Hanung Bramantyo Akan Buat Film RA Kartini
A
A
A
JEPARA - Sutradara Hanung Bramantyo dipastikan akan membuat film tentang RA Kartini. Akhir Februari 2015 ini, suami artis Zaskia Adya Mecca akan datang ke Kabupaten Jepara dan Rembang, Jawa Tengah untuk survei lapangan terkait pembuatan film tentang pahlawan emansipasi perempuan Indonesia tersebut.
Dua daerah di pesisir Jawa itu memang menjadi saksi perjalanan hidup Kartini. Pahlawan emansipasi wanita ini memang dilahirkan di Kabupaten Jepara pada 21 April 1879. Ia wafat di Kabupaten Rembang pada 17 September 1904 dalam usia 25 tahun. Kartini wafat empat hari setelah melahirkan RM Soesalit, putra semata wayang hasil pernikahan dengan Bupati Rembang, RM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.
Kepastian pembuatan film Kartini karya Hanung Bramantyo diungkapkan Kabag Humas Setda Jepara, Hadi Priyanto. Menurut Hadi, pihak keturunan RA Kartini juga memberi lampu hijau bagi sutradara film Ayat-Ayat Cinta tersebut.
"Pihak keluarga RA Kartini yang diwakili RA Sribijatini dari RAJ Rukmini Budi Soesalit sudah mengirim surat pernyataan soal persetujuan itu kepada PT. Dapur Film Production yang dipimpin Hanung Bramantyo," kata Hadi Priyanto, di Jepara, Minggu (15/2/2015).
Surat pernyataan tersebut, juga ditandatangani oleh Hadi Priyanto yang sejak awal memang memfasilitasi pertemuan antara dua pihak tersebut.
Hadi Priyanto memang punya kedekatan dengan keluarga RA Kartini. Meski berstatus pegawai negeri sipil (PNS), namun Hadi produktif menulis buku. Beberapa buku karyanya tentang RA Kartini maupun kakaknya RMP Sosrokartono.
Dalam surat pernyataan tersebut, kata Hadi juga dicantumkan alasan terkait persetujuan ahli waris keluarga RA Kartini tersebut.
Menurut ahli waris RA Kartini, pahlawan emansipasi itu bukan lagi hanya menjadi milik keluarga saja, namun juga dimiliki seluruh bangsa Indonesia. Pihak keluarga berharap film RA Kartini dapat menjadi sumber pembelajaran bagi generasi muda.
"Semoga film ini juga bisa mengingatkan kita semua tentang sosok yang bisa dijadikan teladan. RA Kartini adalah tokoh muda yang memperjuangkan semangat kebangsaan, nasionalisme, perekonomian, pendidikan dan emansipasi," tandas Hadi.
Dua daerah di pesisir Jawa itu memang menjadi saksi perjalanan hidup Kartini. Pahlawan emansipasi wanita ini memang dilahirkan di Kabupaten Jepara pada 21 April 1879. Ia wafat di Kabupaten Rembang pada 17 September 1904 dalam usia 25 tahun. Kartini wafat empat hari setelah melahirkan RM Soesalit, putra semata wayang hasil pernikahan dengan Bupati Rembang, RM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.
Kepastian pembuatan film Kartini karya Hanung Bramantyo diungkapkan Kabag Humas Setda Jepara, Hadi Priyanto. Menurut Hadi, pihak keturunan RA Kartini juga memberi lampu hijau bagi sutradara film Ayat-Ayat Cinta tersebut.
"Pihak keluarga RA Kartini yang diwakili RA Sribijatini dari RAJ Rukmini Budi Soesalit sudah mengirim surat pernyataan soal persetujuan itu kepada PT. Dapur Film Production yang dipimpin Hanung Bramantyo," kata Hadi Priyanto, di Jepara, Minggu (15/2/2015).
Surat pernyataan tersebut, juga ditandatangani oleh Hadi Priyanto yang sejak awal memang memfasilitasi pertemuan antara dua pihak tersebut.
Hadi Priyanto memang punya kedekatan dengan keluarga RA Kartini. Meski berstatus pegawai negeri sipil (PNS), namun Hadi produktif menulis buku. Beberapa buku karyanya tentang RA Kartini maupun kakaknya RMP Sosrokartono.
Dalam surat pernyataan tersebut, kata Hadi juga dicantumkan alasan terkait persetujuan ahli waris keluarga RA Kartini tersebut.
Menurut ahli waris RA Kartini, pahlawan emansipasi itu bukan lagi hanya menjadi milik keluarga saja, namun juga dimiliki seluruh bangsa Indonesia. Pihak keluarga berharap film RA Kartini dapat menjadi sumber pembelajaran bagi generasi muda.
"Semoga film ini juga bisa mengingatkan kita semua tentang sosok yang bisa dijadikan teladan. RA Kartini adalah tokoh muda yang memperjuangkan semangat kebangsaan, nasionalisme, perekonomian, pendidikan dan emansipasi," tandas Hadi.
(nfl)