Bujet Khusus untuk Penampilan

Jum'at, 27 Februari 2015 - 11:54 WIB
Bujet Khusus untuk Penampilan
Bujet Khusus untuk Penampilan
A A A
Sebagai perempuan multitalenta dengan banyak aktivitas, Nadya Mulya merasa perlu memperhatikan penampilan, terutama dalam hal busana.

Apalagi segudang aktivitasnya itu berhubungan dengan dunia mode, hingga menuntutnya untuk peduli pada penampilan dan berdandan maksimal di depan publik.

Perempuan yang memiliki personal style simpel dan cenderung konservatif ini memilih busana berjenis minidress untuk penampilan sehari-hari. Tak jarang, dia mengenakan busana yang cukup “berani”. Hal itu disesuaikan dengan dress code acara. Maklum, kegiatannya banyak terfokus pada MC. “Kalau ngemsi atau jadi presenter, kadang request-nya unik-unik dan bisa tibatiba minta kebaya warna oranye atau gaun motif pelangi.

Itu mencarinya susah setengah mati. Jadi, aku sudah punya penjahit. Tinggal bikin saja, dua hari jadi,” ujar Nadya kepada KORAN SINDO di selasela peluncuran produk Egome Denim di Jakarta, belum lama ini. Besaran bujet untuk menunjang penampilan ini sangat bergantung pada jenis pekerjaannya. Apakah memang harus membeli baju saat itu juga, atau ketika sedang sale? “Aku kalau lagi ada sale itu suka main beli–beli saja.

Buat stok, nanti sekiranya pas dengan dress code, bisa sewaktu-waktu aku pakai. Jadi, enggak perlu ribet nyari-nyari baju. Mau dipakai kapan, belum tahu,” sebut Nadya. Saking sering berbelanja, Nadya sampai pernah beberapa kali mengambil baju dari lemari yang ternyata masih terpasang tag price-nya.

“Karena aku tahu karakter dari klien itu apa, jadi aku suka memilih beberapa warna. Enggak harus pas lagi butuh saja beli baju. Aku beli disesuaikan dengan bayanganku kalau permintaan klien-klienku akan seperti apa,” beber perempuan yang mengaku memiliki bujet tersendiri untuk menunjang penampilannya ini. Sama seperti wanita pada umumnya, perempuan kelahiran Jakarta, 19 Februari 1980 ini, juga gemar mengoleksi produk fashion seperti sepatu dan tas.

Tidak tanggung-tanggung, beberapa barang branded yang cukup mahal harganya juga menjadi bagian dari koleksi Nadya. “Aku memang banyak mengoleksi tas dan sepatu. Membeli barang branded pakai acara menabung agak lama, tapi itu worth it. Aku punya sepatu dari zaman kuliah sampai sekarang masih terpakai untuk menghasilkan uang juga. Jadi, prinsipnya aku enggak keberatan mengeluarkan uang yang agak banyak untuk tas dan sepatu.

Asalkan aku bisa gunakan lagi untuk sesuatu yang produktif, misalnya dipakai untuk ngemsi, syuting, dan sebagainya,” sebut Nadya. Produk tas ternama berbanderol harga mahal mulai Louis Vuitton (LV), Chanel, Gucci, hingga Chloe sudah dimilikinya. Jumlahnya hampir 20 buah. Gaya klasik LV mendominasi koleksi Nadya. Meski demikian, Nadya tak mau disebut brand minded karena beberapa model tas lokal seperti yang berbahan tenun juga disukainya.

“Aku suka tas bermerek karena aku kan punya dua anak perempuan, jadi bisa investasi. Sebab, tiap tahun harganya naik sampai 10% dan bisa diwariskan ke anak-anak. Aku juga pilih tas yang klasik. Jadi modelnya timeless,” ucap perempuan penyuka gaun rancangan Karen Millen dan Dorothy Perkins ini. Menurut dia, koleksi mereka memiliki cutting yang cukup pas untuk tubuhnya.

Sementara, untuk koleksi busana nasional, batik besutan desainer Edward Hutabarat menjadi kegemarannya. Untuk sepatu, sekitar 50 pasang sepatu branded ikut menjadi koleksi Nadya. Adapun untuk membeli aksesori, ia tak terlalu membutuhkan bujet besar. Dalam keseharian, Nadya sering mengenakan jeans. Alasannya, karena produk jeans mampu memberikan kesan kasual. Putri mantan deputi gubernur Bank Indonesia Budi Mulya ini memilih label denim Egome Jeans.

Thomasmanggalla
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8354 seconds (0.1#10.140)