Perokok Tersier Hadapi Risiko Kesehatan Besar

Senin, 02 Februari 2015 - 19:23 WIB
Perokok Tersier Hadapi...
Perokok Tersier Hadapi Risiko Kesehatan Besar
A A A
JAKARTA - Istilah perokok tersier atau third hand smoker merupakan istilah yang cukup baru. Perokok tersier merujuk pada korban-korban asap rokok yang menghirup racun di partikel yang tertinggal di benda-benda yang terkena asap beracun itu.

"Perokok tersier itu orang tidak merokok tapi terpapar endapan asap rokok, meskipun perokoknya sudah tidak di situ. Di Indonesia, sejak 2013 perokok aktif sudah mencapai 63.3 juta pada usia 15 tahun," ungkap Penasihat Komnas Pengendalian Tembakau Kartono Muhammad di Gedung DPR Jakarta, Senin (2/2/2015).

Residu rokok yang tertinggal pada benda atau udara sama berbahayanya dengan asap yang dihirup oleh perokok. Perokok tersier adalah penghirup asap sekunder yang tertinggal pada permukaan benda, yang mengendap dari waktu ke waktu, dan menjadi semakin beracun.

"Zat karsinogen yang ada dalam rokok itu dapat menimbulkan kanker. Walaupun sudah dicuci, sudah disedot, endapan asap rokok nggak bisa ilang dengan pembersih zat alkalis. Zat alkalis itu biasanya kita pakai untuk bersihin perabotan rumah. Zat ini bisa sampai bertahun-tahun baru hilang," papar dia.

Kartono mengungkapkan, asap rokok yang sudah mengendap di benda-benda hanya dapat di bersihkan dengan zat asam. "Bisanya dicuci pakai zat asam. Tapi kan di rumah kalau pakai zat asam bisa bikin perabotan sama air rusak," ujar dia.

Kartono menjelaskan rokok dapat berpengaruh pada janin dan anak. Pasalnya asap rokok dapat mengganggu masukan makanan bergizi yang penting untuk tumbuh kembang.

"Asap rokok bisa ngaruh ke janin. Rokok mengganggu masukan makanan bergizi yang penting untuk tumbuh kembang balita. Bisa menyebabkan anak sangat kurus, berat badan sangat rendah dan anak menjadi sangat pendek," papar dia.

Melalui data Riskesdas 2007 menunjukkan 36,5% balita di Indonesia mengalami stunting. "Dari Riskesdas, nyebutin 36,5% dari efek rokok, balita pertumbuhannya susah. Bisa jadi cebol," pungkas dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9636 seconds (0.1#10.140)