Serius Garap Digital Payment di Industri Game

Selasa, 10 Maret 2015 - 09:07 WIB
Serius Garap Digital Payment di Industri Game
Serius Garap Digital Payment di Industri Game
A A A
Dengan perkiraan potensi pasar sebesar USD100 juta pada 2015, game di Indonesia telah berubah menjadi industri yang sangat menjanjikan.

Itulah sebabnya mengapa UPoint (www.upoint.co.id) —sistem pembayaran milik TelkomGroup—semakin fokus ke segmen ini. UPoint adalah sistem pembayaran digital yang memungkinkan pulsa Telkomsel digunakan untuk membeli kredit game. Sistem potong pulsa langsung (direct carrier billing) seperti ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara pemain game dengan penerbit/publisher game di Indonesia. Sebab, keduanya sama-sama diuntungkan.

Para gamer mendapat benefit dari kemudahan dan akses dalam membeli kredit game online. Mereka tidak lagi harus membeli voucher game online ke minimart atau lokasi tertentu, cukup bertransaksi lewat UMB (USSD Menu Browser) yaitu *900*80# atau SMS ke 98000 dari nomer Telkomsel. Jumlahnya pun tidak harus ratusan ribu rupiah sekali belanja.

Melainkan bisa beberapa ribu saja. Adapun publisher game diuntungkan karena mereka tidak harus mencetak dan mendistribusikan voucher game online yang tentu memerlukan biaya tidak sedikit. ”Pembelian voucher melalui sistem seperti UPoint ini adalah masa depan dan akan menjadi mainstream,” ungkap CEO PT Kreon Jinseop So. ”Banyak gamer kesulitan membeli kredit game karena proses transaksinya tidak mudah. Misalnya harus menggunakan kartu kredit,” paparnya.

Alat bayar potong pulsa UPoint yang dirlis sejak 2013 itu telah berkolaborasi dengan 32 publisher game dan bisa digunakan lebih dari 100 game. Kini, platform alat bayar digital content yang sedang melakukan akselerasi market dibawah Telkom Divisi Digital Business tersebut baru saja menjalin kemitraan strategis dengan Kreon. Achmad Sugiarto, Chief of Telkom Divisi Digital Business mengatakan, kerjasama dengan Kreon dilakukan karena pihaknya berupaya mendorong agar UPoint dapat dimanfaatkan dengan mudah oleh pemain game.

”Apalagi, jangkauan jaringan Telkomsel sampai ke pelosok di Indonesia,” papar Anto, sapaan akrabnya. Melalui game portal Gemscool, Kreon yang asal Korea Selatan itu menjadi salah satu penerbit game online terbesar di Indonesia dengan klaim memiliki 70 juta akun terdaftar dan 5 juta-7 juta pengguna aktif bulanan. Karena itu, kerja sama tersebut diharapkan menjadi cara efektif untuk mempopulerkan UPoint kepada pengguna game Kreon.

Saat ini Gemscool sendiri memiliki 11 game online, yakni Point Blank, Lost Saga, Yulgang, Atlantica, Mirror War, Free Style, Kart Rider, Dragon Nest, Eligium, Cabal, serta Age of Wushu. Game-game tersebut memiliki banyak sekali pengguna fanatik. Game first person shooter (FPS) seperti Poin Blank, misalnya, bertahan hingga 7 tahun di Indonesia.

”Dulu pemainnya anak sekolah dan mahasiswa. Sekarang bergeser menjadi anak kecil hingga anak sekolah,” kata Jinseop So. Adapun game yang dianggap paling menguntungkan adalah bergenre massively multiplayer online role-playing games (MMORPG). ”Game jenis ini rumit dan sulit. Sehingga umumnya dimainkan oleh mahasiswa/dewasa yang memiliki daya beli tinggi. Vendor harus punya game MMORPG sukses jika ingin untung,” ungkap Jinseop So.

Nah, profil pemain MMORPG yang juga pengguna ponsel dianggap sangat cocok sebagai target market UPoint. ”Mereka tidak selalu punya kartu kredit. Tapi, selama mereka punya pulsa di ponsel, bisa langsung membeli kredit game,” beber Anto. ”Selain itu, nominal pembeliannya pun relatif rendah, mulai Rp10.000 dibandingkan voucher game online yang Rp100.000,” tambahnya.

Pihak Telkom Group sendiri menargetkan bahwa UPoint bisa berkontribusi setidaknya 20 persen dari industri game keseluruhan atau sekitar Rp110 miliar setahun.

Danang arradian
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7533 seconds (0.1#10.140)