Fakta dan Mitos Baterai Smartphone
A
A
A
Baterai pada ponsel menjadi begitu pentingnya saat ini karena menentukan kegiatan keseharian penggunanya. Tanpa baterai yang awet, aktivitas bekerja maupun berkomunikasi jadi terhambat.
Karena itu, pengguna berusaha menjaga agar baterainya bisa awet. Sayangnya, tidak semua kegiatan yang mereka lakukan benar. Malah, sebagian hanya tergolong mitos semata. Nah, berikut ini adalah beberapa fakta dan mitos yang harus dicermati:
Baterai Memiliki ”Ingatan”
Sebagian orang berpikir perlu mengisi daya baterai saat kapasitasnya 50 persen. Bahkan 80 persen. Padahal, terlalu sering men-charge justru memperpendek usia baterai.
Merek ”China” Tidak Optimal
Ada yang menyebut charger, kabel data, ataupun baterai yang bukan bawaan asli tidak dapat bekerja optimal. Padahal tidak bisa dipukul rata seperti itu. Sebab, perusahaan telah memproduksi perangkat third party yang setera kualitas original. Hanya, pastikan bahwa charger atau baterai itu memang didesain spesifik untuk perangkat tertentu, misalnya Samsung atau iPhone.
Charge Semalaman Merusak Baterai
Tidak benar mengisi baterai semalaman bisa merusak baterai ponsel. Kebanyakan smartphone sekarang cukup ”pintar” untuk mengetahui kapan harus menghentikan pengisian baterai. Tapi, agar baterai lebih awet, usahakan jaga daya baterai 40%-80% setiap malam.
Dipakai Sambil Diisi, No Problem
Tidak benar anggapan bahwa menggunakan ponsel saat sedang di-charge akan berdampak buruk pada kualitas baterai. Karena baterai akan tetap terisi tidak peduli pengguna sedang memakai atau tidak. Bedanya, pengisian daya tidak akan maksimal dan berlangsung lebih lama. Jarang Dipakai, Baterai Rusak Jika tidak dipakai terlalu lama, maka daya tahan baterai akan terkuras dengan sendirinya. Tapi, jika pengguna ingin menonaktifkan ponsel untuk sementara tidak jadi masalah. Bahkan, reboot sederhana dapat mengembalikan fungsi baterai kembali.
Ponsel Baru Harus Dicharge
Benarkah hal pertama yang harus dilakukan ketika membeli ponsel baru adalah mengisi baterainya hingga 100 persen? Ternyata ini hanya mitos.
Letakkan Baterai di Freezer
Meletakkan baterai ke freezer dalam waktu singkat akan bisa menghidupkan baterai. Ini hanya mitos. Suhu ruangan adalah tempat terbaik untuk menyimpan smartphone. Baterai justru cepat rusak jika terkena panas dan dingin yang ekstrim.
Browsing Menguras Baterai
Ya, browsing memang bisa menguras baterai. Tapi, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghematnya. Misalnya mengurangi kecerahan layar. Penggunaan game dengan grafik intensif justru akan menguras baterai lebih cepat.
Matikan Koneksi Saat Charging
Benarkan mematikan wi-fi, Bluetooth, dan GPS membuat pengisian baterai lebih cepat? Jawabannya bisa tidak jika ada aplikasi lain masih aktif dan berjalan di- “background”. Jadi, jika ingin cepat matikan seluruh koneksi saat charging.
Task Manager Menghemat Baterai
Task Manager memang membantu mengontrol aplikasi yang akan digunakan dan menutup aplikasi yang tidak dipakai. Tapi, sebenarnya aplikasi ini tidak akanberpengaruh signifikan pada daya tahan baterai.
Binti Mufarida
Karena itu, pengguna berusaha menjaga agar baterainya bisa awet. Sayangnya, tidak semua kegiatan yang mereka lakukan benar. Malah, sebagian hanya tergolong mitos semata. Nah, berikut ini adalah beberapa fakta dan mitos yang harus dicermati:
Baterai Memiliki ”Ingatan”
Sebagian orang berpikir perlu mengisi daya baterai saat kapasitasnya 50 persen. Bahkan 80 persen. Padahal, terlalu sering men-charge justru memperpendek usia baterai.
Merek ”China” Tidak Optimal
Ada yang menyebut charger, kabel data, ataupun baterai yang bukan bawaan asli tidak dapat bekerja optimal. Padahal tidak bisa dipukul rata seperti itu. Sebab, perusahaan telah memproduksi perangkat third party yang setera kualitas original. Hanya, pastikan bahwa charger atau baterai itu memang didesain spesifik untuk perangkat tertentu, misalnya Samsung atau iPhone.
Charge Semalaman Merusak Baterai
Tidak benar mengisi baterai semalaman bisa merusak baterai ponsel. Kebanyakan smartphone sekarang cukup ”pintar” untuk mengetahui kapan harus menghentikan pengisian baterai. Tapi, agar baterai lebih awet, usahakan jaga daya baterai 40%-80% setiap malam.
Dipakai Sambil Diisi, No Problem
Tidak benar anggapan bahwa menggunakan ponsel saat sedang di-charge akan berdampak buruk pada kualitas baterai. Karena baterai akan tetap terisi tidak peduli pengguna sedang memakai atau tidak. Bedanya, pengisian daya tidak akan maksimal dan berlangsung lebih lama. Jarang Dipakai, Baterai Rusak Jika tidak dipakai terlalu lama, maka daya tahan baterai akan terkuras dengan sendirinya. Tapi, jika pengguna ingin menonaktifkan ponsel untuk sementara tidak jadi masalah. Bahkan, reboot sederhana dapat mengembalikan fungsi baterai kembali.
Ponsel Baru Harus Dicharge
Benarkah hal pertama yang harus dilakukan ketika membeli ponsel baru adalah mengisi baterainya hingga 100 persen? Ternyata ini hanya mitos.
Letakkan Baterai di Freezer
Meletakkan baterai ke freezer dalam waktu singkat akan bisa menghidupkan baterai. Ini hanya mitos. Suhu ruangan adalah tempat terbaik untuk menyimpan smartphone. Baterai justru cepat rusak jika terkena panas dan dingin yang ekstrim.
Browsing Menguras Baterai
Ya, browsing memang bisa menguras baterai. Tapi, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghematnya. Misalnya mengurangi kecerahan layar. Penggunaan game dengan grafik intensif justru akan menguras baterai lebih cepat.
Matikan Koneksi Saat Charging
Benarkan mematikan wi-fi, Bluetooth, dan GPS membuat pengisian baterai lebih cepat? Jawabannya bisa tidak jika ada aplikasi lain masih aktif dan berjalan di- “background”. Jadi, jika ingin cepat matikan seluruh koneksi saat charging.
Task Manager Menghemat Baterai
Task Manager memang membantu mengontrol aplikasi yang akan digunakan dan menutup aplikasi yang tidak dipakai. Tapi, sebenarnya aplikasi ini tidak akanberpengaruh signifikan pada daya tahan baterai.
Binti Mufarida
(ars)