Bazar Produk TI Digelar hingga Akhir Pekan

Jum'at, 06 Maret 2015 - 09:40 WIB
Bazar Produk TI Digelar hingga Akhir Pekan
Bazar Produk TI Digelar hingga Akhir Pekan
A A A
PAMERAN gadget Mega Bazaar 2015 dan pameran fotografi FOCUS 2015 digelar di Jakarta Convention Center pada Rabu–Minggu (4–8/3).

Bertema “Technology & Entertainment”, pameran kali ini dibanjiri diskon berbagai merek smartphone. Distributor seperti Eraphone, Erajaya, dan Selular Shop memberikan potongan harga hingga 70%. Sementara iBox memberikan potongan harga hingga 80%.

Booth ini menyediakan berbagai merek ponsel dengan harga miring, ada Asus, Sony, Samsung, LG, Microsoft, HTC, Lenovo, Oppo, Blackberry, dan beberapa merek lain. Booming gadget juga dimanfaatkan oleh vendor aplikasi seluler. PT Gobsindo Utama misalnya, merilis aplikasi Indonesian Messenger (Imes).

Managing Director PT Gobsindo Utama Sonny J Tendean merasa percaya diri untuk mendapatkan pengguna dari Indonesia dengan jumlah besar. “Kami cukup optimistis produk kami ini dapat berbicara di kancah persaingan media sosial di Indonesia. Karena selain mengusung konsep nasionalisme, Imes juga memiliki banyak keunggulan yang konsumen tidak dapatkan dari platform sejenis,” kata dia.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sangat mengapresiasi para pengembang lokal yang mampu menghasilkan karya-karya berkualitas. Oleh karena itu, dia menyambut baik peluncuran Indonesian Messenger (Imes), yang merupakan media sosial karya anak bangsa.

Dia mendorong agar Imes bisa bersaing dengan media sosial lain karya dari luar negeri, seperti BlackBerrry Messenger, Line, WeChat, dan WhatsApp. Kekuatan utama dari messenger adalah pengguna.

Kalau bisa mendapatkan 25–30 juta setidaknya pada akhir tahun, maka punya nilai tawar yang tinggi. “Karena saya dengar, Imes bisa transfer file hingga 250 MB, itu luar biasa besarnya. Kemudian, grupnya bisa mencapai 2.000 sehingga kalau 1 sekolah bisa dibuat satu grup,” kata Rudiantara.

Selain itu, yang menentukan keberhasilan Imes dalam meraih pengguna (user), juga bergantung bagaimana Imes mengelola ekosistemnya. Ekosistem pertama, adalah operator seluler dan tidak beda dengan OTT (Over The Top), hanya OTTnya Indonesia. OTT sama operator ini saling membutuhkan karena tanpa OTT, datanya tidak akan bisa banyak.

Rudiantara juga menyampaikan, para penyedia layanan aplikasi sosial harus bisa bekerja sama dengan produsen telepon seluler (ponsel) sehingga layanannya dapat tersedia secara preloaded di ponsel tersebut. “Produsen ponsel khususnya yang lokal harusnya bisa memberikan support kepada pengembang lokal agar aplikasinya bisa ada di ponselnya,” tambahnya.

Mega Bazaar 2015 diikuti oleh 78 perusahaan yang sudah termasuk penjual dari Komunitas Harco Mangga Dua dan vendor perangkat gadget, komputer, serta fotografi. Lebih dari 200 produk baru akan tampil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk gadget.

Muhamad marwan
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1518 seconds (0.1#10.140)