Kisah Luar Biasa Manusia Super

Diangkat dari kisah nyata kehidupan mantan atlet olimpiade sekaligus tentara Perang Dunia II Louis Zamperini, Unbroken mengeksploitasi berbagai peristiwa dramatis nan luar biasa yang dialaminya.

Siapa pun yang menyaksikan kisah Louis “Louie” Zamperini, pasti akan takjub pada pria keturunan Italia ini. Di-bullysejak kecil hanya karena dirinya seorang imigran, mendadak terkenal karena berhasil meraih medali emas olimpiade di ajang atletik, ikut perang, mengalami kecelakaan pesawat, terdampar di laut bermingguminggu, hingga masuk kamp tahanan perang dan disiksa tentara Jepang.

Semua peristiwa mengerikan itu berhasil dilaluinya dengan selamat. Dalam Unbroken, sutradara Angelina Jolie menggambarkan kisah luar biasa ini dengan gaya flashback yang tidak biasa. Dengan kisah hidup sedramatis ini, memang tak sulit bagi Jolie dan penulis skenario Coen Brothers (No Country for Old Men, Burn After Reading, True Grit, Inside Llewyn Davis) untuk mengutak-atik cerita.

Pilihan utak-atik itu pun ternyata jatuh pada keinginan untuk mengeksploitasi berbagai peristiwa yang membuat penonton meyakini bahwa Louie memang sosok yang unbroken. Maka jadilah selama 137 menit, penonton diajak mengikuti kehidupan Louie yang seolah tak habis-habisnya mengalami kemalangan.

Kita sebagai penonton akan iba, juga takjub, betapa mungkin ada manusia nyata, bukan fiksi, yang mampu mengalami rentetan peristiwa memilukan tersebut. Semangat juang Louie sangat luar biasa dan inspiratif. Louie dan Unbroken, sangat bisa mengilhami serta menjadi inspirasi siapa pun untuk tak takut menghadapi hidup, sekeras dan seberat apa pun.

Tapi ada yang “janggal” dari cerita inspiratif ini. Karakter Louie dibentuk sedemikian rupa hingga menyerupai seorang manusia super yang seolaholah tak pernah mengenal rasa takut, depresi, atau putus asa. Sepanjang cerita, skenario selalu menggambarkan Louie sebagai seseorang yang selalu tahu dan selalu mampu.

Dia tahu bagaimana menangani krisis di pesawat, dia tahu bagaimana menenangkan rekannya yang tertembak, dia tahu bagaimana caranya bertahan hidup di laut lepas. Dia juga punya hati yang baik, rela babak belur demi melindungi rekannya. Bahkan setelah nyaris selalu babak belur disiksa pemimpin kamp Watanabe (Miyavi), Louie cepat sembuh dari luka-lukanya.

Singkatnya, Louie bak nabi yang terlepas dari sifatsifat umum seorang manusia. Moto hidup “if you can take it, you can make it” yang selalu dikumandangkan Phil (Domhnall Gleeson), kakak Louie, setiap kali Louie hampir menyerah saat berlatih atletik, rupanya dianggap Coen Brothers sudah cukup untuk menjelaskan semangat hidup Louie yang tidak biasa itu.

Seandainya saja skenario Unbrokenmemilih menyisihkan durasinya untuk mengeksplorasi karakter Louie dan menyelami perasaan-perasaan terdalamnya, tentu film ini akan menjadi istimewa. Singkatnya, Unbrokententu film yang layak ditonton.

Tanpa terbantahkan, kisah yang tersaji akan membuat kita tersadar betapa manusia bisa bertahan hidup dalam situasi yang paling membuat putus asa sekalipun. Namun, bagaimana seseorang bisa begitu bertahan hidup dengan kehidupan yang sangat menyedihkan tersebut, itulah yang tidak terjawab dalam Unbroken.

Herita endriana