Minuman Ringan Amankah bagi Ginjal?

Senin, 02 Maret 2015 - 10:12 WIB
Minuman Ringan Amankah...
Minuman Ringan Amankah bagi Ginjal?
A A A
MINUMAN ringan kerap disebut sebagai penyebab ginjal kronik. Tak sepenuhnya itu benar karena penyakit ginjal kronik bisa disebabkan banyak hal.

Ginjal memiliki fungsi untuk melakukan penyaringan, penyerapan, dan pengeluaran cairan dalam tubuh. Selain itu, juga berfungsi memproduksi hormon untuk produksi sel darah merah. Kebanyakan orang beranggapan, keluhan terhadap penyakit ginjal kronik (PGK) sering dikaitkan dengan jenis cairan yang dikonsumsi tiap harinya. Mereka kerap menuding minuman berpemanis atau bersoda sebagai penyebab utamanya.

Padahal, penyebab penyakit ginjal kronik tak hanya karena konsumsi minuman ringan. Dokter spesialis penyakit dalam, konsultan ginjal & hipertensi Dr Ginova Nainggolan SpPD-KGH berpendapat, jika kita menarik kesimpulan bahwa peningkatan risiko penyakit ginjal disebabkan oleh satu faktor tunggal, seperti mengonsumsi minuman berpemanis atau minuman bersoda, itu tidak tepat. “Tidak ada korelasi langsung antara minuman bersoda dan gangguan ginjal,” ujarnya.

Penurunan fungsi ginjal itu penyebabnya kompleks dan multifaktor. Jadi, tidak bisa mengarahkan pada satu penyebab saja. “Salah satu faktor pendorongnya justru kondisi-kondisi seperti hipertensi dan diabetes. Karena itu, sebenarnya semua saling terkait. Gaya hidup santai (kurang gerak) ditambah dengan pola asupan gizi tidak seimbang justru berperan penting dalam meningkatkan risiko penyakit ginjal,” tambahnya.

Namun, penyakit gangguan ginjal pada tahap dini sering tidak disadari oleh penderitanya. Hal ini disebabkan tidak adanya keluhan khas bagi penderita. Biasanya, keluhan tersebut lebih mirip dengan penyakit lain yang lebih ringan, seperti maag atau kurang gizi yang akhirnya kerap dianggap sepele dan diabaikan.

Jika sudah terdiagnosis mengidap penyakit ginjal kronik, sebaiknya periksa potensi penyakit lainnya. Karena bisa jadi penyakit ginjal kronik yang telah terdiagnosis merupakan dampak dari penyakit lainnya, seperti hipertensi atau diabetes. Untuk menghindari penyakit yang merupakan risiko penyakit ginjal kronik, perlu menjauhkan diri dari risiko penyakit hipertensi dan diabetes.

Kedua penyakit tersebut merupakan penyakit yang tindakannya berupa obat yang harus dikonsumsi secara berkepanjangan. Jika obat-obat tersebut dikonsumsi secara rutin, ginjal akan bekerja lebih keras untuk proses penyaringan, penyerapan, dan pengeluaran cairan dalam tubuh.

Larissa putri
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5489 seconds (0.1#10.140)