Tawaran Pekerjaan Baru, Terima atau Tidak?

Sabtu, 14 Februari 2015 - 09:05 WIB
Tawaran Pekerjaan Baru, Terima atau Tidak?
Tawaran Pekerjaan Baru, Terima atau Tidak?
A A A
Tawaran pekerjaan baru bisa jadi membuat Anda bimbang dalam menetapkan keputusan. Padahal, ada beberapa hal yang bisa dianalisis agar keputusan bisa cepat diambil.

Entah apakah pekerjaan baru tersebut datang karena tawaran seseorang atau Anda yang giat melamar di berbagai tempat, kepastian bahwa Anda diterima di perusahaan baru kerap mendatangkan masalah baru. Masalah tersebut bisa timbul karena gaji yang tidak sesuai dengan permintaan Anda, kekhawatiran terhadap rekan kerja yang baru, atau karena jam kerja yang seperti tanpa batas.

Tentu saja, setiap orang mempunyai kriteria yang berbedabeda dalam memilih pekerjaan. Konsultan karier Dawn Rosenberg McKay pernah melakukan sebuah survei tentang kepuasan kerja dan hasilnya 20% mengaku senang dengan pekerjaannya jika atasan mereka memberikan penghargaan atau respek terhadap hasil kerja mereka.

Sekitar 17% lainnya puas jika menghasilkan uang sesuai dengan keinginan mereka dan mayoritas responden sebanyak 62% menyatakan puas jika pekerjaan tersebut mereka senangi. Walau setiap orang memiliki kriteria yang berbeda, ada beberapa kriteria yang patut menjadi bahan pertimbangan jika sebuah tawaran pekerjaan baru datang. Apa saja kriteria tersebut, Dawn Rosenberg mencoba membaginya.

1. Gaji

Anda boleh saja menganggap bahwa uang bukan jadi prioritas utama dalam memilih pekerjaan. Namun, tetap saja besaran gaji dalam sebuah pekerjaan harus dipertimbangkan. Pasalnya, Anda harus mengeluarkan biaya untuk hidup sehari-hari. Selain itu, Anda juga ingin dibayar sesuai dengan apa yang telah Anda lakukan, sekaligus juga memastikan bahwa jumlah gaji tersebut sesuai dengan yang berlaku di dunia kerja pada bidang yang sama.

Untuk bisa mematok gaji yang sesuai, Anda bisa mencari informasi lewat orang-orang yang telah berkecimpung di bidang tersebut. Akan lebih tepat lagi jika Anda bertanya pada karyawan di perusahaan dan bidang yang sama dengan perusahaan yang akan Anda masuki tersebut. Namun, jika Anda merasa punya kelebihan lain yang tidak dimiliki karyawan lainnya, bisa saja Anda meminta besaran gaji yang lebih tinggi lagi.

2. Lingkungan kerja

Setiap perusahaan tentu punya lingkungan kerja yang berbeda-beda. Ada lingkungan yang auranya kaku, dengan karyawan yang selalu sibuk dan tegang, ada pula yang terkesan lebih santai. Lingkungan kerja ini juga bisa dinilai dari eksterior dan interior gedung atau ruangannya. Saat wawancara kerja, biasanya Anda punya kesempatan untuk melihat dan menilai dengan sekilas, bagaimana aura dari lingkungan kerja di tempat ini. Anda tinggal pilih, apakah lingkungan kerja tersebut cocok untuk Anda atau tidak.

3. Budaya perusahaan

Menurut seorang pakar, budaya perusahaan bisa diartikan sebagai perilaku, nilai-nilai, tujuan, dan segala hal yang terjadi di suatu perusahaan. Budaya perusahaan harus menjadi pertimbangan penting sebelum memutuskan menerima tawaran pekerjaan. Jika Anda termasuk orang yang memiliki ide-ide yang tidak biasa, sedangkan perusahaan masih memegang nilainilai konservatif, tentu perusahaan tersebut tidak cocok dengan Anda. Mungkin saja situasi ini tidak akan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari Anda di tempat kerja. Namun semakin lama, kondisi ini akan membuat Anda merasa tidak nyaman saat bekerja.

4. Jarak tempuh

Jarak dari rumah ke kantor juga harus dipertimbangkan saat tawaran kerja datang. Berapa jam yang harus Anda korbankan untuk sampai ke kantor, dengan kondisi jalanan yang macet? Jika Anda menggunakan kendaraan umum, berapa kali Anda harus naik kendaraan dan berapa total biayanya? Pikirkanlah jika Anda harus melakukan itu setiap hari, lima atau enam kali dalam seminggu, dengan kondisi lalu lintas yang semrawut.

5. Atasan dan rekan kerja

Menganalisis calon atasan memang tidak mudah, namun ada kalanya hal ini bisa dilakukan saat Anda melakukan wawancara dengan atasan atau direktur. Perhatikan gerak-geriknya, juga ucapannya. “Saya pernah diwawancarai oleh seorang direktur dan kepala departemen. Tiba-tiba saja direktur tersebut membentak si kepala departemen.

Saat itu juga saya memutuskan untuk tidak jadi menerima tawaran tersebut karena walaupun saya nantinya tidak banyak melakukan kontak dengan dia, cepat atau lambat dia akan membuat saya menderita,” cerita Dawn Rosenberg. Hal yang sama bisa dilakukan untuk mencari tahu tentang rekan kerja.

Saat sesi wawancara kerja, ada beberapa perusahaan yang mengajak calon karyawannya untuk berkeliling dan melihat suasana kantor dan karyawan yang tengah bekerja. Meski tak mungkin bisa menilai secara akurat, setidaknya Anda bisa melihat apakah sambutan mereka terhadap Anda positif atau tidak.

Namun jika Anda tidak diajak berkeliling, cobalah mencari tahu dari orang lain yang mengetahui kondisi pertemanan di perusahaan tersebut. Himpunlah segala informasi yang berkaitan dengan kategori di atas. Dengan mengumpulkan informasinya, Anda bisa mengambil keputusan yang rasional. Apakah Anda akan menerima tawaran tersebut atau tidak, Anda tentu harus memberitahukannya pada perusahaan tersebut.

Umumnya, pemberitahuan ini dilakukan dengan surat. Namun, tak jadi masalah jika Anda ingin melakukannya lewat telepon. Yang pasti, apa pun pilihan Anda, harus dilakukan dengan cara yang sopan dan penuh etika. Jika Anda menerimanya, tentu Anda harus memberikan kesan yang baik. Namun jika tidak, tak ada yang bisa menebak bahwa suatu ketika Anda akan bekerja sama dengan orang atau perusahaan yang sama.

Herita endriana
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6116 seconds (0.1#10.140)