Perkuat Ekosistem 4G LTE di Bali
A
A
A
Mengapa Bali yang dipilih Telkomsel untuk mendeliver jaringan 4G? Jawabannya, karena layanan 4G LTE Telkomsel di Bali direspon dengan baik.
Buktinya, ada 4.900 pelanggan serta 10.000 roamers (turis luar negeri yang telah menduduki jaringan LTE Telkomsel). Untuk semakin mempopulerkan layanan 4G LTE mereka, maka pada 23-25 Januari 2015 Telkomsel 4G LTE Carnival digelar di Atrium Mal Bali Galeria (MBG), Kuta, Bali.
Direktur Sales Telkomsel Mas’ud Khamid menilai, edukasi harus dilakukan dalam masa penetrasi layanan 4G LTE ke tengah-tengah masyarakat. Terutama bagaimana memanfaatkan teknologi tersebut untuk mendukung kegiatan sehari-hari. Selain itu, dukungan jaringan, ketersediaan ponsel 4G, serta aplikasi juga tidak kalah penting. Kelengkapan ekosistem 4G LTE harus terwujud agar layanan dapat diadopsi dengan baik. ”Setelah Jakarta, kami ingin memastikan bahwa layanan 4G LTE di Bali lengkap,” ungkap Mas’ud.
Telkomsel 4G LTE Carnival sendiri menghadirkan berbagai penawaran menarik seputar layanan Telkomsel 4G LTE kepada pelanggan, khususnya dari sisi device (perangkat) dan application (aplikasi). Tersedia berbagai pilihan ponsel 4G LTE dari LG, Samsung, dan Sony dengan diskon hingga Rp2,5 juta serta cicilan.
Agar dapat segera menikmati layanan Telkomsel 4G LTE, selain harus menggunakan ponsel yang sudah mendukung layanan 4G, pelanggan juga harus memastikan untuk memakai simcard 4G LTE yang disebut USIM, yakni simcard khusus dengan teknologi terkini untuk mendukung pengalaman akses berkecepatan tinggi.
Selain di MBG, Telkomsel 4G LTE Carnival juga digelar pada 24 Januari 2015 di Pantai Kuta Bali yang dimeriahkan oleh penampilan musik atraktif dari Kotak, Shaggydog, dan Tony Q Rastafara, serta parade #T4GYOURCITY rally dengan rute Denpasar-Pantai Kuta yang melibatkan komunitas mobil, motor, sepeda, dan pelari. Sambil berparade, mereka mengabadikan momen dalam foto dan video untuk diunggah ke media sosial menggunakan jaringan 4G LTE Telkomsel.
Ke depannya, Telkomsel berkomitmen untuk mengembangkan LTE di kota-kota berikutnya, seiring tumbuhnya kebutuhan pelanggan dan ketersediaan handset 4G yang lebih murah (low-end) di kota-kota tersebut.
Danang arradian
Buktinya, ada 4.900 pelanggan serta 10.000 roamers (turis luar negeri yang telah menduduki jaringan LTE Telkomsel). Untuk semakin mempopulerkan layanan 4G LTE mereka, maka pada 23-25 Januari 2015 Telkomsel 4G LTE Carnival digelar di Atrium Mal Bali Galeria (MBG), Kuta, Bali.
Direktur Sales Telkomsel Mas’ud Khamid menilai, edukasi harus dilakukan dalam masa penetrasi layanan 4G LTE ke tengah-tengah masyarakat. Terutama bagaimana memanfaatkan teknologi tersebut untuk mendukung kegiatan sehari-hari. Selain itu, dukungan jaringan, ketersediaan ponsel 4G, serta aplikasi juga tidak kalah penting. Kelengkapan ekosistem 4G LTE harus terwujud agar layanan dapat diadopsi dengan baik. ”Setelah Jakarta, kami ingin memastikan bahwa layanan 4G LTE di Bali lengkap,” ungkap Mas’ud.
Telkomsel 4G LTE Carnival sendiri menghadirkan berbagai penawaran menarik seputar layanan Telkomsel 4G LTE kepada pelanggan, khususnya dari sisi device (perangkat) dan application (aplikasi). Tersedia berbagai pilihan ponsel 4G LTE dari LG, Samsung, dan Sony dengan diskon hingga Rp2,5 juta serta cicilan.
Agar dapat segera menikmati layanan Telkomsel 4G LTE, selain harus menggunakan ponsel yang sudah mendukung layanan 4G, pelanggan juga harus memastikan untuk memakai simcard 4G LTE yang disebut USIM, yakni simcard khusus dengan teknologi terkini untuk mendukung pengalaman akses berkecepatan tinggi.
Selain di MBG, Telkomsel 4G LTE Carnival juga digelar pada 24 Januari 2015 di Pantai Kuta Bali yang dimeriahkan oleh penampilan musik atraktif dari Kotak, Shaggydog, dan Tony Q Rastafara, serta parade #T4GYOURCITY rally dengan rute Denpasar-Pantai Kuta yang melibatkan komunitas mobil, motor, sepeda, dan pelari. Sambil berparade, mereka mengabadikan momen dalam foto dan video untuk diunggah ke media sosial menggunakan jaringan 4G LTE Telkomsel.
Ke depannya, Telkomsel berkomitmen untuk mengembangkan LTE di kota-kota berikutnya, seiring tumbuhnya kebutuhan pelanggan dan ketersediaan handset 4G yang lebih murah (low-end) di kota-kota tersebut.
Danang arradian
(ftr)