Momen Kembali Band Potret
A
A
A
PERHELATAN Java Jazz Festival (JJF) 2015 kian semarak dengan kehadiran Potret, band yang nge-top pada 1990-an.
Penampilan band dengan tembang hit Salah ini disambut hangat ribuan penggemar mereka dan penikmat jazz. Setelah vakum selama lebih dari enam tahun, kelompok musik bergenre pop ini tampil dengan warna baru. Bukan saja musiknya yang lebih enak didengar, melainkan ada personel tambahan.
Selain Melly Goeslaw (vokal), Anto Hoed (bass), dan Wong Aksan (drum), personel baru yang masuk, Nikita Dompas (gitar) dan Merry Kasiman (keyboard ). Hadirnya Potret di Java Jazz ini membuat penggemarnya bernostalgia. Sebanyak 15 lagu hit yang dinyanyikan Melly, seperti Mak Comblang, Diam, Bunda, dan single terbaru mereka, Gimana Caranya, membuat penggemar mereka ikut bernyanyi.
“Ini akan menjadi show kami pertama dan momen kembalinya kami (ke industri musik Indonesia) setelah enam tahun vakum,” kata Melly. Kendati respons bagus dari penonton, band yang hampir dua dekade terbentuk ini tidak lagi mengejar penjualan album. Melly mengaku hanya ingin menjadikan kelompok musiknya itu menjadi referensi musik bagi pemusik muda. “Bermusik itu bukan hanya mulut yang bernyanyi, hati serta sekujur tubuh dan ini yang harus dipahami musisi muda. Mudah-mudahan lagu-lagu kami ini bisa menjadi referensi mereka,” kata Melly.
Penyanyi dan pencipta lagu bertangan dingin ini mengaku, selama 20 tahun berkarya, dirinya sudah merasakan kemewahan dalam bermusik. Banyak karyanya yang diapresiasi sehingga personelnya tidak lagi mengejar hal yang bersifat popularitas, termasuk rekaman lagu terbaru. Potret tidak lagi menggunakan label besar, mereka memilih studio kecil milik sendiri. Sementara Aksan Sjuman atau lebih dikenal dengan nama Wong Aksan mengaku musik Potret lebih berwarna.
“Setiap karakter dalam sebuah band pasti menyumbang kualitasnya dan itu akan terdengar sendiri apa yang berbeda. Kita tidak bisa menggambarkan dengan logis,” katanya.
Thomasmanggalla
Penampilan band dengan tembang hit Salah ini disambut hangat ribuan penggemar mereka dan penikmat jazz. Setelah vakum selama lebih dari enam tahun, kelompok musik bergenre pop ini tampil dengan warna baru. Bukan saja musiknya yang lebih enak didengar, melainkan ada personel tambahan.
Selain Melly Goeslaw (vokal), Anto Hoed (bass), dan Wong Aksan (drum), personel baru yang masuk, Nikita Dompas (gitar) dan Merry Kasiman (keyboard ). Hadirnya Potret di Java Jazz ini membuat penggemarnya bernostalgia. Sebanyak 15 lagu hit yang dinyanyikan Melly, seperti Mak Comblang, Diam, Bunda, dan single terbaru mereka, Gimana Caranya, membuat penggemar mereka ikut bernyanyi.
“Ini akan menjadi show kami pertama dan momen kembalinya kami (ke industri musik Indonesia) setelah enam tahun vakum,” kata Melly. Kendati respons bagus dari penonton, band yang hampir dua dekade terbentuk ini tidak lagi mengejar penjualan album. Melly mengaku hanya ingin menjadikan kelompok musiknya itu menjadi referensi musik bagi pemusik muda. “Bermusik itu bukan hanya mulut yang bernyanyi, hati serta sekujur tubuh dan ini yang harus dipahami musisi muda. Mudah-mudahan lagu-lagu kami ini bisa menjadi referensi mereka,” kata Melly.
Penyanyi dan pencipta lagu bertangan dingin ini mengaku, selama 20 tahun berkarya, dirinya sudah merasakan kemewahan dalam bermusik. Banyak karyanya yang diapresiasi sehingga personelnya tidak lagi mengejar hal yang bersifat popularitas, termasuk rekaman lagu terbaru. Potret tidak lagi menggunakan label besar, mereka memilih studio kecil milik sendiri. Sementara Aksan Sjuman atau lebih dikenal dengan nama Wong Aksan mengaku musik Potret lebih berwarna.
“Setiap karakter dalam sebuah band pasti menyumbang kualitasnya dan itu akan terdengar sendiri apa yang berbeda. Kita tidak bisa menggambarkan dengan logis,” katanya.
Thomasmanggalla
(ars)