Menciptakan Personal Branding

Sabtu, 14 Maret 2015 - 08:42 WIB
Menciptakan Personal...
Menciptakan Personal Branding
A A A
PERSONAL branding adalah salah satu kunci utama dalam menunjang kesuksesan karier seseorang dan ini bisa diciptakan dengan beberapa langkah. Apa saja langkahnya?

Menurut Erwin Parengkuan, personal brand punya peran penting dalam karier karena keberadaannya sangat membantu seseorang memahami kelebihan dan kekurangan dirinya, juga orang lain, khususnya dalam dunia kerja.

Oleh karena itu, di buku Personal Brand-Inc yang ditulisnya bersama Becky Tumewu, Erwin membeberkan sembilan komponen yang ikut membentuk kesuksesan personal branding seseorang agar bisa terus bertahan dalam kariernya. Berikut sembilan komponen tersebut:

Nilai (Value)
Nilai berkaitan dengan keyakinan, kesukaan, dan passionyang dimiliki. Nilai sebagai sesuatu yang tumbuh dan mengakar dalam diri seseorang dapat membentuk dan berperan besar dalam setiap keputusan serta perilaku yang dikerjakan. Ketika Anda berpegang teguh pada nilai yang Anda miliki, apa pun yang Anda lakukan sesuai dengan diri Anda. Dengan begitu, mencintai apa yang Anda lakukan bukan menjadi sesuatu yang sulit.

Kemampuan dan Keterampilan (Skill & Competence)
Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki dapat digunakan untuk melakukan, mengerjakan, atau menghasilkan sesuatu. Semakin cekatan dan terampil dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu, akan semakin kuat pula personal brandyang dimilikinya. Tidak hanya terampil, juga dibutuhkan kemampuan dalam mengomunikasikan keterampilan yang dimiliki kepada orang lain secara efektif. Dengan komunikasi yang efektif, keterampilan yang dimiliki seseorang dapat tersampaikan dan diketahui oleh orang lain secara jelas.

Perilaku (Behavior)
Dalam membangun personal brand, seseorang harus melakukan berbagai upaya untuk mendukung terbentuknya personal brand. Upaya-upaya tersebut harus sejalan dengan personal brandingyang ingin dibangun dan berjalan secara konsisten. Dengan upaya yang dia lakukan, orang lain akan melihat perilaku yang mencerminkan dirinya sehingga akan dilihat sebagai nilai yang positif di mata orang lain.

Penampilan (Total Look)
Penampilan berkaitan dengan mode, aksesori, tata rambut, dan lainnya. Tentu, penampilan harus disesuaikan dengan citra yang ingin dibangun di masyarakat. Jangan sampai salah penampilan di depan umum sehingga mengakibatkan citra yang buruk di mata orang lain. Meski begitu, tetaplah berusaha untuk selalu menjadi diri Anda sendiri.

Keunikan (Uniqueness)
Ciri khas atau keunikan yang dimiliki dapat menjadi komponen personal brandyang ingin dibangun. Keunikan dapat menjadi pembeda seseorang dibandingkan dengan lain. Jika keunikan yang dimiliki dapat ditonjolkan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin, personal brand yang Anda miliki pun akan semakin diperhitungkan oleh orang lain. Setiap orang memiliki keunikan atau ciri khas yang berbeda-beda. Coba kenali diri Anda sendiri dan cari keunikan yang menjadi nilai lebih bagi diri Anda sehingga orang lain tertarik untuk melihat keunikan Anda.

Prestasi (Achievement)
Prestasi menjadi salah satu komponen personal brand yang diraih dengan berbagai proses sebagai hasil dari berbagai upaya yang dilakukan dalam pembangunan personal branding. Prestasi dapat menjadi nilai tambah bagi kredibilitas dan profesionalisme seseorang. Raihlah prestasi sebanyak mungkin. Semakin banyak prestasi yang diraih, semakin dihargai pula seseorang di masyarakat. Prestasi yang baik sangat mendukung personal brandyang baik pula.

Kekuatan (Strength)
Seseorang harus mengetahui keunggulan yang dimilikinya dibandingkan dengan orang lain, khususnya dalam bidang yang sama sehingga dapat terlihat lebih menonjol dibanding yang lainnya. Kekuatan juga menjadi salah satu komponen yang sangat penting dalam membangun personal brand. Dengan kekuatan yang Anda miliki, Anda akan bisa lebih menonjolkan kemampuan sehingga masyarakat akan tertarik kepada Anda.

Autentik (Authentic)
Seseorang harus dapat mengerti dan memahami dirinya sehingga pembangunan personal brandberlangsung lebih mudah dan mencerminkan dirinya yang sebenarnya. Semakin seseorang memahami dirinya, semakin mudah pula dalam mengidentifikasi siapa yang diinginkan, apa yang disukai, apa yang perlu dilakukan, serta apa yang harus dikerjakan.

Tujuan (Goal)
Tujuan memperkuat seseorang dalam mencapai cita-citanya. Keberadaan tujuan membuat seseorang memiliki arah ke mana, bagaimana, dan apa yang harus dilakukan demi terwujudnya tujuan yang telah ditetapkan.

Andari novianti
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1839 seconds (0.1#10.140)