, dan kulkas. Untuk kulkas misalnya, Anda bisa menanyakan kepada perangkat apa saja yang masih ada di dalamnya. Sehingga pengguna bisa tahu apa yang harus dibeli di pasar.
“Kulkas berteknologi HomeChat kami memiliki kamera di bagian atasnya. Sehingga kulkas bisa menginformasikan kepada pemilik apa saja bahan pangan atau makanan dan minuman yang sudah habis,” tandasnya.
Yong-joon Kim meyakini HomeChat merupakan aplikasi revolusioner. Teknologi layanan pesan bergerak ini mengadopsi sistem natural language processing (NLP). Sehingga perangkat dapat mengenali berbagai jenis kata. Dengan demikian, pengguna tak perlu khawatir obrolan dengan perangkat tibatiba terputus atau si alat elektronik mbalelo.
Hanya syaratnya, kata-kata yang dituliskan menggunakan bahasa baku yang berhubungan dengan operasional produk canggih ini. “Nanti aplikasi HomeChat bakal diaplikasikan pada smart home appliance lainnya yang diproduksi LG,” tuturnya. Teknologi LG HomeChat dan produk elektronik yang dipersenjatai teknologi ini diluncurkan pertama kali di Korea Selatan pada April 2014.
Saat ini ID LINE LG HomeChat diklaim sudah memiliki lebih dari 22.000 teman. Sayangnya, perangkat ini belum bisa dinikmati konsumen di Indonesia. Perangkat baru beredar di Korea Selatan dan tahun ini merambah daratan Eropa. Bagaimana dengan Indonesia? Informasi yang didapat, tahun depan konsumen di Tanah Air baru bisa menggunakan jasa LG HomeChat. Itu pun kemungkinan baru mesin cuci saja mengingat besarnya volume penjualannya.
“Jika ditanya apakah kami akan memasarkan produk ini di Indonesia dalam dua tahun ke depan, tentu kami sedang menjajakinya. Tapi kami akan tetap melihat situasi pasar,” kata Senior Vice President Head of Overseas Sales & Marketing Group LG Electronics Home Appliance Company, James Park.
James Park menginformasikan penetrasi pasar produk LG, termasuk di Indonesia, dipengaruhi oleh kesiapan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Semakin lengkap infrastrukturnya, terutama internet di sebuah negara, maka kian besar pula kesempatan pihaknya meningkatkan penetrasi pasar.
Muh iqbal marsyaf
Ide nyeleneh ini diwujudkan oleh LG Electronics. Tujuannya satu, membuat hidup Anda dan keluarga makin mudah dan nyaman. Memanfaatkan teknologi LG HomeChat, pabrikan asal Korea Selatan ini sukses menjembatani komunikasi antara perangkat elektronik dengan pemiliknya.
“Teknologi ini akan membantu masyarakat modern yang kian sibuk dengan aktivitasnya. Misalnya, saat ingin ruangan kamar atau tamu sudah dingin ketika sampai rumah, pemilik AC yang masih di kantor atau di jalan, tinggal memerintahkan melalui ponsel pintarnya agar si ‘AC’ menyala,” tutur Public Relations Department, LG Electronics Indonesia Dhita Ayuningtyas saat mengunjungi LG Best Shop, Namdong-gu, Incheon, Korea Selatan, belum lama ini.
LG HomeChat merupakan layanan pesan yang memungkinkan Anda “mengobrol” dengan perangkat elektronik di rumah. Melalui obrolan itu, pengguna bisa menanyakan status si perangkat elektronik. “Apakah yang sedang dilakukannya. Kita juga bisa memberikan perintah pengaktifan atau sebaliknya,” ujarnya lagi.
Sementara ini baru empat perangkat elektronik yang bisa chatting dengan penggunanya. Masing-masing mesin cuci, microwave, air conditioner atau AC dan kulkas. “Syaratnya cuma satu, perangkat-perangkat ini terhubung dengan jaringan internet, WiFi. Bagaimana cara memanfaatkan layanan ini? Caranya sangat mudah mudah.
Menurut Manager LG Home Appliances User Expert Team, Yong-joon Kim, pemilik perangkat cukup meregistrasinya ke LG ThinQ Server. Anda diharuskan membuat akun tersendiri. “Dari satu akun tersebut, kita dapat meregistrasi beberapa produk sekaligus. Asalkan kategori produk yang berbeda. Misalnya, mesin cuci, lemari es, microwave,” ucapnya.
Ditanya apakah tiap perangkat punya ID sendiri, dia menjawab, tidak. Namun untuk menghindari conflict users disarankan untuk menggunakan satu akun saja dalam mengoperasikan seluruh produk smart home appliance yang ada di rumah dengan berteknologi LG HomeChat.
“Untuk media chat-nya menggunakan Line dan Kakao Talks. Sedangkan bahasa yang digunakan sementara ini hanya bahasa Korea. Bahasa Inggris sendiri baru teraplikasi pada tahun ini,” papar Yongjoon Kim seraya menambahkan jaringan WiFi-nya diharapkan yang stabil tanpa menyaratkan minimal kecepatannya.
Yong-joon Kim mengutarakan dengan LG HomeChat, pengguna dapat berinteraksi aktif dengan mesin cuci, microwave, AC, dan kulkas. Untuk kulkas misalnya, Anda bisa menanyakan kepada perangkat apa saja yang masih ada di dalamnya. Sehingga pengguna bisa tahu apa yang harus dibeli di pasar.
“Kulkas berteknologi HomeChat kami memiliki kamera di bagian atasnya. Sehingga kulkas bisa menginformasikan kepada pemilik apa saja bahan pangan atau makanan dan minuman yang sudah habis,” tandasnya.
Yong-joon Kim meyakini HomeChat merupakan aplikasi revolusioner. Teknologi layanan pesan bergerak ini mengadopsi sistem natural language processing (NLP). Sehingga perangkat dapat mengenali berbagai jenis kata. Dengan demikian, pengguna tak perlu khawatir obrolan dengan perangkat tibatiba terputus atau si alat elektronik mbalelo.
Hanya syaratnya, kata-kata yang dituliskan menggunakan bahasa baku yang berhubungan dengan operasional produk canggih ini. “Nanti aplikasi HomeChat bakal diaplikasikan pada smart home appliance lainnya yang diproduksi LG,” tuturnya. Teknologi LG HomeChat dan produk elektronik yang dipersenjatai teknologi ini diluncurkan pertama kali di Korea Selatan pada April 2014.
Saat ini ID LINE LG HomeChat diklaim sudah memiliki lebih dari 22.000 teman. Sayangnya, perangkat ini belum bisa dinikmati konsumen di Indonesia. Perangkat baru beredar di Korea Selatan dan tahun ini merambah daratan Eropa. Bagaimana dengan Indonesia? Informasi yang didapat, tahun depan konsumen di Tanah Air baru bisa menggunakan jasa LG HomeChat. Itu pun kemungkinan baru mesin cuci saja mengingat besarnya volume penjualannya.
“Jika ditanya apakah kami akan memasarkan produk ini di Indonesia dalam dua tahun ke depan, tentu kami sedang menjajakinya. Tapi kami akan tetap melihat situasi pasar,” kata Senior Vice President Head of Overseas Sales & Marketing Group LG Electronics Home Appliance Company, James Park.
James Park menginformasikan penetrasi pasar produk LG, termasuk di Indonesia, dipengaruhi oleh kesiapan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Semakin lengkap infrastrukturnya, terutama internet di sebuah negara, maka kian besar pula kesempatan pihaknya meningkatkan penetrasi pasar.
Muh iqbal marsyaf
(ftr)