Ponsel yang Memuaskan Visual dan Fungsional

Selasa, 17 Februari 2015 - 10:48 WIB
Ponsel yang Memuaskan Visual dan Fungsional
Ponsel yang Memuaskan Visual dan Fungsional
A A A
Usia OnePlus sebagai perusahaan global memang sangat belia. Perusahaan ini baru dibentuk pada 2013. Pabriknya berada di China. Bahkan, awalnya hanya terdiri dari 5 orang saja.

Sedari awal fokus pemasaran produk OnePlus One adalah pasar Amerika dan Eropa. Kami anggap mereka adalah negara yang terbuka dalam penciptaan produk baru, khususnya smartphone. Sebelum sukses masuk ke pasar Amerika dan Eropa, kami melakukan pemasaran sederhana melalui sosial media. Yakni Facebook dan Twitter. Ternyata, hasilnya sangat baik. Kami mendapatkan respon yang positif dari para pecinta smartphone untuk menjajal ponsel tersebut.

Setelah produk kami masuk ke pasar Amerika dan Eropa, OnePlus One mulai dikenal. Banyak media yang meliput. Pada Juli 2014, OnePlus One juga masuk ke majalah Time. Kami pun semakin optimitis untuk melebarkan sayap. Yakni ke pasar Asia. India menjadi negara Asia pertama yang mencicipi Oneplus One. Di tahun 2015 ini, kami masuk ke Asia Tenggara. Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menjadi target pasar Oneplus One.

Salah satu pendiri Oneplus memang berasal dari perusahaan ternama yang keluar dan membentuk tim OnePlus. Banyak yang mengaitkan bahwa ponsel OnePlus One mirip dengan produk Oppo. Padahal, jika dilihat dengan seksama sangat berbeda. Terutama dari bodinya. Bagian belakang bodi OnePlus One memberikan kesan “nyaman di genggaman”. Tapi, kami bisa begitu populer karena harga yang ditawarkan sangat terjangkau.

Kami di OnePlus memang tidak mengambil banyak untung dari penjualan setiap unitnya. Tapi, OnePlus One kami rancang sedemikian rupa agar menjadi smartphone premium yang elegan. Proses mendesain bodi sebuah smartphone ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Sebelum memutuskan untuk memakai konsep sandstone pada bagian belakang bodi, misalnya, kami beberapa kali melakukan percobaan menggunakan unsur-unsur alam. Misalnya konsep bambu.

Kami juga berupaya agar tidak melewatkan detail terkecil sekalipun. Hal ini akan terasa ketika memegang bagianbagiannya, yang dipilih dan dipasang dengan sangat hatihati. Supaya lebih hemat, kami juga tidak mempunyai retail sendiri. OnePlus memutuskan untuk bekerjasama dengan platform e-commerce untuk mendistribusikan produk ke pelanggan. Membuat smartphone yang laku harus memiliki ciri pembeda. Desainnya tidak boleh sama atau pasaran dengan lainny.

Hardware-nya juga harus bisa menampilkan ”rasa” dari produk yang premium dan elegan. Sehingga konsumen tidak hanya merasa puas secara visual, namun juga fungsional. Untuk memenuhi keinginan para pelanggan di Asia Tenggara yang cukup tinggi, OnePlus juga berencana membuka kantor pusat di Singapura dalam waktu dekat.

Carl Pei
Co-Founder dan Direktur Global OnePlus
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4622 seconds (0.1#10.140)