Cerita Klise Remaja Patah Hati

Sabtu, 07 Maret 2015 - 08:56 WIB
Cerita Klise Remaja Patah Hati
Cerita Klise Remaja Patah Hati
A A A
Kok, Putusin Gueadalah drama komedi yang cukup menghibur dengan kemasan yang dibuat sangat cocok untuk remaja. Namun, sebagai film yang mengusung tema tentang putus cinta, drama ini bisa dibilang sangat klise.

Putus cinta pada saat merayakan satu tahun pacaran. Inilah yang diceritakan dalam film ini. Amaya (Dara The Virgin) yang lulus kuliah dengan predikat cum laude, fasih berbahasa Prancis, jago taekwondo, dan tentu saja cantik, harus menerima kenyataan pahit saat pacarnya, Hari (Steven William), memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.

Sebagai seorang perempuan yang sakit hati saat diputus tepat pada saat satu tahun jadian mereka, Amaya memutuskan untuk balas dendam terhadap Hari dengan bantuan sahabatnya, Rini (Mita The Virgin). Ternyata, Hari memutus cinta Amaya bukan tanpa alasan, tetapi karena Hari punya banyak kekasih.

Sahabat-sahabat Amaya merasa pantas untuk membalaskan sakit hati Amaya, termasuk Juju (Sonita) yang bergabung bersama Amaya dan Rini untuk membalaskan sakit hati mereka. Pemilihan Dara dan Mita The Virgin serta Steven William memang cukup tepat untuk film remaja seperti ini. Akan ada segerombolan remaja yang siap berteriak histeris tiap kali melihat wajah mereka ada di layar lebar.

Belum lagi settingKota Bandung yang romantis cukup menyegarkan mata. Namun, akting ketiga pemeran utamanya banyak kekurangan. Chemistry antara Dara dan Steven ataupun Mita dan Steven sangat tidak terlihat dalam film ini. Steven yang diceritakan sebagai playboy juga kurang bisa membawakan perannya dengan baik. Artikulasi atau bahkan mimik muka mereka bahkan masih kelihatan canggung.

Saat adegan sedih pun, sangat jelas terlihat sekali bagaimana canggungnya mereka sehingga tidak mampu membuat penonton ikut larut menangis. Memang, ada beberapa scene yang cukup menghibur dalam film ini. Misalnya, saat Rini bertingkah lucu dengan menggebrak meja sampai meja itu terbelah dua, atau saat Amaya dan Rini melihat Hari gandengan dengan wanita lain.

Atau pada saat Juju dengan tingkah aneh dan berlebihannya mengerjai Hari. Namun lagi-lagi, banyak adegan film besutan M Harmoko beserta penulis skenario Delbin Cycle dan Helfi Kardit ini yang seolah tidak ada kesinambungan cerita.

Misalnya saat tiba-tiba Amaya berpakaian taekwondo dan sudah selesai latihan taekwondo tanpa memperlihatkan adegan saat dia latihan, atau pada saat Amaya diceritakan jago berbahasa Prancis, tetapi sama sekali tidak ada adegan saat Amaya berbicara dalam bahasa Prancis. Singkat kata, film ini tampaknya hanya sukses dan terlihat bagus jika ditonton oleh para penggemar The Virgin dan juga Steven William.

Andari novianti
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8389 seconds (0.1#10.140)