Ketagihan Santap Lele Crispy Sambal Spesial

Kamis, 12 Februari 2015 - 18:55 WIB
Ketagihan Santap Lele...
Ketagihan Santap Lele Crispy Sambal Spesial
A A A
JAKARTA - Siapa yang tidak kenal dengan ikan lele? Seperti yang sering dijumpai sebelumnya, olahan ikan lele biasanya dijual di pinggir jalan dengan berbagai menu, seperti pecel lele, lele goreng biasa, atau lele bakar. Tak hanya warung pinggir jalan, ada pula restoran yang khusus menjual menu dengan bahan dasar lele yang kerap kita temui di berbagai daerah.

Melihat begitu banyaknya penikmat olahan lele di ibu kota, seorang pengusaha yang gemar memasak sejak duduk di bangku sekolah dasar, Fajar Alam Setiabudi lantas memutar otak dan menemukan peluang yang besar dalam bisnis kuliner khususnya dengan bahan dasar lele. Ia kemudian membuka warung lele pertamanya di bilangan Tebet Barat yang bertajuk Lele Crispy.

“Dari kelas 1 SD saya memang sudah suka masak, kalo nggak masak sehari kayaknya pusing kepala. Waktu kelas 2 SD sempet mikir kalau sudah dewasa saya harus punya restoran sendiri. Pernah suatu ketika saya lihat ada restoran lele yang laku banget. Kok bisa ramai ya? Saya pikir mungkin harganya murah, penyajiannya bagus, rasanya enak, pelayanannya memuaskan sehingga sampai punya outlet banyak. Eh, ternyata salah. Saya pikir saya bisa bikin lebih baik dari itu, baik dari segi harga, rasa, dan penyajian. Kemudian dengan niat dan Bismillah, saya buka lah Lele Crispy ini,”jelas wirausahawan yang ditemui saat peluncuran bukunya, 7 Resep Rahasia Bisnis Kuliner dan peluncuran menu baru Lele Crispy.

Lele Crispy sendiri adalah warung yang didirikan oleh Fajar dengan menggunakan garasi rumah milik orang tuanya. Berbeda dengan warung lele yang lain, Lele Crispy menawarkan lele yang digoreng garing dengan bumbu yang meresap hingga ke tulang serta dilengkapi dengan sambal yang gurih dan tentunya ''crispy” atau kremes yang menjadi keunikannya.

''Kalau di tempat lain lele hanya disayat-sayat di bagian badan, nah itu nggak akan bisa dimakan semuanya. Kalau di saya (Lele Crispy), dari ekor sampe kepala bisa dimakan sampai habis. Teksturnya juga garing, karena lelenya disayat di bagian punggung, dipisahin antara tulang dan daging, jadi kayak fillet, bumbunya jadi bisa masuk semua, tulangnya bisa garing semua, trus jadi nggak amis, nggak bau tanah, tulangnya bisa dimakan. Tulang itu sendiri kan mengandung protein. Jadi kebanyakan orang yang nggak suka makan lele, begitu makan di Lele Crispy, jadi suka. Sambal kita juga beda, sambal merahnya terasi tapi gurihnya dari kacang mede. Kalau sambal ijonya pakai daun jeruk, sereh, dan air jeruk nipis. Untuk kremesnya belum bisa dibagi rahasianya,''paparnya sambil seraya tertawa.

Fajar juga menambahkan bahwa warung lelenya tak hanya menjual olahan lele semata, namun ada pula ayam, bebek, ikan bandeng, dan ikan nila merah. Dalam sehari ia bisa menghabiskan berkilo-kilo lele dan yang lainnya.

''Sehari bisa habis 40kg lele, sekilonya isi 6 ekor, kalau ayam 100 ekor, bebek 30 ekor, bandeng 50 ekor, nila 10kg. Itu hanya di Lele Crispy Tebet saja. Kita buka dari jam 9 pagi sampai jam 8 malem dan habis semua biasanya” jelas anak bungsu dari empat bersaudara ini.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6942 seconds (0.1#10.140)