Akselerator-nya Startup Indonesia

Selasa, 10 Februari 2015 - 11:17 WIB
Akselerator-nya Startup Indonesia
Akselerator-nya Startup Indonesia
A A A
Ada dua problematika umum yang acap dialami startup yang bergerak di bidang teknologi. Pertama adalah startup yang sudah memiliki ide dan mockup misalnya tapi tidak mampu mengembangkan diri karena keterbatasan modal.

Kedua, ada startup yang sudah punya produk jadi tapi sulit berkembang karena tidak tahu bagaimana cara memasarkannya.

Problematik yang pertama mulai terurai lewat banyaknya inkubator-inkubator yang membantu mereka. Misalnya saja Telkom saat ini telah membantu lewat Bandung Digital Valley, Jogja Digital Valley. Sedangkan masalah kedua hanya bisa diatasi lewat ini: program Akselerasi.

Melalui program akselerasi saat ini di Jakarta Digital Valley (JAKDiVa), perusahaan startup akan dibentuk menjadi besar melalui market validation, minimal menjadi bagian dari produk Telkom Group, bahkan diharapkan mampu ”exit” sebagai digital company (Dico) bersama Telkom. Divisi Digital Business menjadi yang pertama sebagai Akselerator di Indonesia. Kita melihat banyak sekali ide maupun produk startup di Indonesia yang sudah jadi, namun mereka tidak memiliki kemampuan untuk membesarkan layanan dan inovasi yang mereka ciptakan.

Kita memiliki experienced management hingga value management di Divisi Digital Bisnis untuk melakukan market validation. Bahkan Telkom mempunyai Anak Perusahaan untuk mendukung ide mereka menjadi kenyataan (value validation). Kita bisa membantu mereka berakselerasi melalui media sosial, serta melibatkan mereka (bundling) Telkom Group.

Misalnya saja market besar 130 juta pelanggan Telkomsel, pelanggan IndiHome, UKM, business dan corporate customer Telkom, serta 25 anak perusahaan pun akan membantu memberikan mentorship atau pendampingan bisnis hingga value validation mereka sukses. Hal itu kami wujudkan lewat program akselerasi Indigo Apprentice Awards 2015.

Tinggal registrasi langsung menggunakan akun Facebook (ddbaccelerator) dan Twitter (@ddbaccelerator) paling lambat 31 Maret 2015, upload video dan atau gambar produk yang dilombakan serta deskripsi profil produk yang dilombakan. Program tersebut kami rancang untuk membantu startup di Indonesia dengan total hadiah senilai Rp2 miliar dalam bentuk hadiah dan funding.

Alasan mengapa kita melakukan hal ini adalah keinginan agar startup di Indonesia semakin berkembang dan mampu bersaing dengan pemain asing. Yang harus kita lakukan adalah bagaimana menstandarisasi para startup ini dengan metode ”lean startup”. Yakni, agar para startup ini cepat mengidentifikasi pasar dan terus beradaptasi dengan membuat produk yang tepat untuk menjawab kebutuhan pelanggan.

Karena itu kita sebenarnya tidak perlu takut dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang diberlakukan pada akhir 2015 mendatang. Karena startupIndonesia memiliki potensi besar berkembang ke negara-negara ASEAN. Sekarang pun startup Indonesia sudah berada di posisi 4 setelah Amerika, India, dan Inggris. Dengan adanya program akselerasi, lean startup, dukungan Pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif, maka startup kita bisa semakin maju dan bergairah.

Harapannya dalam 2 tahun-5 tahun kedepan kita akan memiliki startup yang dicari oleh investor baik asing maupun lokal yang mau menanam modal dan membawa arus uang masuk kedalam.

Achmad Sugiarto
EGM Telkom Divisi Digital Business
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4516 seconds (0.1#10.140)