Perpaduan Komplet Irit Dan Gaya
A
A
A
Tidak bisa dimungkiri daya tarik Mitsubishi Mirage memang ada pada efisiensi bahan bakar yang cukup baik. Bisa dibilang mobil dari PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) Motors ini lebih irit daripada mobil LCGC.
Saat Mitsubishi mencoba mencuri perhatian anak muda dengan menghadirkan Mitsubishi Mirage Sport, yang menjadi pertanyaan adalah konsumsi bahan bakarnya. Beberapa perubahan, menurut KORAN SINDO, sebenarnya cukup memaksa mobil ini bekerja keras. Misalnya pergantian ukuran velg yang semula 14 menjadi 15.
Belum lagi jubah sport, mulai front spoiler, side skirt hingga rear spoiler yang terlihat dominan. Berdasarkan logika dengan bobot yang semakin bertambah, tentu butuh tenaga besar untuk menjalankannya. Hal itu tentu akan berakibat pada jumlah konsumsi bahan bakar yang meningkat.
Nah, pertanyaannya masih iritkah mobil ini dengan jubah yang baru? Kebetulan Mitsubishi memberikan kesempatan kepada KORAN SINDO mencoba mobil ini selama tiga hari ke Bandung, Jawa Barat. Berbekal trek yang cukup variatif, perjalanan ini memang menggiurkan. Terlebih lagi trek tol Cipularang kerap menyulitkan mobil-mobil bertubuh kecil.
Oke, sebelum masuk pembahasan konsumsi bahan bakar, tampilan mobil ini memang patut dipuji. Tampilannya lebih sporty ketimbang versi Mirage lainnya. Bisa dilihat dari desain bumper depan gelap yang menyatu dengan grill. Gayanya langsung mengingatkan pada Outlander Sport, sedangkan di ujung bumper diberi aksen lampu LED.
Tambahan striping di samping mengentalkan nuansa sport. Upaya lain adalah mengganti pelek lebih besar 1 inci dari GLS dan sematan side skirt . Di belakang juga terlihat sentuhan pada body kit di bumper dan muffler cutter berbahan krom. Dengan bekal seperti ini, wajarlah jika Mitsubishi percaya diri mobil ini akan mampu mencuri perhatian anak muda.
Saat mencoba mobil ini di tol Cipularang, mesin 3 silinder 1.193 cc cukup mumpuni dipacu dengan cepat. Padahal, mobil sudah diisi oleh 3 penumpang dan beberapa barang bawaan. Memang tetap terasa sedikit jeda dan agak kewalahan saat tanjakan panjang. Namun, bermodalkan kickdown, mesin langsung meraung dan transmisi CVT sigap memberikan rasio terbaik.
Perjalanan dari Jakarta dan Bandung dengan Mitsubishi Mirage memang tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya yang bakal susah payah. Mobil ini sangat percaya diri melaju di jalan dengan baik. Sedikit banyak bisa dikatakan small hatchback ini cukup mampu menghadapi segala kondisi jalan. Memang suspensi cukup keras, terutama saat terantuk lubang.
Tapi masih dalam taraf wajar dan tidak mengganggu kenyamanan perjalanan. Di dalam mobil kenyamanan penumpang memang tidak terlalu banyak berubah dengan Mitsubishi Mirage dulu. Penggunaan material jok yang tipis membuat ruangan mobil terasa lega. Di dalam mobil ditemukan tombol DRL yang ada di bagian sebelah kanan dasbor.
Alih-alih berfungsi otomatis, DRL yang ada di mobil ini justru diaktifkan melalui tombol. Unik, tapi ya cukuplah untuk tetap terlihat gaya. Lalu, bagaimana konsumsi bahan bakar mobil ini? Setelah tiga hari perjalanan, angka konsumsi bahan bakar yang di MID tertera 17,1 kilometer per liter. Angka ini cukup realistis mengingat cara mengemudi Mitsubishi Mirage Sport tidak menggunakan cara Eco Driving.
Jadi, peluang mengoptimalkan konsumsi bahan bakar mobil ini memang terbuka lebar. Poin tambahannya, mobil ini tampil cukup beda dengan mobil tanpa ekor kecil lainnya. Seperti yang Rifat Sungkar katakan, “Iritnya dapat, gayanya juga dapat,” ujarnya.
