Pentingnya Kurasi dalam Musik Streaming
A
A
A
Beats Music adalah music streaming service yang benar-benar berfungsi sebagai “service”, bukan “server”. Saya katakan demikian karena ada sebabnya. Di berbagai layanan streaming yang sudah ada, umumnya pengguna bingung dan tersesat dalam ribuan lagu tanpa tahu ingin mendengarkan yang mana.
Lewat aplikasi seperti Beats Music, pengguna hanya perlu 5 detik untuk bisa mengetahui lagu mana yang ingin didengarkan. Karena, berbagai lagu yang ada di aplikasi seperti Beats Music sudah dipilihkan (kurasi) sesuai keinginan pengguna. Menurut saya inilah cara mendengarkan musik dimasa depan. Memang banyak aplikasi musik streaming yang memberikan koleksi katalog lagu yang sangat besar. Tapi, itu hanyalah langkah awal.
Puluhan ribu katalog lagu yang disediakan itu akan menjadi hebat jika saya sedang memegang majalah musik. Karena lewat majalah musik itu saya tahu apa saja lagu-lagu yang sedang hits dan harus didengarkan. Nah, seharusnya mendengarkan musik itu mudah. Seharusnya pengguna hanya perlu membuka aplikasi dan sesederhana menekan tombol “play” untuk bisa mendengar lagu-lagu favoritnya.
Di Beats Music kami memiliki 30 orang-40 orang kurator/staff editorial yang terus mengkurasi musik-musik terbaru dan terbaik, mengemasnya dalam sebuah “playlist” yang siap disantap. Sehingga pendengar hanya perlu memilih, mana kurator yang selera musiknya serupa dengannya. Dibandingkan kurasi lagu yang menggunakan alogaritma komputer, orangorang ini menurut saya jauh lebih baik.
Para kurator ini berasal dari latar belakang berbeda. Baik DJ, radio, hingga TV. Mereka inilah yang akan langsung masuk ke dalam komunitas. Dari segi bisnis model, layanan streaming musik berlangganan seperti kami sebenarnya sangat jelas dan jauh dari kata rumit. Memang ada pemain yang menghabiskan ratusan juta dollar demi menghadirkan layanan streaming gratis kepada pengguna.
Tapi, karena layanan Beats Music adalah berbayar, maka pembagiannya jelas. Ada margin dari setiap pelanggan. Nah, yang harus dilakukan membuat agar jumlah pelanggan lebih besar dari fixed cost base. Jika Anda, misalnya, tidak bisa mendapatkan minimal 1 juta orang pelanggan berbayar, maka bisnis ini tidak akan berhasil dan merugi.
Agar pelanggan nyaman dalam mendapatkan musik, kami bahkan pernah mengapus lebih dari 1 juta lagu di katalog Beats Music. Karena menurut saya di bisnis streaming ini bukan soal berapa banyak musik ada di katalog, tapi seberapa berkualitas musik yang kami tawarkan. Karena jangan sampai pengguna kesulitan untuk mendapatkan “bad content” dalam musik streaming. Consumer experience yang baik sangatlah penting.
Para kurator ini juga sangat bermanfaat ketika kami akan bekerja sama dengan label. Bayangkan seperti ini: sebuah majalah Metal memberikan rekomendasi 50 lagu metal yang harus di dengarkan pada 2015. Tapi, ternyata kami belum bekerja sama dengan label rekaman independen A, B, dan C. Padahal banyak label rekaman independen/ kecil, tapi memiliki banyak sekali band bagus dan berkualitas.
Karena itulah kami memutuskan untuk membayar harga lagu yang sama untuk musisi independen dan band mayor label. Pada akhirnya, kunci memenangkan pertarungan di industri musik streaming di masa depan adalah ini: siapa yang paling banyak memiliki lagu yang diminati oleh pendengar.
*Disarikan dari wawancara dengan The Verge
Lewat aplikasi seperti Beats Music, pengguna hanya perlu 5 detik untuk bisa mengetahui lagu mana yang ingin didengarkan. Karena, berbagai lagu yang ada di aplikasi seperti Beats Music sudah dipilihkan (kurasi) sesuai keinginan pengguna. Menurut saya inilah cara mendengarkan musik dimasa depan. Memang banyak aplikasi musik streaming yang memberikan koleksi katalog lagu yang sangat besar. Tapi, itu hanyalah langkah awal.
Puluhan ribu katalog lagu yang disediakan itu akan menjadi hebat jika saya sedang memegang majalah musik. Karena lewat majalah musik itu saya tahu apa saja lagu-lagu yang sedang hits dan harus didengarkan. Nah, seharusnya mendengarkan musik itu mudah. Seharusnya pengguna hanya perlu membuka aplikasi dan sesederhana menekan tombol “play” untuk bisa mendengar lagu-lagu favoritnya.
Di Beats Music kami memiliki 30 orang-40 orang kurator/staff editorial yang terus mengkurasi musik-musik terbaru dan terbaik, mengemasnya dalam sebuah “playlist” yang siap disantap. Sehingga pendengar hanya perlu memilih, mana kurator yang selera musiknya serupa dengannya. Dibandingkan kurasi lagu yang menggunakan alogaritma komputer, orangorang ini menurut saya jauh lebih baik.
Para kurator ini berasal dari latar belakang berbeda. Baik DJ, radio, hingga TV. Mereka inilah yang akan langsung masuk ke dalam komunitas. Dari segi bisnis model, layanan streaming musik berlangganan seperti kami sebenarnya sangat jelas dan jauh dari kata rumit. Memang ada pemain yang menghabiskan ratusan juta dollar demi menghadirkan layanan streaming gratis kepada pengguna.
Tapi, karena layanan Beats Music adalah berbayar, maka pembagiannya jelas. Ada margin dari setiap pelanggan. Nah, yang harus dilakukan membuat agar jumlah pelanggan lebih besar dari fixed cost base. Jika Anda, misalnya, tidak bisa mendapatkan minimal 1 juta orang pelanggan berbayar, maka bisnis ini tidak akan berhasil dan merugi.
Agar pelanggan nyaman dalam mendapatkan musik, kami bahkan pernah mengapus lebih dari 1 juta lagu di katalog Beats Music. Karena menurut saya di bisnis streaming ini bukan soal berapa banyak musik ada di katalog, tapi seberapa berkualitas musik yang kami tawarkan. Karena jangan sampai pengguna kesulitan untuk mendapatkan “bad content” dalam musik streaming. Consumer experience yang baik sangatlah penting.
Para kurator ini juga sangat bermanfaat ketika kami akan bekerja sama dengan label. Bayangkan seperti ini: sebuah majalah Metal memberikan rekomendasi 50 lagu metal yang harus di dengarkan pada 2015. Tapi, ternyata kami belum bekerja sama dengan label rekaman independen A, B, dan C. Padahal banyak label rekaman independen/ kecil, tapi memiliki banyak sekali band bagus dan berkualitas.
Karena itulah kami memutuskan untuk membayar harga lagu yang sama untuk musisi independen dan band mayor label. Pada akhirnya, kunci memenangkan pertarungan di industri musik streaming di masa depan adalah ini: siapa yang paling banyak memiliki lagu yang diminati oleh pendengar.
*Disarikan dari wawancara dengan The Verge
(ftr)