Band Metal Dunia Menghentak Jakarta
A
A
A
AKHIR pekan lalu Lapangan D Senayan dipenuhi manusia berbaju hitam. Tentu ini tidak biasa, tetapi mereka memiliki satu tujuan, menyaksikan pertunjukan konser musik keras tahunan Hammersonic yang digelar keempat kalinya.
Para headbangers, sebutan pencinta musik metal ini telah menanti bandband favorit mereka. Salah satu yang paling ditunggu adalah Lamb of God. Meski diguyur hujan dan membuat lapangan D Senayan semakin berlumpur, tidak menghalangi para penggemar musik metal untuk menyaksikan aksi panggung band pujaannya.
Namun, sebelum Lamb of God tampil, tepatnya setelah matahari terbenam, Avulsed berhasil membuat ribuan penonton acara musik metal paling besar se-Asia Tenggara ini puas. Avulsed langsung menggebrak dengan lagu-lagu terbaiknya, meski pada lagu keempat, mikrofon sang vokalis, Dave Rotten, mengalami masalah. Mikrofon yang digunakan Dave tidak menyala, tetapi masalah itu segera teratasi.
Pada pertengahan lagu, panitia dengan cepat memberi Rotten mikrofon cadangan. Malah, Dave selalu mengajak berinteraksi dengan penggemarnya. Pada akhir lagu, Dave juga selalu mengucapkan terima kasih dalam bahasa Indonesia yang kaku. “Terima Saki, Thank You!”, ujarnya. Hal ini tentu mengundang tawa penonton yang menyaksikannya karena ucapannya itu tidak benar, meski begitu ribuan penonton memaklumi.
Setelah itu, tampil Warbringer yang menghajar para penonton dengan tembang-tembang cadas. Di panggung hammer, giliran Deathstars mengiringi mosh pit penonton. Diawali sebuah minus one orchestra yang memberikan kesan megah, Deathstars tampil tanpa basa-basi memulai aksi panggung.
Sementara di panggung sonic , Ignite terlihat menyiapkan peralatannya. Namun, sang vokalis Zoli Teglas langsung menyapa para penonton yang sabar menunggu. “Whassup Jakarta!!!”. Penonton pun berteriak. Terlebih saat Ignite membawakan lagu pertama mereka Know Your History , para pencinta musik metal ini langsung loncat-loncatan, mengikuti irama musik.
Selesai itu, Zoli mengatakan agar para penonton bisa bersenang-senang dengan musik yang mereka hadirkan. “Kami memiliki waktu yang singkat di sini. Jadi, sedikit bicara dan lebih banyak bermain musik. Tidak ada kekerasan, hanya menyenangkan, musik, dan waktu yang baik,” kata Zoli.
Apa yang dikatakan Zoli ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, saat mereka tampil, para penonton yang berada di luar berusaha masuk dengan menjebol tanggul besi yang ditutup pihak promotor. Beberapa penonton memaksa masuk. “Ada sekitar 100 orang mungkin yang berusaha masuk,” ujar salah satu penjaga keamanan yang bertugas.
Namun, Ignite terus memainkan lagu-lagu mereka. Terakhir, para penonton tidak dapat menolak untuk melakukan crowd surfing dan sing along yang dilakukan oleh para fans Ignite. Di panggung Hammersonic, pencinta musik keras ini dipuaskan dengan penampilan Vader.
Penampilan musisi lainnya, The Faceless, band technical death metal asal Los Angeles. Para personelnya mampu menunjukkan kemahirannya di atas panggung dengan musik metal bertempo padat, lengkap dengan ketukan yang ganjil. The Faceless menyajikan musik metal dengan gaya yang fresh di Hammersonic kali ini.
Terorizer pun tak mau kalah. Band yang beranggotakan tiga orang ini nonstop memainkan lagu mereka sendiri dengan durasi hampir 1 jam. Setelah puas membakar semangat penonton, Mayhem meneruskan tugas dari band-band sebelumnya, membakar semangat headbangers.
Sang vokalis muncul dengan make up khasnya, langsung menyemburkan darah dari mulut. Jelas itu adalah darah buatan. Ritual yang tidak biasa ini tentu menarik perhatian penonton. Selain menikmati musik, para pengunjung juga dapat mencoba beberapa permainan yang ditawarkan, di antaranya Rock ‘o’ Meter, kontes menguji teriakan Anda.
