Fortuner Jadi Primadona

Kamis, 26 Februari 2015 - 12:01 WIB
Fortuner Jadi Primadona
Fortuner Jadi Primadona
A A A
Toyota Fortuner menjadi primadona ekspor Toyota Indonesia ke mancanegara. Mobil bongsor itu berhasil terjual 4.400 unit. Fortuner menyumbangkan porsi sebesar 29% dari total ekspor kendaraan bermerek Toyota.

Sedan Vios menyumbangkan porsi sebesar 25% atau sebanyak 3.700 unit dari total ekspor kendaraan bermerek Toyota. Model berikutnya yang juga menjadi andalan ekspor Toyota Indonesia, yaitu Kijang Innova dan Avanza, masing-masing mencatatkan volume ekspor sebesar 1.200 dan 3.700 unit.

Selain empat model tersebut, kendaraan utuh lainnya yang juga diekspor adalah Yaris, Agya, Rush, dan Town Ace/Lite Ace dengan total volume sebanyak 2.000 unit untuk keempat model tersebut. “Pencapaian pada bulan Januari memberikan optimisme tersendiri bagi kami.

Jika kondisi ini stabil dan dapat dipertahankan, kami sangat yakin bahwa Toyota Indonesia dapat mencapai target ekspor yang ditetapkan pada awal tahun, yaitu sebanyak 175.000 unit kendaraan utuh bermerek Toyota, atau meningkat 10% dibandingkan dengan pencapaian pada tahun lalu,

” sebut Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Waring Andang Tjahjono. Dia menyebutkan, pencapaian ekspor kendaraan bermerek Toyota pada bulan pertama tahun 2015 yang menembus angka 15.000 unit atau meningkat sebesar 53% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 yang berjumlah 9.800 unit.

Selain dalam bentuk kendaraan utuh, Toyota Indonesia juga mengekspor berbagai jenis produk automotif lainnya berupa kendaraan terurai (complete knock down/ CKD) sebanyak 2.400 unit, mesin berbasis bensin sebanyak 3.000 unit, dan mesin berbasis etanol sebanyak 800 unit, komponen kendaraan sebanyak 5,8 juta buah, serta alat bantu produksi berupa die (alat bantu dalam proses pengepresan) dan jig (alat bantu dalam proses pengelasan) ke berbagai negara di dunia.

“Sebagai produsen automotif yang telah eksis lebih dari 40 tahun di Indonesia, kami memiliki komitmen untuk selalu bisa turut serta mengembangkan industri automotif Indonesia dengan peningkatan kedalaman industri untuk meningkatkan daya saing sehingga produk kami menjadi kompetitif. Hal ini juga membuat kami lebih siap dalam menghadapi pasar bebas ASEAN.

Ketahanan industri dalam negeri harus mampu menjadikan Indonesia sebagai pemain yang diperhitungkan di kawasan ASEAN, bukan sekadar menjadi pasar yang sangat potensial,” sebut Warih. Posisi Toyota Indonesia sebagai salah satu basis produksi dan ekspor di kawasan Asia- Pasifik memberi dampak positif, terutama bagi neraca perdagangan Toyota Indonesia.

“Dengan semakin banyaknya model kendaraan yang diproduksi di dalam negeri, hal ini merupakan salah satu upaya Toyota untuk melakukan substitusi impor, sekaligus juga terus meningkatkan aktivitas ekspor secara konsisten,” sebut I Made Dana Tangkas, Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN.

Anton c
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1165 seconds (0.1#10.140)