Wahyu sibarani
Saat Mitsubishi mencoba mencuri perhatian anak muda dengan menghadirkan Mitsubishi Mirage Sport, yang menjadi pertanyaan adalah konsumsi bahan bakarnya. Beberapa perubahan, menurut KORAN SINDO, sebenarnya cukup memaksa mobil ini bekerja keras. Misalnya pergantian ukuran velg yang semula 14 menjadi 15.
Belum lagi jubah sport, mulai front spoiler, side skirt hingga rear spoiler yang terlihat dominan. Berdasarkan logika dengan bobot yang semakin bertambah, tentu butuh tenaga besar untuk menjalankannya. Hal itu tentu akan berakibat pada jumlah konsumsi bahan bakar yang meningkat.
Nah, pertanyaannya masih iritkah mobil ini dengan jubah yang baru? Kebetulan Mitsubishi memberikan kesempatan kepada KORAN SINDO mencoba mobil ini selama tiga hari ke Bandung, Jawa Barat. Berbekal trek yang cukup variatif, perjalanan ini memang menggiurkan. Terlebih lagi trek tol Cipularang kerap menyulitkan mobil-mobil bertubuh kecil.
Oke, sebelum masuk pembahasan konsumsi bahan bakar, tampilan mobil ini memang patut dipuji. Tampilannya lebih sporty ketimbang versi Mirage lainnya. Bisa dilihat dari desain bumper depan gelap yang menyatu dengan grill. Gayanya langsung mengingatkan pada Outlander Sport, sedangkan di ujung bumper diberi aksen lampu LED.
Tambahan striping di samping mengentalkan nuansa sport. Upaya lain adalah mengganti pelek lebih besar 1 inci dari GLS dan sematan side skirt . Di belakang juga terlihat sentuhan pada body kit di bumper dan muffler cutter berbahan krom. Dengan bekal seperti ini, wajarlah jika Mitsubishi percaya diri mobil ini akan mampu mencuri perhatian anak muda.
Saat mencoba mobil ini di tol Cipularang, mesin 3 silinder 1.193 cc cukup mumpuni dipacu dengan cepat. Padahal, mobil sudah diisi oleh 3 penumpang dan beberapa barang bawaan. Memang tetap terasa sedikit jeda dan agak kewalahan saat tanjakan panjang. Namun, bermodalkan kickdown, mesin langsung meraung dan transmisi CVT sigap memberikan rasio terbaik.
Perjalanan dari Jakarta dan Bandung dengan Mitsubishi Mirage memang tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya yang bakal susah payah. Mobil ini sangat percaya diri melaju di jalan dengan baik. Sedikit banyak bisa dikatakan small hatchback ini cukup mampu menghadapi segala kondisi jalan. Memang suspensi cukup keras, terutama saat terantuk lubang.
Tapi masih dalam taraf wajar dan tidak mengganggu kenyamanan perjalanan. Di dalam mobil kenyamanan penumpang memang tidak terlalu banyak berubah dengan Mitsubishi Mirage dulu. Penggunaan material jok yang tipis membuat ruangan mobil terasa lega. Di dalam mobil ditemukan tombol DRL yang ada di bagian sebelah kanan dasbor.
Alih-alih berfungsi otomatis, DRL yang ada di mobil ini justru diaktifkan melalui tombol. Unik, tapi ya cukuplah untuk tetap terlihat gaya. Lalu, bagaimana konsumsi bahan bakar mobil ini? Setelah tiga hari perjalanan, angka konsumsi bahan bakar yang di MID tertera 17,1 kilometer per liter. Angka ini cukup realistis mengingat cara mengemudi Mitsubishi Mirage Sport tidak menggunakan cara Eco Driving.
Jadi, peluang mengoptimalkan konsumsi bahan bakar mobil ini memang terbuka lebar. Poin tambahannya, mobil ini tampil cukup beda dengan mobil tanpa ekor kecil lainnya. Seperti yang Rifat Sungkar katakan, “Iritnya dapat, gayanya juga dapat,” ujarnya.
Wahyu sibarani
(bbg)