Ada Guitar Rock, permainan untuk menguji permainan gitar, Rock Hammer, yakni mengukur kekuatan pukulan dengan menggunakan palu besar.
Faturrahman hakim
Para headbangers, sebutan pencinta musik metal ini telah menanti bandband favorit mereka. Salah satu yang paling ditunggu adalah Lamb of God. Meski diguyur hujan dan membuat lapangan D Senayan semakin berlumpur, tidak menghalangi para penggemar musik metal untuk menyaksikan aksi panggung band pujaannya.
Namun, sebelum Lamb of God tampil, tepatnya setelah matahari terbenam, Avulsed berhasil membuat ribuan penonton acara musik metal paling besar se-Asia Tenggara ini puas. Avulsed langsung menggebrak dengan lagu-lagu terbaiknya, meski pada lagu keempat, mikrofon sang vokalis, Dave Rotten, mengalami masalah. Mikrofon yang digunakan Dave tidak menyala, tetapi masalah itu segera teratasi.
Pada pertengahan lagu, panitia dengan cepat memberi Rotten mikrofon cadangan. Malah, Dave selalu mengajak berinteraksi dengan penggemarnya. Pada akhir lagu, Dave juga selalu mengucapkan terima kasih dalam bahasa Indonesia yang kaku. “Terima Saki, Thank You!”, ujarnya. Hal ini tentu mengundang tawa penonton yang menyaksikannya karena ucapannya itu tidak benar, meski begitu ribuan penonton memaklumi.
Setelah itu, tampil Warbringer yang menghajar para penonton dengan tembang-tembang cadas. Di panggung hammer, giliran Deathstars mengiringi mosh pit penonton. Diawali sebuah minus one orchestra yang memberikan kesan megah, Deathstars tampil tanpa basa-basi memulai aksi panggung.
Sementara di panggung sonic , Ignite terlihat menyiapkan peralatannya. Namun, sang vokalis Zoli Teglas langsung menyapa para penonton yang sabar menunggu. “Whassup Jakarta!!!”. Penonton pun berteriak. Terlebih saat Ignite membawakan lagu pertama mereka Know Your History , para pencinta musik metal ini langsung loncat-loncatan, mengikuti irama musik.
Selesai itu, Zoli mengatakan agar para penonton bisa bersenang-senang dengan musik yang mereka hadirkan. “Kami memiliki waktu yang singkat di sini. Jadi, sedikit bicara dan lebih banyak bermain musik. Tidak ada kekerasan, hanya menyenangkan, musik, dan waktu yang baik,” kata Zoli.
Apa yang dikatakan Zoli ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, saat mereka tampil, para penonton yang berada di luar berusaha masuk dengan menjebol tanggul besi yang ditutup pihak promotor. Beberapa penonton memaksa masuk. “Ada sekitar 100 orang mungkin yang berusaha masuk,” ujar salah satu penjaga keamanan yang bertugas.
Namun, Ignite terus memainkan lagu-lagu mereka. Terakhir, para penonton tidak dapat menolak untuk melakukan crowd surfing dan sing along yang dilakukan oleh para fans Ignite. Di panggung Hammersonic, pencinta musik keras ini dipuaskan dengan penampilan Vader.
Penampilan musisi lainnya, The Faceless, band technical death metal asal Los Angeles. Para personelnya mampu menunjukkan kemahirannya di atas panggung dengan musik metal bertempo padat, lengkap dengan ketukan yang ganjil. The Faceless menyajikan musik metal dengan gaya yang fresh di Hammersonic kali ini.
Terorizer pun tak mau kalah. Band yang beranggotakan tiga orang ini nonstop memainkan lagu mereka sendiri dengan durasi hampir 1 jam. Setelah puas membakar semangat penonton, Mayhem meneruskan tugas dari band-band sebelumnya, membakar semangat headbangers.
Sang vokalis muncul dengan make up khasnya, langsung menyemburkan darah dari mulut. Jelas itu adalah darah buatan. Ritual yang tidak biasa ini tentu menarik perhatian penonton. Selain menikmati musik, para pengunjung juga dapat mencoba beberapa permainan yang ditawarkan, di antaranya Rock ‘o’ Meter, kontes menguji teriakan Anda.
Ada Guitar Rock, permainan untuk menguji permainan gitar, Rock Hammer, yakni mengukur kekuatan pukulan dengan menggunakan palu besar.
Faturrahman hakim
(ftr)