Mencari Berkah dari Efisiensi

Kamis, 05 Maret 2015 - 09:52 WIB
Mencari Berkah dari Efisiensi
Mencari Berkah dari Efisiensi
A A A
PT Garansindo Interglobal (GIG) perlahan-lahan mulai menurunkan kapasitas silinder mobil andalan mereka. Setelah Jeep Wrangler, kini Jeep Grand Cherokee yang jadi sasaran.

Apa saja keuntungannya? Kamis (26/2) lalu PT GIG meluncurkan Jeep Grand Cherokee dengan mesin yang sama dengan Jeep Wrangler V6 3.0 liter. Tentu saja kehadiran varian mesin baru ini membuat Jeep Grand Cherokee yang tersedia di Indonesia semakin beragam. Sebelumnya PT GIG memiliki Jeep Grand Cherokee Limited 3.6L dan Overland 5.7L yang diluncurkan pada 2011.

Dua tahun kemudian, pada tahun 2013, hadir Jeep Grand Cherokee Summit dengan mesin 3.6L V6 Pentastar dan Jeep Grand Cherokee SRT yang menggunakan mesin 6.4L V8 HEMI. Lalu apa yang membuat kedua mobil baru ini berbeda dengan kakakkakaknya? “Fitur sama pada kedua varian, namun penampilan yang berbeda, konsumen jadi punya lebih banyak pilihan sesuai selera mereka,” jawab Chief Marketing Officer Garansindo Rieva Muchsin.

Desain Jeep Grand Cherokee V6 3.0 memang sangat terasa berbeda dengan kakak-kakaknya. Jika sang kakak hadir dengan tongkrongan dan badan yang terlalu berlebihan, mobil ini justru hadir dengan konsep berbeda dengan siluet tajam dan kompak. Hal tersebut berkat penyematan grill yang terlihat lebih minimalis dan rendah dibandingkan Summit.

Selain itu, penggunaan headlamp ramping dan posisi lampu kabut lebih tinggi. Meski sepintas tampak mirip, Jeep Grand Cherokee V6 3.0 Overland dan Limited memiliki beberapa perbedaan. Varian Limited yang lebih maskulin dilengkapi velg berukuran 18 inci serta bemper depan dan belakang yang dicat hitam doff tak mengikuti warna bodi. Adapun varian Overland yang lebih slick menggunakan velg berukuran 20 inci serta bemper dengan warna mengikuti bodi.

“Pada 2011 kedua varian ini hadir dengan fitur yang berbeda. Kini kami hadirkan keduanya memiliki fitur yang sama, namun dengan penampilan yang berbeda. Limited dengan kesan maskulinnya, sedangkan Overland dengan kesan slick -nya. Tujuannya untuk memenuhi semua permintaan pasar yang saat ini sudah sulit diprediksi,” kata Rieva. Urusan interior, kabin dibalut dengan kulit Natura sehingga tampak mewah.

Kursi dengan penghangat berventilasi, serta trim kayu berpori dan aksen tembaga pada varian Limited, sedangkan pada Overland berwarna hitam atau Jeep Brown. Layar sentuh berukuran 8,4 inci bertengger di bagian tengah dasbor, lengkap dengan pengaturan radio dan suhu udara di bawahnya. Di konsol tengah terdapat tuas E-shifter yang berkarakter minimalis futuristik untuk mengoperasikan transmisi 8 percepatan.

Mobil premium tak akan lengkap tanpa fitur hiburan yang mumpuni. Untuk itu, Jeep Grand Cherokee terbaru diperkuat dengan 9 speaker Alpine dengan output sebesar 825 watt. Agar menghasilkan keluaran suara berkualitas surround sound , amplifier 12 channel dan 3 subwoofer ikut dipasangkan.

Mengusung mesin 3.0L V6 Pentastar seperti pada Jeep Wrangler 2015, kedua varian Jeep Grand Cherokee terbaru mampu menyemburkan tenaga sebesar 230 hp di 6.000 rpm dan torsi maksimal 280 nm pada 4.000 rpm. Selain itu didukung diecast aluminium silinder blok dengan sudut kemiringan 60 derajat dan 6 baut penguat silinder untuk meminimalkan kebisingan, getaran, dan kekerasan. Harga pun menjadi salah satu faktor pembeda yang paling mencolok. Untuk varian Limited dibanderol dengan harga Rp1,17 miliar, sedangkan Overland di harga Rp1,27 miliar.

Wahyu sibarani
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6282 seconds (0.1#10.140)